Chap 3

704 111 32
                                    

Chap sebelumnya

Yunho memijat pelan keningnya, bahkan ia belum makan sama sekali siang ini. Keinginan Yunho untuk bertemu kembali dengan janda cantik tersebut sangatlah besar, ini dibuktikannya selama 3 hari berturut-turut ia dan sopir pribadinya bolak-balik mengitari area dimana Jaejoong biasanya mangkal. Yunho yang tak terlalu hapal lika-liku kota Jakarta selalu mengajak sopir pribadinya yang dipanggilnya dengan sebutan 'Han gege' karena pria tampan yang seumuran dengannya itu berkebangsaan Cina.

Tak terasa sudah hampir 3 jam mereka mengitari kawasan padat kendaraan tersebut, hingga akhirnya...

Biasanya tak pakai minyak wangi
Biasanya tak suka begitu
Saya cemburu, saya curiga
Takutnya ada main di sana

Solali lali, ola ola la
Solali lali, ola ola la

Biasanya tak pakai minyak rambut
Biasanya tak seperti itu
Saya gelisah, tak enak hati
Takutnya ada cinta yang lain

Solali lali, ola ola la
Solali lali, ola ola la

Serrr...serrr...

"Jaejoong ah..."

.

.

.

.

MAK JUJUNG, SARANGHAE!

.

.

.

.

Bibir hati itu tak dapat menyembunyikan senyumannya saat memastikan jika pemilik suara yang tengah mengamen tepat didepan kedua matanya itu adalah Kim Jaejoong, tentu beserta Changmin sang buah hati digendongannya. Beruntung kali ini Changmin tak sedang menyusu, hingga tak membuat sicantik kerepotan mengamen sambil menyusui.

Jaejoong masih terus bernyanyi tanpa menyadari sama sekali sepasang mata musang terus memperhatikannya dari dalam mobil mewah itu. Tentu saja Jaejoong tak mengenali mobil tersebut karena Yunho memang tak menggunakan mobil yang sama dengan mobil yang digunakannya sewaktu mereka bertemu untuk yang pertama kalinya.

Setelah Jaejoong menyanyikan bait terakhirnya perlahan kaca samping mobil mewah yang berada tepat dihadapannya bergerak turun dan menampakkan wajah tampan yang masih sangat jelas diingatnya, yah wajah pria asal Korea sama sepertinya yang telah menggunakan jasanya saat mangkal di jalur 3 in 1 tempo hari, pria yang sama sekali belum membayar jasanya pada hari itu.

Wajah cantik nan putih mulus itu tercekat bagai melihat hantu disiang bolong, jujur saja, ia sangat tak mengharapkan pertemuannya kembali dengan pria satu negaranya itu. Janda beranak tiga itu akhirnya memutuskan untuk balik kanan dan menghilang secepatnya dari hadapan pria bermata setajam silet, eh musang itu.

"Jaejoong ah..."

Jaejoong sempat menghentikan sejenak langkahnya saat terdengar pria bersuara bass itu memanggi namanya. Sedikit kaget karena tak menyangka jika Presiden Direktur perusahaan besar itu masih mengingat jelas namanya.

"Kim Jaejoong, chakkaman!" kembali terdengar suara sitampan yang masih berada didalam mobil mewahnya memanggil si primadona jalanan tersebut saat disadarinya tubuh kecil Jaejoong hampir menjauh ditelan keramaian lampu merah. Yunho mengambil inisiatif untuk mengejar sang pria cantik buru-buru keluar dari dalam mobilnya, membuat sopir pribadinya sedikit panik lantaran lampu akan segera berganti menjadi hijau.

"Han gege, carilah parkiran terdekat, aku akan mengejar namja itu, arra?"

"Arraso tuan"

Sopir berwajah tak kalah tampan dengan sang majikannya itu kemudian perlahan melajukan mobilnya menuju daerah parkiran terdekat, sementara sang tuan mengambil langkah cepat menyusul sicantik yang tampaknya telah tertelan keramaian jalan.

Mak Jujung, Saranghae!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang