"Eh menurut lo Rey gimana orangnya,dia cantikkan.""Hemm ya pasti cantik lah kan dia perempuan Ky"
"Ih bukan itu maksud gue,lo suka kan sama dia?"
"Kalau suka pasti,laki-laki mana sih yang gak suka sama dia"
"Hah kenapa lo gak coba deketin aja Kal,Reyno juga udah setuju"
"Hemm untuk ituuuu nanti aku pikirkan lagi"
Hahhh kenapa harus tiba-tiba sakit seperti ini,aku harus segera ke toilet.
"Ky aku ke toilet dulu ya"
"Hemm iya udah sana pergi"
Aku bergegas menuju toilet melihat hidungku semoga tidak mimisan seperti biasanya.
Hahh di kamar Reyno gak ada air lagih,aku coba kekamar sebelah saja lah semoga di buka.
Hahh untung saja gak dikunci,
kamar Rey sungguh indah,waktu gendong dia aku masuk saja kekamar nya tanpa tau kamarnya seperti apa karena lampu dikamar ini dimatikan.Biarlah aku masuk saja mungpung dia belum pulang.
Hah syukur lah hidung ku tidak mimisan lagi,lebih baik aku segera keluar sebelum Rey pulang.
Bug,,,bug,,,
Aww sakit sekali badanku siapa yang memukuliku,pasti ini Rey.
"Aw aw Rey berhenti sakit nihh"
Ternyata benar itu rey,dia berhenti memukuliku dan langsung menjauh,dia menatapku.
Tatapan yang menunjukan penyesalan, kata kata pun perlahan keluar dari bibir manisnya.
"Eh kak maaf,Rey kira pencuri"
Hah sungguh aneh wanita satu ini.
"Rey mana ada pencuri siang siang gini,kamu ada ada saja ya sakit nih badan kakak semuanya"
"Maaf kak,habis ngapain kakak dikamar mandi Rey kan dikamar ka Reyno juga ada"
Ucap nya dengan tatapan matanya yang membuat perasaan ku tenang.
"Tadi air dikamar Reyno mati jadi kakak kesini,maaf ya kakak masuk tanpa ijin kamu"
"Ya udah gak papa kak, yang harus nya minta maaf itu Rey maaf ya kak"
Ucappannya sungguh membuatku tenang, dia membantuku berdiri dan membawaku ke tempat tidurnya.
Dia membawa kotak obat dari lemarinya dan menawarkan untuk mengobati punggungku yang merah merah karena ulahnya.
Saat dia sedang mempersiapkan Obatnya aku membuka baju ku,
"Kak kenapa buka baju sihh"
Pertanyaan yang aneh bagaimana mau diobattin kalau gak buka baju.
Lucu banget sih dia sampai sampai tutup mata segala.
"Katanya mau diobattin"
"Gak gini juga kali kak"
"Buka deh matanya"
"Gak mau"
Sungguh lucu melihat sikapnya yang ketakuttan karena aku terus mendekatinya.
"Cepet buka"
"Gak mau kak"
"Buka matanya,gak akan apa apa ko"
Dia terus menjauh dan aku tak ingin kalah aku terus mendekatinya,sampai sampai dia sudah ada di tepi tempat tidurnya dia sudah tidak bisa kemana kamana lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I and a STORY
Teen FictionAndai waktu bisa diubah kembali. dan andai aku akan tau semua ini terjadi aku pasti akan merubah sikapku ini..