"Dunia itu kecil." Aku berkata. Asap mengepul menutupi sebagian wajahku dengan make up tebal.
Laki-laki di sampingku menghela nafas berat. Tatapannya masih lembut, tak berubah sedikit pun selama delapan tahun. "Jangan lihat dunia. Lihat semesta alam. Tuhanmu tidak hanya menciptakan dunia."
Aku hanya tersenyum getir, omong kosong itu tidak bisa ku mengerti. "Dunia ini omong kosong. Begitu membosankan. Seperti kamu."
"Dan kamu bertahan dengan lelaki-omong-kosong seperti saya?" entah itu pertanyaan atau pernyataan, lagi-lagi tidak bisa ku mengerti.
Aku hanya bisa diam. Kembali menghisap rokok dengan hati cemas.
"Tiap orang selalu punya tempat di mana titik jenuh itu akan mencegat.
Saya akan tunggu sampai titik jenuh itu membukakan jalanmu kembali. Selalu."
![](https://img.wattpad.com/cover/87123205-288-k507061.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Walking Stories
De TodoWhen you are lonely, those words become friends. |Hak Cipta Terlindungi © 2016|