Warning ! Typo bertebaran...
Maaf jika banyak kesalahan kata atau penulisan...
Selamat membaca part 2...KESYA POV
Dirumah Rendi perjodohan ini telah di sepakati oleh dua keluarga. Saat ini keluargaku sedang berbincang-bincang entah membahas apa.
Saat keluargaku sedang mengobrol dengan keluarganya Rendi. Tiba-tiba ibunya Rendi menyuruhku dan Rendi untuk berbicara berdua. Aku dan Rendipun sangat terkejut. Tetapi tidak lama kemudian Rendi mengajakku ke kamar untuk bicara berdua di sana. Baru aku masuk ke kamar tersebut. Tiba-tiba Rendi menutup pintu kamar dengan sangat keras.
"Apa maumu hah ? Kau ingin aku menderita karenamu ? Kau kan yang menyebabakan perjodohan ini terjadi ?." Tiba-tiba Rendi membentakku...
"Sungguh bukan aku yang menyebabkan perjodohan ini terjadi, akupun sangat terkejut saat orang tuaku memberitahuku kalau aku di jodohkan." Ucapku dengan penuh keberanian...
"Cih masih tidak mau mengaku, kau sebenarnya tau kan aku sudah punya kekasih. Kau ingin menghancurkan hubunganku dengan kekasihku hah ?" Kata Rendi dengan sangat marah kepadaku...
"Tapi..." baru aku ingin melanjutkan kata-kataku Rendi sudah meyelaku..
"Hah sudahlah, kau, mulai dari sekarang jauhi aku, anggap saja kau tidak mengenalku." Kata Rendi lalu ia Pergi begitu saja meninggalkanku di kamar sendirian.
"Jangan menangis sya, jangan !" Ucapku seraya memberi semangat pada diriku sendiri agar tidak menangis.Hari menjelang malam. Aku dan keluargaku memutuskan untuk pulang. Saat aku bersalaman dengan ibunya Rendi. Tiba-tiba ia berkata kepadaku...
"Kesya, besok Rendi akan menjemputmu, kau dan Rendi akan berangkat bersama esok. Jadi bersiap-siaplah..." ucap ibunya Rendi. Aku hanya menanggapinya dengan senyuman.
.
.
.
Akhirnya sampai juga keluargaku di rumah. Aku langsung pergi menuju kamar. Dikamar, aku masih kepikiran bagaimana kata-kata Rendi tadi. Bagaimana bisa esok Rendi akan menjemputku. Melihat wajahku saja enggan..
"Ahh sudahlah, lebih baik aku tidur. Ucapku...KESYA POV END
...
AUTHOR POVPagi sudah tiba. Terlihat dua insan/Rendi dan Kesya yang berada di kediaman masing-masing sedang bersiap-siap menuju kampus. Mereka sudah berbusana rapi. Saat ini mereka sedang bersiap-siap untuk sarapan.
Terlihat Rendi sedang menuju meja makan...AUTHOR POV END
...
RENDI POVSesampainya aku di meja makan, aku hanya melihat makanan yang sudah tertata rapi di meja makan.
''Sebenarnya dimana papah dan mamah ?
Batinku....
Tak berapa lama kemudian papah datang dan terlihat mamah menyusulnya dari belakang.
"Darimana pah, mah ?" Aku bertanya dengan penasaran...
"Papah dan mamah tadi habis membicarakan sesuatu, tidak usah difikirkan." Papah menjawab dengan nada bijaknya...
"Papah benar Ren, sebaiknya sekarang cepat sarapan ! Kan kamu harus menjemput Kesya dulu, jangan sampai telat...oh ya, ini alamat rumahnya..." ucap mamah seraya memberiku sepotong kertas berisikan alamat rumah Kesya. Sebenarnya aku tidak mau menjemputnya, tetapi mamah memaksaku. Jadilah aku harus menjemputnya...
.
.
10 menit sudah berlalu, waktuku hanya tinggal 40 menit. Selesai sarapan aku langsung berpamitan pada papah dan mamah lalu melesat dengan mobil kesayanganku dan pergi menuju rumah Kesya.
.
.
.
20 menit barlalu...
"No 61 ehmm yup itu dia..."akhirnya ketemu juga rumah wanita menyebalkan itu. Rumahnya tidak terlalu kecil juga tidak terlalu besar, lebih tepatnya sedang, batinku. Aku sebenarnya ingin menunggunya saja diluar, tapi aku berfikir jika dia tidak keluar keluar aku akan telat nanti. Sebagai lelaki sejati aku memutuskan untuk masuk kedalam rumahnya. Aku mengetuk pintu rumahnya 2 kali. Lama aku menunggu, pintu akhirnya terbuka dan menampilkan sosok wanita paruh baya yang masih sangat terlihat muda yang kuyakini adalah ibunya Kesya. Karena aku pernah melihat wajahnya saat keluarga Kesya bekunjung di rumahku.
"Nak Rendi ? Silahkan masuk akan kupanggilkan Kesya dulu." Kata Ibunya Kesya menyuruhku masuk dengan ramahnya...
"Tidak usah tante, saya menunggu disini saja, soalnya kampusnya akan segera dimulai, aku takut jika aku dan Kesya telat nanti." Ucapku dengan sedikit memberi alasan, karena aku tidak mau berlama-lama di rumah Kesya.
"Yasudah kalau begitu tunggu, akan kupanggilkan Kesya. "Kata ibunya Kesya lalu pergi untuk memanggil anaknya...
.
.
Beberapa menit aku menunggu, Akhirnya keluar juga Kesya.
"Maaf menunggu lama Ren, e bu, aku berangkat dulu ya ? Selepertinya sebentar lagi kampus akan segera dimulai." Ucap Kesya meminta maaf padaku lalu ia pamit pada ibunya...
"Kalian hati-hati ya ! Ohh yha, nak Rendi tolong jaga anak saya yha ?."ucap ibunya Kesya dengan sedikit memohon kepadaku. Aku hanya menanggapinya dengan senyuman menawanku. Lebih tepatnya senyuman palsu. Untuk apa aku harus menjaga Kesya. Dia bukan apa-apaku. Melihatnya saja aku ogah. Apalagi menjaganya, tidak bisa ditanya lagi, batinku...

KAMU SEDANG MEMBACA
HATE TO LOVE YOU
Novela JuvenilBerawal dari perjodohan yang terjalin dengan kebencian. Hemm....kebencian apakah bisa menjadi Cinta ?