7 Bukan Mimpi

4.1K 129 0
                                    

Pov aliyah

Di sekolah

Aduh aduhh.....

Elahh ....

Kenapa bisa ke gores gini sih , biasanya juga gak, hari ini kenapa sih pagi- pagi udah ngeselin yah

masa iyah gua harus jalan pincang gini.

Aku menyeret kaki ku yang sakit ini.

"Elah UKS mana sih " aku berjalan menyusuri koridor yang sepi kaya kuburan.

Elah ini sekolah aliyah bukan kuburan inget.

" mana kaga ada satupun orang di koridor lagi" elah ngeselin.

Siapa sih yang naro ruang UKS di sini elahh di mana sih kaga ketemu ketemu

Awas aja kalo gua ketemu tuh orang gua suruh pindahin tuh UKS di sebelah tempat gua manjat biar kalo luka kaya gini gak usah jauh jauh

Merepotkan kaki gua jadi tambah sakit.

La... La.... La.... La....

Aku melihat risa menyanyi dan berlari- larian di koridor, dia memang becicilan jika sedang sendirian dan bersama orang dekatnya.

Namun jika koridor ini ramai dia akan bersikap seperti es entah lah aku juga tak mengerti kenapa dia seperti itu.

Aku seperti sedang melihat seseorang yang seperti itu ya bukan seseorang tapi diriku yang seperti itu.

Flashback on

" aku tidak perlu menjelaskan apapun padamu, kau mengenalku pasti tau maksudku , jika masih butuh penjelasan ? " risa menjeda kalimatnya santai.

" tanyakan pada dirimu apakah kau mengenalku ? " risa santai.

Flashback of

Ya jawabannya selalu itu dan aku selalu mengerti.

Dia menjawab pertanyaan ku sama dengan jawaban ku saat dia bertanya padaku.

dia telah mengerti apa maksudku.

dia membuat teka-teki yang hanya bisa di pecahkan oleh orang yang sangat pintar bukan pintar dalam hal materi tapi pintar dalam dramanya.

Bahkan orang yang terdekatnya pun tidak dapat memecahkannya.

Hanya aku yang berhasil menembus dinding teka tekinya itu.

Karena aku pun membangun teka teki ku dan dia berhasil memecahkannya.

Dia punya sejuta rahasia yang di simpan dan hanya aku yang mengetahuinya bahkan dia tak pernah bercerita apapun, sudah ku bilang aku berhasil memecahkan teka-tekinya.

Aku punya sejuta rahasia yang ku simpan dan tak pernah ada siapapun selain aku .

Namun aku tidak terkejut dia mengetahuinya, karena dia mecahkan teka-teki ku dan hanya dia yang berhasil.

Dia selalu ada untukku.

Dan aku selalu ada untuknya.

" RISA " teriakku.

Ya ampun gmana dia mau denger cantik coba dia kan pake handset aku menepuk jidatku.

Aku mengambil buku lalu ku sobek kertas dan ku remukan lalu ku lempar ke arah risa.

You Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang