Part 3

1.6K 180 6
                                    


Pagi hari di kediaman keluarga Jung.

Deretan makanan sudah tersaji pagi itu, para pelayan nampak sibuk menata piring-piring di meja makan.

Jika biasanya mereka hanya menyiapkan satu set peralatan makan untuk nyonya besar kini mereka menambahnya karena nona muda sedang ada dirumah.

Nyonya Jung nampak menebar senyuman senangnya pagi itu, melangkahkan kakinya ke meja makan dan duduk di tempat biasanya.

Meski suami dan anak sulungnya tak bisa menemani makan paginya karna kesibukan mereka mengurus perusahaan di luar negeri, namun nyonya Jung cukup senang karena pagi ini anak bungsunya bisa menemani.

Tak berselang lama, chaeyeon nampak menuruni tangga, dan mengambil tempat di sebrang ibunya.

Tak ada ekspresi berarti di wajah gadis itu, bahkan ketika sang ibu menyapanya chaeyeon hanya membalas dengan singkat.

Ia menjadi lebih banyak diam, semenjak kejadian malam itu benar-benar menghancurkan perasaan mingyu.

"malam ini kau akan menemui anak tuan Jeon"

"ya"

"pergilah membeli pakaian yang cantik"

"ya"

Nyonya Jung nampak merasa sedikit aneh, tak biasanya putrinya semenurut itu.

Biasanya chaeyeon akan melayangkan protes dan sebagainya.

"kau, sudah berhenti menemui pria bernama mingyu itu kan ?"

Gerakan chaeyeon pada sendok dan garpunya terhenti, mendengar nama itu terucap dari mulut sang ibu.

Entahlah, rasanya chaeyeon sangat kesal.

"berhenti menganggunya, aku sudah tak memiliki hubungan apapun lagi dengan dia bu"

Senyum kemenangan hadir di wajah nyonya Jung.

"tentu saja sayang" ujarnya, membuat genggaman chaeyeon pada sendok dan garpu di tangannya mengeras.

###

Tuan muda Jeon nampak bosan. Sesekali ia berjalan mengelilingi ruangan tempatnya berada sekarang.

Sebuah ruang makan privat di restoran yang telah ayahnya tetapkan sebagai tempatya untuk bertemu dengan anak tuan Jung atau siapapun itu.

Entahlah, Jeon Wonwoo tak bermaksud untuk menaruh minatnya sama sekali.

Hanya saja jika ia menolak permintaan ayahnya, itu sedikit tak sopan untuk ukuran seorang anak yang penurut sepertinya.

Poni rambutnya yang sesekali menyentuh daerah matanya membuat wonwoo mengusaknya pelan.

"nona Jung sudah datang"

Seruan dari arah luar nampak membuyarkan aktivitas wonwoo.

"biarkan dia masuk" ujar wonwoo hingga tak berselang lama, pintu itu terbuka.

Wonwoo menyandarkan punggungnya di dinding yang terdapat sebuah lukisan di sampingnya.

Kedua tangannya terlipat di depan dada seraya mata minimalis milik wonwoo menelisik kearah sosok yang akan menemaninya malam ini.

Seorang gadis dengan kulit putih pucat, tubuhnya terlihat cukup mungil, rambut hitam pekat dibiarkan terurai menyentuh gaun formal berwarna hitam khas pakaian seorang anak pejabat.

Lagi-lagi yang berjenis seperti ini, pasti akan membosankan.

Setidaknya itu kesan pertama wonwoo.

To Have and To Be [COMPLETE]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang