Part 4

1.6K 164 14
                                    

Gemerlap lampu dan dentuman musik terasa membuat suasana disana semakin pengap.

Ditambah lagi pemandangan gerombolan pria dan wanita yang tak memperdulikan tempat untuk saling menempel dan bercumbu satu sama lain, atau hanya sekedar meliukkan tubuh mereka mengikuti irama yang dimainkan oleh DJ di dalam club tersebut.

Jemari wonwoo tergerak memutari bibir gelas berisikan alkohol di hadapannya.

Kedua mata yang selalu mengeluarkan tatapan menyelidik itu mengedarkan pergerakan kearah seisi tempatnya kini berada.

Tidak buruk.

Ternyata dia masih bisa menikmati waktu-waktu seperti ini sama seperti ketika dia di luar negeri dulu.

Aroma asap rokok,alkohol,parfum menyengat para gadis.

Terasa bisa mengenyahkan rasa pengap di dada Jeon Wonwoo.

Wonwoo bukan tipikal orang yang akan memikirkan kehidupannya, ia berusaha membiarkan hidupnya berjalan begiru saja.

Ia bukan anak pengekang yang selalu menolak permintaan orang tuanya.

Buktinya ? ia sudah menjadi seorang tunangan dari gadis yang bahkan wonwoo saja tidak tahu bagaimana cara untuk bisa jatuh hati pada gadis itu.

Meski tentu saja, chaeyeon sangat cantik.

Dan berada di level yang sama dengan wonwoo, namun tak semudah itu.

Wonwoo menyukai kebebasan, dan menurutnya berada bersama putri keluarga Jung itu merupakan satu dari banyak perangkap yang mengurung dirinya dari dunia kebebasan.

Wonwoo meneguk habis minuman di gelasnya, membuatnya sedikit mengeryitkan dahi saat minuman tersebut menyentuh tenggorokannya.

Samar-samar wonwoo mendengar celotehan gadis-gadis yang berada tak jauh dari tempatnya sekarang.

Hingga perlahan, seseorang nampak berjalan kearahnya.

Mengambil tempat duduk yang berhadapan dengan wonwoo sekarang.

Seorang gadis, kedua mata bulatnya terasa menyita perhatian wonwoo.

"kau sendirian ?"

"kelihatannya?" ujar wonwoo membuat gadis itu nampak kikuk.

Wonwoo mendapati beberapa gadis yang berada tak jauh dari ia dan gadis di hadapannya kini, mereka nampak mengatakan sesuatu seolah memprovokasi gadis di hadapan wonwoo sekarang.

"Argh baiklah, maafkan aku tapi bisakah kau membantuku ?"

Nada gadis itu menurun saat mengatakan kata 'membantuku' membuat wonwoo menaikkan alisnya dan melipat kedua tangannya di depan dada.

"membantu apa ?"

"aku dan teman-teman bodohku.." ujar sang gadis sambil memutar pandangannya malas dan menarik nafas sebelum melanjutkan kalimat berikutnya.

"kami bertaruhan dan aku kalah, dan..."

"dan ?" wonwoo masih menunggu kelanjutannya, gadis di hadapannya ini nampak mengigiti bibir bawahnya sendiri dengan ragu.

"hukumannya aku harus menciummu"

Wonwoo mengulas senyuman kecil, tentu saja bukan hal aneh.

Apalagi mereka kini tengah berada di sebuah club dimana kau bisa bercumbu dengan siapa saja bahkan orang yang tak kau kenal sekalipun.

"kenapa harus aku ?"

"karna sedari tadi kau nampak sendiri, sedangkan pria lain sibuk dengan kegiatan mereka"

To Have and To Be [COMPLETE]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang