Ternyata itu adalah pak yorda, tetanggaku. dia adalah seorang warga biasa yang suka meneliti hal-hal yang menakjubkan bahkan diluar nalar, yah bisa dikatakan bahwa dia adalah seorang ilmuwan, ilmuwan gagal lebih tepatnya.pernah suatu saat dia berkata pada warga saat keramaian bahwa dia bisa mengubah air biasa menjadi energi bahan bakar layaknya minyak bumi dengan hanya memasukan air kedalam alat miliknya.
Namun pada saat dia mendemonstrasikan didepan khalayak ramai tiba-tiba air yang dimasukan kedalam alatnya tidak menghasilkan apa-apa. pak yorda berkilah bahwa ada kesalahan teknis. semua orang menertawainya. mereka mengatakan bahwa pak yorda hanyalah pembual besar, orang gila.
Pada saat itu aku menghampiri pak yorda yang sedang terlihat buram, lalu menyemangatinya dan berkata bahwa pak yorda memanglah ilmuwan yang hebat. disaat itulah beliau mulai cukup simpatik kepadaku.
"Hey nak! kenapa kau melamun. kau mau kan membantuku"ujar pak yorda.
Terlintas dipikiranku sejenak untuk menolak membantunya. Namun aku begitu kasihan kepadanya. Wajahnya sayu macam kurang tidur. Umurnya sekitar 55 tahun.rambutnya sembraut kesana-sini karena jarang disisir.
"Oke baiklah pak aku akan membantumu."
------------------------------------------------------
Jendela-jendela dirumah pak yorda dipasangi sekat-sekat penghalang. Hhmmmm,aneh.
Rumahnya tak terurus, barang-barang berantakan disana-sini. Padahal aku baru berada diruang tamunya. Yahhh mungkin itu karena pak yorda hanya tinggal sendirian. Aku tak tau begitu pasti tentang keluarga pak yorda.yang jelas aku hanya tau bahwa istri pak yorda telah meninggal sudah cukup lama.
"Hey nak kemarilah, Aku ingin memberi tau kepadamu hal yang sangat penting. Hal yang menakjubkan. Yang tak semua orang didunia ini dapat merasakan seperti hal yang nanti akan kau rasakan. Namun disini juga aku perlu bantuanmu".
Ocehan pak yorda seakan hanya bualan dipikiranku. Tapi yahh sudahlah aku ikuti saja apa maksud dirinya.
"Oke baiklah pak yorda, apa yang bisa aku lakukan untuk membantu bapak?"tanyaku dengan malas.
"Baiklah nak sebelumnya aku akan menjelaskan kepadamu bahwa sebenarnya aku telah menciptakan sebuah alat, yang dimana dengan alat ini kau dapat pergi kemasa lalu atau kemasa depan".
"Hah! maksud bapak mesin waktu?".
"Yahh nak. Aku telah menciptakan mesin waktu. Namun aku belum tau apakah alat ini dapat bekerja dengan stabil atau tidak. Aku memang belum mencobanya, namun aku 100% yakin bahwa nanti nya alat ini dapat beroperasi dengan lancar. Jadi aku memerlukan bantuanmu disini.aku ingin kau menjadi pengawasku bila aku pergi melakukan perjalanan waktu nanti. Jadi nak apakah kau mau membantuku?" ucap pak yorda dengan lirikan senyum mengambang dipipi nya yang kerut.
Setelah aku pikir-pikir buat apa aku mau menolongnya. Pak yorda sepertinya sudah semakin gila saja. Aku menyesal karena telah mengiyakan permohonan nya tadi.
"Maaf pak Yorda, aku baru ingat bahwa aku tak bisa membantumu untuk sekarang ini.aku ada janji dengan umi-ku untuk menghantarnya membeli kue." dalihku, merasa bualan pak Yorda sudah semakin jauh saja.
"Tapi nak!"
"Sudah yah pak yorda. Aku mau pulang dulu.dahhhh. Semoga harimu menyenangkan." Ucapku lalu pergi membelakanginya, melangkah keluar dari rumahnya.
Aku merasa bersalah dan tak enak hati dengan pak Yorda atas sikapku tadi. Tapi disisi lain aku merasa hanya dipermainkan dengan bualanya yang aku pikir sudah terlalu jauh. MESIN WAKTU.heh! Bualan macam apa itu.aku sudah terlalu besar untuk dibohongi dengan bualan macam itu. Tapi yah sudahlah aku tak perduli....
Aku telah keluar dari rumah pak yorda. Pergi menuju rumahku yang hanya beberapa meter jaraknya dari sini.matahari nampak sudah tak ganas lagi mengeluarkan panasnya.sudah agak condong ke arah barat.itu pertanda hari sudah sore.aku melihat anak kecil berlarian kesana-kemari.berlari-lari lalu berhenti sebentar,lalu bermain petak umpet.
Nampak ada anak laki-laki sedang menangis dikerumunan anak yang sedang bermain petak umpet itu.sepertinya dia menangis karena ia terpilih menjadi penjaganya.air matanya berlinangan kemana-mana.selepas itu semua anak yang tadinya mau bermain petak umpet menghurungkan niat mereka untuk bermain.pergi meninggalkan anak itu sendirian setelah terjadi peristiwa saling salah menyalahkan siapa yang membuatnya menangis.kucoba mendekati anak itu.mata anak itu sipit dan kulitnya putih.rambutnya hitam lebat macam hutan.sepertinya anak ini keturunan campuran cina-indonesia.karena masih terbersit wajah orang indonesia pada dirinya.
"Kenapa kamu menagis?"ucapku bersahaja.
"Aku nggak mau jaga kak."ucapnya memanja.
"Jangan menangis dong,kamukan anak laki-laki.kalau anak laki-laki itu harus tegar dengan apapun yang terjadi."
"Tegar itu apa kak?"
"Tegar itu artinya kita harus kuat dengan semua kesusahan yang datang pada diri kita"jawabku menjelaskan.
"Tegar itu bukannya yang penyanyi cilik itu kak?"
"Hah???bukan.Tegar itu warung yang jual makanan."
"Itu warung tegal kak."celetuknya.(dialog macam apa ini).
Ambang senyum mulai sedikit terbersit padanya.kurasa aku sedikit berhasil menenangkan hati nya.
"Nama adek siapa?"tanyaku.
"Nama aku zee.kalau nama kakak siapa?"
"Ohhh nama kamu zee.nama kakak,diaz.jawabku.
Selepas dari itu sebuah senyuman sudah mulai jelas terambang pada dirinya.kini tangisan sudah bergantikan dengan senyuman.
Entah kenapa ketika aku melihat anak ini sepertinya ada yang berbeda.seperti ada kaitannya denganku.entah dimasa kapan,aku sepertinya pernah bertemu dengan anak ini.mungkin dimasa lalu-ku,atau mungkin bisa saja ada di masa depanku.terima kasih sudah membaca .mohon saranya jangan lupa yah:v
![](https://img.wattpad.com/cover/88791662-288-k215499.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Traveling Time
Science FictionKenalkan namaku adalah Diaz. Aku hanyalah seorang remaja seperti kebanyakan. NAMUN, ada hal yang mengubahku dari remaja biasa-biasa saja. Menjadi remaja yang luar biasa. Takdir yang menuntun jalan hidupku. Perjalanan untuk menemukan cinta ya...