LTT Veintisíete (27)

779 67 55
                                    

Marc Crashhhh !!!
Ah.. aku menjerit tatkala Marc terlempar dari motornya. Serasa ikut terjungkal meledak bersamaan dengan degupan jantung. Ingin rasanya tak puk puk menenangkan Marc di sana.
Seketika aku pengen jadi umbrella girlnya Marc, biar bisa ndusel dikit. (Mak mak gatel)

***

Tiga gulungan kertas yang diberikan Selena membuat mata Marc melotot. Sebenarnya Marc ingin saja hadiah langsung tanpa harus ada teka teki dibaliknya.
Tapi gadis manis di depannya sedang berusaha membuatnya semakin gila.

"Kertas kosong?"

Selena mengangguk.

"Tulis isinya. Apa hadiah yang kau inginkan dariku."

Mengangkat sebelah alis mata memandang Selena. Sungguh gadis yang penuh kejutan.

"Kau akan memberikan yang kuminta?" Selena mengangguk dengan senyum tipisnya.

"Semuanya?" Goda Marc dengan mengerling nakal ke arahnya.

"Jaga batasannya. Aku tau otakmu kotor. Semoga kau bisa menahannya sampai kita benar-benar menikah." Marc terkekeh melihat reaksi Selena. Sementara Selena hanya manyun memonyongkan bibir.

"Cepat tulis. Kau hanya punya waktu 24 jam. Kertas pertama."

Marc menggigit tutup spidol dan mulai menulis sebuah kata untuk hadiah pertama yang diingingkan.

"Ini untuk hadiah pertamaku."

Selena membuka gulungan kertas hijau, menutup mulut beberapa saat. Tertegun dengan apa yang ditulis Marc.

"Marc ini bodoh. Kau nulis apa sih? Ini permintaan yang sulit untuk kutolak." Selena menggigit bibir bawahnya, menahan uahan rasa yang berkecamuk dalam dadanya.

"Lakukan saja."

"Konyol." Marc melihat Selena merangkak mendekatinya. Dengan penuh perasaan berani mendaratkan pantatnya pada paha Marc lalu menyentuhkan bibirnya pada satu-satunya pemilik bibirnya. Marc Marquez (aaaaakkkk ane juga mau maaarrcc)

Marc tidak ingin membalas. Membiarkan Selena mengenal setiap inchi rongga mulutnya. Menghisap dan mencecapnya.

Marc memejamkan matanya. Merasakan sentuhan jemari Selena pada lehernya.

"Sudah."

Marc membuka matanya.

"Hah? Cepat sekali."

"Kau kan tidak minta waktu. Jadi aku bebas menentukan seberapa lama waktunya."

"Sial. Setelah ini aku akan menulis waktunya lebih lama."

"Eits, tidak boleh permintaan yang sama."

"Kau membodohiku."

"Tidak. Aku mencintaimu. Mencintai semua kebodohanmu."

"Hnngg???"

Selena terkikik geli melihat wajah Marc yang manyun.

Marc mengambil kertas kuning dan menuliskannya.

"Ha?? Marc. Oh sial. Harusnya aku memberimu hadiah nyata saja. Permintaanmu konyol sekali." Merasa senang telah mengerjai kekasihnya. Marc tertawa melihat Selena mondar-mandir di lantai. Sementara Marc melihatnya dengan bersandar pada sandaran ranjang.

"Bagaimana memulainya, ya?"

"Terserah. Kau boleh meliuk2 seperti ular naga kelaparan." Sebuah boneka beruang coklat terbang mulus ke wajah Marc.

Selena memulai dengan gerakan memunggungi kekasihnya. Selanjutnya membuat gerakan balet. Untung saja ia pernah nengikuti kelas balet sejak duduk di senior high school dulu.

A Love At The Thresold Of Twilight (Marc Marquez & Selena Gomez) COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang