HATE TO LOVE YOU part 6

47 4 2
                                    

Warning ! Typo bertebaran...
Maaf jika banyak kesalahan kata atau penulisan...
Selamat membaca part 6...

AUTHOR POV

Semakin lama berjalannya waktu. Tak dirasa benih benih cinta mulai muncul dihati Rendi. Walaupun Rendi masih terlalu egois untuk mengakuinya. Biarlah waktu yang merubah semuanya...
Berbeda dengan Kesya yang mungkin cintanya pada Rendi semakin besar. Tapi banyak sekali rintangan yang akan dia hadapi...

AUTHOR POV END
...
RENDI POV

Aku merasa saat ini cintaku pada  Winda semakin berkurang. Aku merasa rasa kepeduliannya padaku hanya peduli pada seorang teman saja. Saat ini aku merasa perasaan yang dulu saat aku bersama Winda kembali terasa tetapi bukan dengan Winda melainkan dengan seseorang yang kini sangat kubenci...apa itu namanya ? Cinta ? Bahkan akupun tak tahu apa itu cinta...huftt...
''Ren ? Hei..kau melamun ?'' Tanya Fahri yang menyadarkanku dari lamunanku...
''Ohh tidak aku tidak melamun...''jawabku...
''Apa kau melamunkan Kesya ? Sejak seminggu ini kau selalu memperhatikannya bukan ? Mangaku saja...''tanya Fahri menyindirku...
''Kesya ? Untuk apa aku melamunkannya...aku sedang melamunkan sesuatu yang pasti bukan KESYA...''jawabku...
''Rubahlah sikapmu Ren...kau dari dulu selalu egois terhadap cintamu...cobalah memahami apa itu cinta...sebelum Kesya meninggalkanmu nanti...''kata Fahri menasehatiku...
''Emang cinta itu seperti apa ?''tanyaku yang mendapat tawaan dari Fahri...
''Cinta itu sebuah perasaan dimana hatimu selalu ingin melindungi seseorang, jika ia tak ada maka kau akan merindukannya, jika ia menangis maka kau juga akan merasakan kesedihannya, jika ia bersama orang lain maka kau akan sangat membencinya.'' Jawab Fahri...
Tetapi apa yang kurasakan saat ini memang seperti itu...apa aku mencintai Kesya ? Yakkk tidakkk mungkinnn...batinku...
''Bagaimana kau mengerti ?''tanya Fahri...
''Ya aku mengerti...tapi apa aku memang benar-benar mencintainnya...tapi aku sangat membencinya bukan ? Saat ini pun aku masih sangat membencinnya...''tanyaku pada Fahri...
''cobalah untuk memahami Ren. Lebih baik kau dekatkanlah dirimu pada Kesya, pasti kau akan tau cintamu seperti apa nanti...jika kau tidak mencintainya pasti hatimu tidak berdebar saat kau ada di sampingnya tetapi jika kau mencintainya hatimu itu pasti akan berdebar sangat kencang...cobalah jika kau ingin tau...''jawab Fahri...
''Baiklah aku akan mencoba...''jawabku...
''Semoga berhasil''kata Fahri memberiku semangat...
''Ayo kita kekelas. Sebelum dosen datang...''ajakku pada Fahri..
''Ayo...''jawab Fahri...

RENDI POV END
...
AUTHOR POV

Terlihat Rendi dan Fahri sedang meninggalkan kantin...
Mereka berdua tidak tau bahwa sebenarnya ada sepasang mata yang sejak tadi melihat bahkan menguping pembicaraan mereka berdua...Orang itu adalah Winda...

AUTHOR POV END
...
WINDA POV

Tubuhku lemas tak berdaya dibalik tembok kantin tempatku menguping pembicaraan Rendi bersama temannya...hatiku remuk begitu mendengar bahwa semua perkataan Rendi. Aku mendengar semuanya. Rendi sudah tidak mencintaiku dan sekarang ia mencintai Kesya. Ingin sekali aku menjambak rambut Kesya saat ini. Memang sekarang ini aku masih mencintai Rendi. Dulu aku memutuskan hubunganku dengan Rendi karena aku fikir tidak ada gunanya menjalin cinta tetapi pada akhirnya Rendi juga akan menikah dengan orang lain. Tetapi sekarang hatiku berbeda. Aku ingin sekali membatalkan perjodohan Rendi dan Kesya. Aku ingin merebut Rendi dari Kesya. Aku mau Rendi menjadi milikku...

WINDA POV END
...
KESYA POV

Huahh aku merasa sangat senang. Karena sekarang semua dosen sedang rapat. Entah apa yang mereka diskusikan, yang terpenting sekarang jamkosss...
.
.
Baru aku ingin berdiri dari tempat duduk tiba-tiba...ada seseorang yang menarik tanganku...
Srekk
Orang itu...Rendi...
''Ikutlah denganku, aku ingin bicara padamu...'' ucap Rendi kepadaku...
Dia menarik tanganku begitu saja menuju ke taman...
.
.
Sesampainnya di taman...
Kami duduk di salah satu bangku taman...
''Akkkkuu inggin minta maaf padamu.''ucap Rendi dengan gugup sambil menatapku...
''Minta maaf untuk apa ?'' Tanyaku. Aku sedikit terkejut melihat dia meminta maaf begitu saja padaku...
''Maaf untukkk-''
Belum sempat Rendi bicara ada yang memanggilnya...
''Ren gawat, Winda pingsan Ren. Ia sekarang sedang berada di uks. Matanya sembab seperti habis menangis '' ucap Fahri.
''Apa ? Winda pingsan ? Bagaimana bisa ?'' Tanya Rendi kepada Fahri. Rendi berlari begitu saja di depanku. Sama sekali tak menghiraukanku. Sebenarnya aku tau, Rendi masih mencintai Winda. Yha aku sangat tau itu.

Tak kusangka bulir-bulir air membasahi pipiku. Seperti ini lah aku. Hanya bisa menangis. Menangisi cinta yang mungkin tak akan pernah terbalas. Bodohnya aku menahan semua sesak ini. Mengharap laki-laki yang kucintai mencintaiku, itu semua hanya mimpi. Mimpi yang sulit tercapai. Aku harus menerima ini. Sebuah kenyataan, bahwa Rendi tidak mencintaiku. Melainkan ia membenciku.
Sekarang aku sadar, aku tak mungkin seperti ini terus. Aku harus berhenti, berhenti mencintainya. Sudah cukup aku menjadi benalu untuknya. Hanya menempel dan menyiksanya. Aku akan mundur. Aku akan belajar untuk MEMBENCINYA. Aku harap aku bisa~

KESYA POV END
...
RENDI POV

Dengan tergesa-gesa aku berlari menuju ruang uks.
Waktu aku mendengar kabar Winda pingsan. Entah kenapa aku merasa khawatir dengannya. Aku bahkan tak menghiraukan bel sekolah berbunyi. Yang artinya bel istirahat telah berakhir. Aku terlalu kalut dengan perasaanku. Tak kusangka aku sudah berdiri di depan pintu berwarna putih bertuliskan UKS.

Krietttt~
Kubuka pintu perlahan.
Aku melihat Winda terbaring lemas di ranjang. Wajahnya pucat dan matanya sembab. Entah mengapa aku merasa kasihan padanya.

''Rendi ?'' Suara serak membangunkanku dari lamunanku.
''Winda ? Kamu udah bangun ?'' Kataku padanya.
Winda mengganguk.
''Ren ? Kamu nungguin aku dari tadi ?'' Tanya Winda padaku.
''Oh iya win tapi, tadi aku baru kesini pas dapet kabar dari Fahri. Jadi aku nggak lama kok nungguin kamu sampai sadar'' ucapku.
''Makasih Ren, makasih banyak. Maaf udah nyusahin kamu'' Ucap Winda.
''Iya sama-sama Win. Lagian kita kan teman, sudah sewajarnya teman membantu temannya yang kesulitan. Maaf ya Win, aku harus pergi sekarang. Ada urusan penting yang mau aku selesain. Aku permisi dulu ya Win'' Ucapku. Lalu aku pergi begitu saja meninggalkan Winda. Kulihat Winda menggangukkan kepala.

Kejam ? Yha aku memang kejam. Meninggalkan teman yang terbaring lemah di ranjang uks. Tapi sekarang ini aku lebih dari  kejam. Karena aku sudah menyakiti perasaan orang lain. Kesya. Aku telah menyakiti perasaannya. Aku baru sadar sekarang. Bahwa aku telah mengacaukan perasaan Kesya. Bahkan aku meninggalkanya begitu saja tadi. Padahal tadi aku ingin meminta maaf padanya.

Lebih kejamnya lagi, aku sudah menyakiti hatinya. Aku lebih mempedulikan Winda daripada dia. Aku merasa hatiku sesak saat ini memikirkannya. Entah mengapa.

Sebenarnya aku bingung. Sebenarnya aku mencintai Winda atau Kesya. Winda ? Aku hanya menggangapnya teman. Dan Kesya ? Aku membencinya. Tapi kurasa rasa benciku perlahan-lahan hilang. Aku merasa gila saat ini. Huh~

Bersambung

Gimana ?? Part 6 nya ?
Bagus atau jelek ?
Please komen !
Jangan lupa vote !

HATE TO LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang