3

33.7K 1.5K 6
                                    

Mereka mengendarai 2 mobil untuk menuju ke restoran. 1 mobil untuk ibu-ibu dan 1 mobil lagi untuk mereka. Bukan tanpa alasan mereka bertiga tidak ingin semobil dengan ibu-ibu itu. Kalau mereka lama dan bosan bisa saja kan mereka langsung kabur dan pulang.

Ketiga ibu itu turun dari mobil dan menunggu anaknya. Hampir 2 menit mereka tak kunjung turun jua, sang ibu pun langsung mengetuk kaca mobil dan berteriak memanggil anaaknya. Ketiga sahabat itu pun akhirnya turun jua karena terus di paksa. Malu juga lah dengan aksi ibunya. Orang-orang pada menengok ke arah mereka ingin tahu apa yang sedang terjadi.

"Kalian ini kenapa sih bikin mama darah tinggi terus."

Ketiga ibu itu mengomel sambil memegang lengan anak mereka. Hera mencibir dalam hati melihat tingkah laku ibunya. Sedangkan Chaca dan Reta hanya diam saja tapi kita tak tahu kan apa yang mereka pikirkan. Reta mengedipkan mata ke arah sahabatnya yang di balas anggukan mengerti. Rencana di mulai.

"Maaf ya, Ge telat datangnya."kata Mami meminta maaf mewakili yang lain. Wanita yang di panggil Ge itu mengangguk dan tersenyum sangat manis kaya tebu. Chaca mengangkat alis ketika melihatnya. Manis banget sih tan senyumnya pasti ada maunya nih.

"Kenalkan ini anakku Ge, namanya Reta. Itu Hera anaknya Difa-Yandi, terus itu Chaca anaknya Jeny-Iwan."

"Cantik ya anak kalian, hy cantik kenalin nama tante Gema terus itu suami tante om Galuh dan itu anak tante, yang paling ujung namanya  Alfa di sebelahnya ada Gama dan samping om Galuh itu namanya Teta."

Ketiga sahabat itu tertawa cekikikan seakan pikiran mereka sama. Baru tau gue ada nama kaya gitu yang sering di pakai pak sujali kalau jelasin fisika wkwkwk.

"Kenapa kalian tertawa?"tanya Bunda bingung.

"Hahaha gak bun, hahaha"jawab Chaca diiringi tawa membahana miliknya.

"Sudah sudah, duduk sana."kata mama menghentikan tawa mereka. Ketiga sahabat itu memilih duduk berdampingan agar gampang memberi kode-kodean.

"Tadi tante udah pesanin makanan untuk kalian, semoga senang ya."

"Makasih lo Ge, masih ingat aja sama makanan kesukaan kita."

"Ma, Reta mau mesan makanan."kata Reta di tengah-tengah keheningan.

"Loh kenapa Ret? Ini aja udah banyak."

"Ada yang Reta mau ma."

"Hera juga ma."

"Chaca juga."

Ketiganya pun bangkit dari kursi dengan seringaian di wajah mereka.

"Pesan sini aja, gak ada bantahan. Kembali duduk."kata Bunda tegas seakan tahu apa yang akan mereka lakukan.

"Ihh bunda gak asyik."kata Chaca. Mereka kembali duduk.

Setelah selesai makan mereka pun membicarakan apa yang menjadi tujuan mereka kesini mengadakan pertemuan. Mereka membahas anak mereka dan membanggakannya lalu berlanjut ke perjodohan yang dilaksanakan 2 bulan kedepan. Ketiga wanita hanya diam pasrah tak berniat masuk ke obrolan lalu mereka melihat ke arah anak laki-laki tante Gema. Satu di benak mereka yang menggambarkan anak tante Gema. Culun.

Yap dilihat dari pakaian saja mereka gak gaul banget. Kemeja aja di kancing sampai atas. Rambut aja di sisir klimis kayak gak ada style lain saja. Kacamata menghias wajah ketiganya. Yaelah napa culun gini sihhh.

"Ma, Reta udah punya pacar."kata Reta di sela-sela pembicaraan.

"Chaca juga masih dengan Hery ma."

"Kalau Hera juga baru jadian sama Aldo bun. Gimana dong?"

"Gak, mama tahu kalian bohong. Reta baru putus sama Hans gara-gara di selingkuhin, Chaca juga putus sama Hery kan gara-gara Hery selingkuh sama temen model kamu terus kalau Hera juga udah putus lama kan sama Aldo dan sekarang kalian itu Jomblo. Jangan ngelak ya."kata mama yang membuat ketiganya mati kutu.

"Shit!"umpat ketiganya yang masih dapat di dengar oleh anak tante Gema.

Tiba-tiba ponsel Hera berbunyi nama Aldo terpampang disana. Hera tersenyum senang dan pamit mengangkat telepon. Setelah Hera pergi, hp Chaca juga berbunyi dan nama Hery ada di sana. Sekarang tinggal Reta sendirian. Jeda lama sekali. Hingga ponsel Reta berbunyi ada nama Hans terpampang di sana. Reta mengangkat hpnya.

"Mami, mama dan bunda ku sayang, Reta angkat telepon dulu."

"Hahaha, berhasil kan kita."kata Chaca senang.

"Mau aja sih dibohongin, wkwk."

"Pinter juga ya akal lo Ret."

"Iya dong, Reta gitu loh. Yaudah ganti nama kontak."

"Oke.."

Sebelumnya..

"Aduh anying, gimana nihh?"

"Gue bingung juga kali nyet."

"RETTTTTAAAA, kok lo diem aja sih"

"Sekarang ganti nama kontak kita-kita, Hera lo ganti nama gue jadi Aldo. Entar gue telepon lo, nah lo tunjukin ke bunda kalo Aldo telepon lo terus lo pergi tunggu di mobil. Dan lo Cha ganti nama Hera jadi Hery entar Hera hubungi Chaca. Terus kalau kalian sudah disini, kalian diam 3 menit terus hubungi gue supaya gak curiga. Nah, fi hp gue nama Hera gue ganti jadi Hans. Inget Her lo mesti telepon gue. Ngerti?"kata Reta menjelaskan.

"Siap gue ngerti."

"Chaca juga ngerti."

"Good luck guys."kata mereka saling menyemangati sebelum ibu-ibu itu datang mengetuk kaca mobil mereka.

"Anjingg, rencana lo dabes banget Retaaaa."

"Hahaha, ya udah kita cusss guys pulang ke rumah. Kita tidur."

"Yuhuuuuuu"

Di dalam restoran wajah ibu terlihat bingung sekaligus cemas. Pasalnya anak mereka belum juga datang sehabis pamit mengangkat telepon. Mereka cemas bisa saja kan mereka kabur dan pulang dengan alasan mengangkat telepon.

"Aduhh, maaf banget Gem, aku permisi dulu ya mau keluar manggil anak-anak."kata Bunda Difa.

Difa kembali dengan wajah kesal ketika tak mendapati mobil anaknya tidak ada disana. Difa yakin sekali kalau itu hanya akal-akalan mereka dan bodohnya ia percaya. Awas ya kalian bunda majuin juga nih perjodohannya.

"Kenapa Dif?"tanya Jeny ketika melihat wajah sahabatnya yang kesal setengah mati.

"Mereka kabur dan itu hanya akal-akalan mereka saja."

"Ahh, kita di bodohi lagi ya. Haha"kata Rena tertawa menutupi kebodohannya.

"Maaf banget ya Gem, anak-anak memang gitu ada-ada saja kelakuannya. Aku harap kamu gak marah sama mereka dan masih mau menjodohkan anak kalian dengan anak kami."kata Jeny dengan tampang bersalah dan memohon.

"Biasa aja kali Jen, mereka lucu kok biasa anak muda memang gitu kok kaya gak pernah muda aja sih kalian haha kalau masalah perjodohan gak mungkin lah dibatalin kan udah pada disiapin semuanya."

"Makasih Gem, ya udah kami pamit dulu ya."kata Rena diangguki oleh mereka semua.

Awas ya kalian.

Tbc

Bad Girls Meet The Good BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang