D A N A N G ' S P O V
Hari itu matahari sangatlah terik, padahal masih jam 9 pagi alias jam istirahat normal sekolahku. Setelah aku tadi ke kelas, aku kembali ke kantin karena aku lapar. Disana pun aku bertemu dengan Farhan, teman dekatku dari SMP. Kami selalu bertukar cerita tentang apapun yang ada di pikiran masing-masing.
"Farhaaannn" aku berseru mencari Farhan di kerumunan anak-anak kelas 10, 11 dan 12 di kantin. Farhan akhirnya melambaikan tangan, menandakan ia disitu.
"Nang, gue ada info bagus buat lo" ujar Farhan. Aku pun menyedot es teh dari tempatnya, mendengarkan cerita Farhan.
"Jadi, Dartovers ngadain permainan baru gitu deh. Mau join gak lo?" aku terbelalak, tersedak, tersenyum dan mengangguk di waktu yang sama. Farhan tertawa dan menepuk punggung atasku.
"Dimulai kapan? Gamenya apaan?" tanyaku dengan antusias. Farhan melahap biskuit yang ia bawa dari rumah dan meneguk minumannya.
"Masih dirahasiain sama adminnya" aku pun pamit kepada Farhan dan pergi ke kelas lagi karena jam pelajaran akan mulai sebentar lagi.
D A R T O ' S P O V
Cahaya terik menyapaku dari jendela kamarku. Oh, rupanya sudah siang. Akupun beranjak dari tempat tidur lalu keluar dari kamar menuju dapur. Hari ini aku akan memasak mi kesukaanku, yaitu mi goreng. Setelah jadi, aku membawa piring berisi mi tersebut ke meja makan dan langsung melahapnya. Tiba-tiba, aku teringat dengan kejadian semalam.
"Kenapa gue semalam marah-marah, ya? Kan seharusnya gue nggak kayak gitu. Dikata apa nanti sama orang-orang di sekitar gue nanti. Astaghfirullah..."
Aku menyesal karena telah berbuat kesalahan yang cukup fatal di depan umum. Berbicara kasar di depan sutradara. Seharusnya aku tidak berbuat seperti itu.
Meong.
Ah, Cingku! Kau datang di saat yang tepat! Perkenalkan, ini Cingku, kucing peliharaanku. Dia berjenis Scottish fold berumur 1 tahun dan berwarna putih bersih. Setelah makananku sudah habis, kini aku memberikan makan untuknya. Setelah kuberi dia makan, aku duduk sebentar sambil membaca buku tentang kisah para Nabi. Selang lima menit kemudian, adzan Dzuhur telah berkumandang. Aku bergegas ke kamar mandi (tak jauh dari ruang tengah) untuk mengambil air wudhu lalu beralih ke mushala untuk menunaikan shalat Dzuhur.
Seperti biasa, seusai shalat Dzuhur akupun berdzikir dan berdoa. "Ya Allah, ampunilah aku. Aku benar-benar menyesal telah berbuat kesalahan semalam. Seharusnya aku berbicara baik-baik, tetapi justru aku berbicara terlalu keras di depan orang yang lebih tua dariku. Ya Allah, lancarkanlah segala usaha yang kami perbuat sekarang ini. Amin."
Setelah menunaikan shalat Dzuhur, akupun bersiap-siap untuk menghadiri suatu acara televisi. Kuharap mereka tidak menanyakan masalah semalam.
a/n :
Ditulis oleh saya dan indri_tavia :)
YOU ARE READING
Berawal Dari Fanservice [ Dandees ]
FanfictionThe First Fanservice-Friendship Dandees Fanfiction Danang, salah satu siswa SMU Cempaka yang mengidolakan sosok Imam Darto. Ia juga bermain fanservice agar mengetahui apa rasanya berbicara dengan sang idola. Apakah mungkin Danang bisa bertemu dengan...