Part 11 (Baper)

27K 688 1
                                    

Keesokan harinya

" Aaaaaa" tiba-tiba prilly berteriak di dalam kamarnya

" bun kenapa, astagfirullah " tanya ali yg baru saja masuk kedalam kamarnya karna mendengar teriakan istrinya dan melihat istrinya sudah duduk tergeletak di lantai dengan tangan yg menyangga pinggang serta mengelus" perut buncit bagian bawahnya

" sstt aduh yahh, bantuinn bunda " ucpnya sambil meringgis, ali langsung menghampiri istrinya

" ko bisa jatoh gini si bun, ada yang sakit hmm " tnya ali dengan wajah yg khawatir sambil membatu menggangkat istrinya untuk di baringkan ke kasur

" ssstt aduh pinggangnya sakit yah , perut aku juga aga nyeri " keluhnya setelah diduduk kan dgn menyender di kasur

" lagian kalau jalan tuh ya hati-hati bun, udah tau lagi hamil besar begini, klw kenapa" gimana, siapa yg repot aku juga "

" Isshh emang aku tau kalau mau jatuh, aku juga hati-hati jlnnya, lantainya aja yg licin " ucpnya sambil mengusap-usap perutnya

" ya mangkanya pelan-pelan , kalau dikasih tau suami suka ngebantah, heran aku " ucp ali yg sedikit aga kesal karna bantahan istrinya padahal dia berbicara seperti itu untuk kebaikannya, mungkin karna sedang hamil juga jadi selalu sensitif

" iihh istri lagi kesakitan gini malah di omel-omelin, udah sana ga usah peduliin aku " ucpnya dgn wajah yang menahan nyeri

" aku tuh bukan ngomel-ngomel cuma ingetin kmu aja, susah banget nurut sama suami " ucp ali yg tidak tau knapa gampang terbawa emosi mungkin karna banyak tugas di kantor dan ada sedikit masalah juga jadi mudah terbawa emosi, sedangkan istrinya pun tengah sensitif

" iihhh ngeselin udah sana pergi, biarin gausah peduliin aku lagi, kamu jahat " ucp illy kesal sambil memukul bahu ali dgn wajah yang sudah berkaca- kaca

" yaudah, aku mau ke kantor " ucpnya dan mulai akan beranjak dari kasur

" hiks hiks ayaaahhh jahat, ayah ga sayang lagi sama bunda " ucpnya dengan berderai air mata karna merasa sudah tidak diperdulikan lagi oleh suaminya, padahal ali beniat akan memanggil mamernya untuk memeriksa istrinya lagi pula mana tega dia meninggalkan istrinya yg sedang meringgis sakit

Setelah mendengar istrinya menanggis ali memutar kembali badannya dan memandang istrinya yg tengah menanggis di atas kasur

" tadi suruh ayah keluar, sekarang malah nangis " ucp ali sambil menatap istrinya

" ayah jahat ga sayang lagi " ucpnya masih menanggis

" huhhh, " ali menghembuskan nafasnya sambil mengusap wajahnya
Astagfirullah Sabar li sabar bini lo lagi hamil dan butuh perhatian, memang harus ada yang mengalah batin ali berbicara lalu ali berjalan menghampiri istrinya berdiri dihadapannya karna tidak tega juga melihat istrinya menanggis terus-menerus lalu menyenderkan kepala istrinya dibagian perutnya dan mulai mengusap-usapnya

" maafin aku sayangg, aku kebawa emosi tadi" ucp ali sambil mengecup kepala istrinya dgn sayang, sedangkan illy masih sesegukan dipelukan suaminya

" masih sakit sayang perutnya " tanya ali yg di balas anggukan oleh istrinya

" aku panggil mama ya biar diperiksa, takut dedenya kenapa-napa " ucpnya lalu melepaskan pelukan istrinya secara perlahan

"Baringan dulu ya ayah panggil mama sebentar " ucpnya sambil membantu istrinya berbaring lalu keluar dari kamarnya

Setelah memanggil mamernya ali kembali ke kamarnya dgan qilla yang berada di gendongannya dan masih terlihat mengantuk sambil menyenderkan kpla di bahu ayahnya dgn mata terpejam beserta mamernya yg membawa alat stetoskop lalu menghampiri illy yg tengah berbaring di kasurnya

Keluarga Kecil Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang