"Yaa, mungkin gue cuman bisa ngelakuin ini, duduk dan selalu mandangin dia... "
---
Cinta. Sebuah kata yang sulit terungkapkan. Hanya bisa dirasakan, dan akan bahagia jika disampaikan.
Yola tengah berada di perpustakaan. Aneh? Memang. Gadis seperti Yola memang jarang sekali berada di tempat itu. Tapi ia disini bukan untuk belajar, membaca, atau yang lainnya. Dia disini untuk memandang pujaan hatinya.
Revan.
Cowok yang rajin dan terkenal pendiam. Termasuk cowok terpopuler karena ketampanan dan segudang prestasi yang ia raih. Sudah hampir setengah tahun setelah Yola masuk di SMA Bhakti Dharma, ia memang naksir dengan cowok itu.
Tak ada habisnya jika Yola memandanginya. Bahkan beberapa orang yang telah singgah di sampingnya tak dihiraukannya. Ia akan betah jika memandang Revan. Bahkan, ia terkadang rela pulang terlambat demi melihat Revan bermain basket di sekolah.
Sedang serius memandang Revan, tiba tiba Yola dikejutkan karena ada yang menepuk bahunya.
"Bella, ngagetin aja sih lo!" Yola sedikit berteriak melihat Bella, sahabatnya mengagetinya.
Beberapa pasang mata memperhatikan mereka. Beberapa juga memberikan isyarat agar mereka diam.
Bella nyengir.
Yola melihat Revan. Masih fokus dengan buku sejarah yang ada di tangannya.
Bella duduk di samping Yola. Melihat Yola yang sedang memandang pujaan hatinya.
"Cie, liatin mulu," Bella menggoda Yola yang pipinya merona kemerahan.
"Apaan sih Bell?" jawaban Yola selalu sama ketika salting. Pura pura bolot.
"Samperin dong, Yol." Bella menantang Yola.
"Lo gila apa gimana sih? Ya kali gue nyamperin senior yang super duper perfect kaya dia. Bisa digantung ama fans-fansnya gue!" Bantah Yola.
"Lebay amat lu Yol. Terus gimana? Mau kaya gini terus?" Bella menatap Yola seraya menaikkan alisnya.
"Yaa, mungkin gue cuman bisa ngelakuin ini, duduk dan mandangin dia." kata Yola seraya bertopang dagu.
Bella hanya tersenyum miring.
"Udah mandanginnya? Udah ngerjain PR Fisika lo?" Bella mengingatkan Yola.
"PR Fisika? Anjir! Belum selesai! Ayo ke kelas temenin gue ngerjain!" Yola menarik tangan Bella menuju kelas.
Bella hanya menggeleng pelan melihat tingkah sahabatnya itu.
***
Bell pulang sekolah telah berbunyi. Seluruh siswa-siswi SMA Bhakti Dharma berhamburan keluar.
"Bell, gue mau ke toilet bentar ya! Kalo mau pergi bawain tas gue sekalian!" perintah Yola pada Bella.
"Oke siap!"
Yola pun segera berlari ke toilet.
Setelah selesai dengan urusannya, Yola meline Bella.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken (PINDAH DI DREAME)
Teen FictionKetika hati tak peduli seberapa besar lukanya saat berjuang melalui beribu rintangan dengan berbagai pengorbanan demi sebuah kebahagiaan. Ini cerita tentang sakit. Ini cerita tentang pengorbanan. Ini cerita tentang persahabatan. Ini cerita tenta...