Rasa Cinta

3.9K 537 77
                                    

"Tuan dan Nyonya Satria

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tuan dan Nyonya Satria. Ini kunci kamarnya, dan makan malam akan segera diantar. Tidak ada barang yang harus dibawakan?"

Elang menggeleng pelan. Di sebelahnya, Aya membelalak tak percaya. Resepsionis yang baru saja memberi mereka kunci kamar hotel menyebutnya Nyonya Satria. Itu artinya, pihak hotel menganggap ia dan Elang adalah pasangan suami- istri.

"Mas--" Aya sudah siap memprotes namun Elang mencengkeram pinggangnya spontan.

"Kita ke kamar, Sayang," ucap Elang sudah sangat pantas dikatakan sebagai lelaki drama.

"Akting kamu jelek!" kritik Aya sambil mengikuti langkah Elang yang tak melepas pinggangnya dari dekapan.

"Kita obrolin kalo udah di kamar," bisik Elang separuh menggigit bibirnya.

Elang sengaja hanya menyewa satu kamar. Hotel di dekat pelabuhan itu ia yakini cukup aman untuk bisa dijadikan akses menyebrang dua hari lagi. Kekacauan yang terjadi karena Bulan Merdeka secara otomatis mengakibatkan penyebrangan juga lumpuh. Perjalanan menuju Aceh pasti tidak akan semudah jika ditempuh dengan perjalanan udara. Mereka akan lebih mudah dikenali saat menggunakan pesawat, itulah kenapa rute udara sangat dihindari.

"Kenapa bisa?" tanya Aya begitu keduanya masuk ke dalam kamar mewah beranjang satu itu.

"Semua anggota Indonesian Secret Service yang ditugasi mengawal kamu punya dokumen itu."

Elang membuka jas hitamnya dan melemparnya sembarangan ke ranjang. Aya yang melihatnya hanya mampu berkacak pinggang. Statusnya saat ini adalah sebagai istri Elang, diperkuat dokumen yang entah didapat dari mana, yakni buku nikah palsu dengan nama palsu pula.

"Maksud kamu, kalo aku sekarang dikawal Mas Yudha atau Mas Sandy misalkan, mereka juga punya surat nikah palsu yang kayak itu?" tunjuk Aya pada dokumen milik Elang di atas nakas.

"Iya. Aku udah bilang 'kan, semua udah dipersiapkan Ay. Termasuk dokumen ini. Karena kita menghindari perjalanan udara, cuma passport yang nggak ada di dalam tas itu. Kalo Sandy yang berhasil nyelametin kamu, di sini kamu akan berperan sebagai Nyonya Pratama. Kalo Faisal, kamu akan berperan jadi Nyonya Aradea," terang Elang.

Aya menarik nafas panjang, "Dan kita cuma dapet satu kamar?" tanyanya.

"Apa kamu mau kita ambil dua kamar? Biar lebih gampang ancaman secara leluasa membidik dan mendatangi kamu?"

"Ahh, oke. Aku tau polanya sekarang. Kita bakalan nyebrang 'kan? Kapan?"

Elang tak buru-buru menjawab. Ia justru sibuk membuka kemejanya dan membuatnya bertelanjang dada di depan Aya. Mereka sama sekali tidak menyiapkan baju ganti, dan menjaga baju yang tersisa tetap bersih sampai datang kiriman baju adalah satu-satunya pilihan. Sementara Elang asik memeriksa senjatanya, Aya masih menunggu tanggapan. Diliriknya jendela kamar dan lampu-lampu di pelabuhan nampak masih bersinar terang meski jelas sepi tanpa ada yang menyebrang.

Angel Eyes-Indonesian Secret Service (Akan Diterbitkan Dengan Perubahan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang