Sinar matahari membangunkan ku.
Saat ku buka mataku ada seseorang yang membuka tirai kamarku.
"Bangun Rey,ayo sekolah udah siang" ucap kak Reyno yang menarik selimut ku.
"Aku masing ngantuk kak.sebentar lagi ya kak"ucap ku sambil mengambil selimut nya.
"Hey Rey cepet bangun,kita sekolah"
"Hemm ok ok kak"Dengan terpaksa aku bangun dan menuju ke kamar mandi.
"Eh rey tunggu" "Ada apa lagi kak"ucap ku yang baru sampai di depan kamar mandi.
"Semalam Kaleo gak ngapa-ngapain kamu kan"
"Hahh maksudnya gimana kak"aku tidak bisa berpikir jernih karena rasa kantuk masih melanda ku. "Ya semalam kan Kal gendong lo kekamar"
Hahhh jadi yang semalam itu ka Kal bukan ka Reyno dan yang cium kening aku itu ka Kal bukan ka Reyno hah aduhhh bagaimana ini,hah kayanya gak usah dibahas deh. Nanti ka Reyno marah.
"Hemm gak diapa apain ko ka,kenapa kakak biarin ka Kal gendong aku padahal bisa bangunin aku kan"
"Bagus deh kalau gak diapa apain,hehe maaf habis kamu pulas gitu tidurnya.cepet mandi sana bau tuh"
"Ihh wangi ko ka. Kalau gitu kenapa gak kakak aja yang gendok"
"Kamu berat sih hahhaha. Ya sudah gak usah dibahas lagi cepet mandi"
"Iya iya kak" ucap ku dengan rasa kesal ku.
--_--
Reyno POV
Pagi ini Reyna terlihat lebih ceria. Aku senang mungkin bebannya sedikit berkurang karena kemarin.
Semoga saja mulai sekarang dia akan berubah menjadi Reyna yang dulu lagi.
Reyna adalah satu-satunya orang yang ku sayangi disini,jadi aku tidak ingin melihatnya sedih.
Kedua orang tua kita sibuk kerja di luar negri mereka hanya pulang satu tahun sekali. Jadi hanya Reyna yang bersamaku disini.
Apapun akan aku lakukan untuk membuatnya bahagia.
Aku harap dia bisa membuka hati untuk orang lain, termasuk Kaleo. Aku percaya padanya pasti dia akan bisa menjaga adik ku.
"Rey udah belum mandinya?"
ucap ku sambil mengetuk pintu kamar mandi"Belum kak"
"Kok lama banget. Kakak berangkat duluan gak papa kan Rey"
"Ya udah kakak berangkat duluan aja Rey nanti naik taksi "
"Hemm maaf ya Rey kakak gak bisa nganterin kamu. Di meja makan udah ada sarapan kamu jangan lupa sarapan dulu ya"
"Iya kak, hati-hati ya kak"
"Iya, kamu juga hati-hati ya Rey"
Hari ini karena Reyna telat bangun akhirnya aku berangkat duluan mungkin dia telat karena kecapean kemarin,ya sudah lah hari ini ada kelas pagi aku harus segera berangkat .
Semoga saja Reyna baik-baik saja berangkat sendiri.
--_--
Reyna POV
I wish you were here
(Aku harap kamu disini bersamaku)Itulah kata kata yang selalu melintas dipikiran ku.
Saat aku kesepian seperti ini aku mulai merindukan lagi kehadirannya. Biasanya kami bertiga selalu bersama, aku,Agam dan Diana. Tapi karena aku putus dengan Agam Diana pun menjauhiku entah kenapa, tapi akhir-akhir ini orang bilang Agam dan Diana mereka memiliki hubungan, aku tidak percaya, tapi waktu itu di taman saat Diana menghampiriku, aku baru percaya itu semua.
"Hay Rey" ucap nya tanpa senyum kepadaku.
"Hay Diana.kamu kemana saja? Kenapa selama ini kamu menghindar dariku? Aku sangat merindukanmu" ucap ku yang tersenyum padanya dan langsung memeluknya.
Tapi Diana langsung melepas pelukanku.
"Sudah lah Rey.aku tidak ingin berhubungan lagi denganmu, mulai sekarang tolong jangan ganggu aku dan Agam.sekarang Agam itu pacarku. Kamu mengerti"ucapnya dan langsung pergi meninggalkan ku.
Sungguh sakitnya aku, kenapa Diana harus seperti ini padaku, padahal aku tidak akan marah kepada nya jika mereka memiliki hubungan.
--_--
Pagi ini diperpustakaan,aku membaca sebuah buku.
Buku ada dihadapanku tetapi pikiranku entah kemana,aku hanya memikirkannya yang sudah bukan miliku lagi dan seorang teman yang tidak menganggap ku teman lagi.
Cinta memang rumit, kenapa tuhan memberikan cobaan seperti ini,kenapa aku tidak pernah mengenalnya saja agar tidak sesakit ini.
"Rey"
Sebuah suara yang tak jelas ku dengar, siapa itu? hah hiraukan saja lah.
"Rey Rey"
Suara itu terdengar lagi,aku pun memaksakan untuk menoleh.
Hah ternyata Refano,dia memanggilku dari pintu perpustakaan dengan suara pelan,tentu aku tidak jelas mendengarnya lah.
"Ada apa Ref?"
"Kesini"
"Males"
"Cepet kesini Rey"ucap nya dengan suara keras.
Sontak semua orang yang ada di perpustakaan melihat kearah ku dan Refano.
Hah buat malu saja, aku hampiri saja Refano.
"Ada apa Ref"
"Gak ada apa apa."ucap nya dengan ekspresi wajah datar nya.
Hah dia ini kenapa,kenapa malah membuat ku kesal.
"Kamu gak ada kerjaan ya?"
"Gak"
Hah ada apa dengan anak ini. Aku tinggalkan saja lah dia.
"Eh Rey?"
"Apa lagi Ref?"ucap ku dengan nada marah.
"Kamu marah ya, aku cuman mau lihat kamu doang kok. Nanti pulang sekolah tunggu aku disini ya, di depan perpustakaan. Awas jangan lupa."
"Hemm ada apa?. Eh iya jaket mu nanti aku kembalikan. Baik nanti aku tunggu disini ya."
"Ada deh nanti kamu juga tau. Baiklah,aku duluan ya Rey. Kamu jangan ngelamun terus,dah Rey."ucap Refano yang bergegas pergi dengan melambaikan tangan kepadaku.
"Baiklah,dah Ref"ucap ku sambil melambaikan tanganku ke arah Refano.
***
Hai..
Terimakasih untuk yang sudah membaca cerita ku yang gak jelas ini .
Jika ada yang kurang atau gak sesuai tolong kasih sarannya dan tolong kasih votenya ya agar saya lebih semangat lagi dalam membuat cerita ini..
By.. See you in the next part :)
KAMU SEDANG MEMBACA
I and a STORY
Teen FictionAndai waktu bisa diubah kembali. dan andai aku akan tau semua ini terjadi aku pasti akan merubah sikapku ini..