Remorse

12 4 0
                                    


Agam POV

Sekarang hari-hari ku berlalu tanpamu Rey, Jujur aku sangat merindukanmu.

Awalnya aku memutuskan untuk bersama Diana karena,,

"Hey Gam. Kamu kenapa?" ucap Diana

"Aku putus dengan Rey"

"Kalian kenapa lagi?"

"Seperti biasa dia hanya takut kalau aku akan sakit hati kalau terus bersamanya"

"Dia itu wanita yang sungguh bodoh seharusnya jika dia mencintaimu dia akan selalu bersamamu, bukan nya malah meninggalkan mu"

"Entahlah Din aku tak tahu harus bagimana lagi. Aku sudah bilang padanya tak apa jika hatiku sakit karena sikap nya yang egois. Aku akan bahagia asalkan dia bersamaku"

"Bagaimana jika kamu coba cari pacar bohongan saja. Agar Reyna merasa bersalah telah meninggalkan mu"

"Hemm apa itu akan berhasil?"

"Tentu saja Gam. Kamu percaya saja padaku"

"Hem tapi siapa yang mau menjadi pacar bohongan ku?"

"Sebagai temanmu aku mau melakukan itu. Agar kamu dan Reyna bahagia lagi"

"Benarkah Din?"

"Iya Gam. Untuk kalian pasti apapun aku lakukan"

"Baiklah Din. Terimakasih"

"Iya Gam. Sama-sama"

Setelah kejadian itu Diana pun menjadi pacar bohonganku.
Awalnya rencana berjalan lancar, akupun mulai menjauhi Reyna dan hanya dekat bersama Diana .
Diana bilang bahwa Reyna sangat sedih,Reyna ingin kembali padaku dan Reyna ingin memperbaiki semua yang dia lakukan kepadaku.

Diana pun bilang, agar aku jangan dulu mendekati Reyna. Biarkan dia seperti itu agar dia tidak akan melepaskanku lagi.

Akupun akhirnya menuruti saran Diana. Tapi hari-hari pun berlalu, Diana bilang bahwa Reyna sudah mempunyai pacar lagi.

Kenapa ini terjadi padaku, apa semua ini salahku karena sudah meninggalkan nya.
Tapi aku tidak percaya kalau Reyna sudah punya pacar lagi. Tidak mungkin dia secepat ini melupakanku.

Akhirnya akupun hari ini mengikutinya, hanya untuk memastikan apa yang Diana katakan itu benar atau tidak.

Reyna hanya diam membaca buku, dia tidak ditemani atau bertemu dengan siapa pun.

"Rey"

Siapa itu kenapa dia memanggil Reyna, apa dia pacar Reyna. Tapi kenapa Reyna tidak menghiraukan nya.

"Rey Rey"

Reyna menoleh, tapi ekspresi wajah nya tidak terlihat senang.

"Ada apa Ref?"

"Kesini"

"Males"

"Cepet kesini Rey"
Hem dia membuat keributtan, kenapa harus berteriak segala ini kan perpustakaan.

Sepertinya dia hanya teman Reyna.

Hem sudahlah hiraukan saja, aku yakin Reyna tidak punya pacar. Lebih baik aku baca buku saja sambil menunggu jam pulang sekolah karena jam pelajaran terakhir ku tidak ada guru.

--_--

Bel pulang sekolah pun berbunyi

Akupun melangkahkan kakiku untuk keluar dari perpustakaan.
Seseorang yang ku kenal berdiri di depan perpustakaan, siapa yang dia tunggu apa aku dekati saja dia.

Saat aku melangkah menuju seseorang itu tiba-tiba Diana datang.

"Hey Gam.Ayo kita pulang" ucap nya dengan memegang tangan ku.

"Hem tunggu aku ingin bicara dulu dengan Reyna"ucap ku yang melepaskan tangan Diana. Iya seseorang itu adalah Reyna.

"Hey Gam jangan. Lihat itu pacarnya datang" ucap diana yang memegang tangan ku lagi.

Reyna melihatku tapi tiba-tiba laki-laki itu memeluknya. Apa benar dia pacar Reyna, dia kan laki-laki yang tadi.

Rey kenapa kamu lakuin ini ke aku Rey.

"Gam ayo kita pergi, kamu hanya akan sakit hati kalau melihat mereka" ucap Diana sambil menarik ku pergi.

"Baiklah. Ayo Diana"

--_--

"Kamu sekarang percaya kan kepadaku. Reyna itu sudah punya pacar. Malah akhir-akhir ini saat dia tau aku berpacaran dengan mu dia menjauhiku Gam"

"Benar kah itu Din.Kenapa Reyna sekarang seperti itu"

"Sudah lah Gam tidak usah dipikirkan. Sekarang kan masih ada aku yang bersamamu"

"Tapi Din, setahu ku Reyna orangnya tidak seperti ini. Apa aku harus bertanya padanya"

"Jangan Gam. Semuanya kan tadi sudah jelas dia itu sudah punya pacar, dan dia itu sekarang orang yang berbeda"

"Terus Din sekarang apa yang harus aku lakukan?"

"Lebih baik sekarang kamu lupain deh Reyna. Dia juga sudah bahagia dengan orang lain"

"Hem aku tidak bisa melupakan nya Din"

"Kamu pasti bisa, Reyna juga bisa masa kamu engga Gam"

"Tapi Din.."

"Udah lah Gam. Aku akan bantu kamu agar kamu lupain Reyna"

"Hem baiklah Din"

°°°°°°

Hai..

Terimakasih untuk yang sudah baca cerita saya yang gak menarik ini.
Tolong kasih vote, coment dan share ya. Agar saya bisa lebih baik lagi dalam membuat cerita. Dan saya akan lebih semangat lagi.

By.. See you in the next part :)

I and a STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang