Sesampainya dirumah,aku melihat sosok laki laki yang sudah tak asing.
Dia sedang bermain playstation sendirian, siapa lagi kalau bukan ka Rizky.Tapi mengapa dia ada disini sendirian lagi.
"Kak ko ka Rizky bisa ada disini sih?"ucap ku kepada ka Reyno yang masih didekatku.
"Biasa dia main kesini,tadikan kakak sudah cerita di mobil"
Hah cerita apa?
"Cerita yang mana kak"
"Hah lo ini ya dasar pelupa"
Bukannya pelupa tapi aku tadi tidak menghiraukan apapun yang dikatakan ka Reyno, aku hanya memkirkan hal yang terjadi tadi di sekolah.
Akhirnya aku hanya tersenyum,mendengar perkataan ka Reyno.
"Maaf kak tadi Rey gak dengerin kakak bicara"
"Kamu kenapa lagi Rey,ada masalah apa cerita ke kakak"
"Nanti saja ya kak ceritanya kasihan tuh ka Rizky gak ada yang nemenin.aku kekamar ya kak"
"Hemm yaudah.cepat mandi sana"
"Ok kakak sayang"ucap ku dan akupun langsung berlali menuju kamar,
Merebahkan diriku di tempat tidur yang bernuansa blue sebentar untuk menenangkan pikiran dan perasaanku.
Beberapa menit kemudian ada suara seseorang yang membuka kunci pintu kamar mandi,siapa itu tidak mungkin jika itu ka Reyno atau ka Rizky.
Apa itu,,,, pencuri,,,
Ahhhh Aku bergegas langsung membawa sapu yang ada dipojok kamar ku.
Aku perlahan mendekat ke pintu kamar mandi dengan sapu digenggaman ku.
Hah perasaan ku sungguh ketakutan saat ini.
Seseorang itu membuka pintu kamar mandi dan saat dia keluar aku langsung memukuli nya menggunakan sapu yang ku pegang.
"Aw aw Rey berhenti sakit nihh"
Hah suara itu,,,ka Kal.
Aku langsung menghentikan aksi ku yang tanpa pikir panjang melakukan hal itu. Kenapa aku gak berpikir terlebih dahulu gak mungkin siang siang ada maling kan aduhhh.
"Eh kak maaf,Rey kira pencuri"ucapku dengan pipi yang memerah dan rasa bersalahku dengan perbuatanku yang memalukan.
"Rey mana ada pencuri siang siang gini,kamu ada ada saja ya sakit nih badan kakak semuanya"
"Maaf kak,habis ngapain kakak dikamar mandi Rey kan dikamar ka Reyno juga ada"
"Tadi air dikamar Reyno mati jadi kakak kesini,maaf ya kakak masuk tanpa ijin kamu"
"Ya udah gak papa kak, yang harus nya minta maaf itu Rey maaf ya kak" ucap ku sambil membantunya berdiri dan membawanya ke tempat tidurku.
"Iya kakak maaffin kamu kok Rey. Jangan kaya gini lagi ya, nanti kakak kapok lagi kalau kesini lagi"
"Iya kak maaf ya,sini biar Rey obattin"ucap ku yang sudah membawa kotak obat dari lemari ku.
"Pelan pelan ya"
Kagetnya aku,ka kal membuka bajunya kenapa dia membuka bajunya.
"Kak kenapa buka baju sihh"ucap ku sambil menutup mata.
"Katanya mau diobattin"
"Gak gini juga kali kak"
"Buka deh matanya"
"Gak mau"
Kami duduk berdekatan ditepi tempat tidur,ka Kal terus memaksa ku membuka mata dengan terus mendekatkan wajahnya ke arah wajahku.
"Cepet buka"
"Gak mau kak"
Kedua tangannya memegang pundakku
"Buka matanya,gak akan apa apa ko"
Aku terus menjauh dan tanpa ku sadar aku sudah di suduh tempat tidurku,jika aku mundur lagi pasti aku akan jatuh.
Bagaimana ini ka Kal terus mendekat aku harus bagaimana??
Tanpa sadar aku berteriak
"Toll,,"
Ka Kal langsung menutup mulutku,tangan yang menutup mataku sekarang mencoba melepas tangannya dari mulutku.
Tanpa kusadar mataku dan matanya bertemu,saling pandang,ada kehangattan disana,aku merasa nyaman melihat mata itu.
"Sudah liatinnya,sekarang liat nih punggung kakak merah semua".ucapnya sambil memperlihatkan senyum yang manis dibibirnya.
Pipiku memerah mendengar kata katanya.
Hehhh Kenapa aku memandanginya segala,pasti dia sekarang sudah berpikir yang aneh aneh.
Aku pun memalingkan wajahku ke arah punggungnya.
Ternyata pukulanku tadi itu sangat keras sampai sampai punggung nya terlihat merah merah seperti itu.
"Katanya mau ngobatin,cepet obattin bukannya diliattin"
Hehh kok orang ini sekarang jadi bawel kaya gini ya perasaan pertama ketemu dia pendiam,gak banyak bicara.
"Iya bentar bawel,lagi disiappin ini juga"
"Hah bawel,bagus juga itu untuk panggilan sayang hehe"
Hahh dia sudah gila ya,apa gara gara aku pukul dia jadi seperti ini.
Tapi tanpa sadar perkataannya membuat ku tertawa, anehnya semua rasa sakit di hati ku hilang saat bersamanya.
"Kakak gak apa apa kan"ucapku yang kkhawatir memegang kening nya.
"Heh emang kamu pikir kakak kenapa,kakak baik baik saja kok"ucapnya dengan raut menuntut penjelasan.
"Emmm aku kira kakak jadi gila,gara gara aku pukuli tadi hehe"
"Hehhh kamu Ada ada saja ya hehe"ucapnya sambil mencubit pipiku
"Hehe maaf kak"
"Terus maaf yang kamu ucapkan,gak ada yang lain apa"ucapnya dengan nada kesal
"Terus aku harus apa kak"ucap ku sambil mengobati punggungnya.
"Eh bagaimana tiap kamu buat kesalahan kamu harus memberi 3 permintaan untuk kakak"
"Hah 3 permintaan emang nya aku ini jin kak"ucap ku dengan nada kesal dan tak sengaja memukul punggungnya.
"Awww Rey sakit"
"Ehh maaf kak"
"Yaudah satu permintaan aja,gimana?"
"Hemm boleh,asal kakak juga seperti itu"
Tak ada salahnya kan seperti itu sedikit menghibur juga.
"Hem oke,berarti sekarang kamu punya hutang satu permintaan ya dari kakak"
"Hah dari sekarang?"
"Iya"
"Hemm baiklah."
--------
Hai..
Bagaimana ceritanya,
gak jelas ya.
Saya tunggu komentar dan vote nya ya.Terimakasih untuk yang sudah membaca cerita saya.
By.. See you in the next part :)
KAMU SEDANG MEMBACA
I and a STORY
Teen FictionAndai waktu bisa diubah kembali. dan andai aku akan tau semua ini terjadi aku pasti akan merubah sikapku ini..