MY FIRST KISS EPISODE 4

2.2K 61 6
                                    


"siapa yang menyukai cowok hidung belang sepertimu, aku hanya tidak suka dijadikan mainanmu. Bisakah kau berhenti seperti ini, aku sangat capek dengan semuanya" ucapku kesal sambil meninggalkannya. Aku baru sadar jika semua yang terjadi hanyalah sebuah permainan yang diaturnya. Perasaanku seharusnya senang mendengarnya karena akulah yang memang ingin mengakhiri semuanya namun kenapa dadaku terasa sesak. aku masih tidak mengerti akan diriku.

Beberapa hari setelah kejadian itu. Hari-hariku terasa lebih nyaman karena cowok hidung belang itu tidak lagi menggangu pikiranku sampai saat ketika kejadian di kantin sekolah. Rian yang terkenal dengan sifat ramah dan senyumannya itu duduk disampingku bersama dengan para personil SIX juga para penggemarnya termasuk adikku. Aku berusaha untuk tidak memperdulikan mereka namun karena disana ada adikku Rini mau tidak mau aku meladeni percakapan mereka. Apalagi Mike sang Leader dari SIX benar-benar lebih mesum daripada Rian, selalu saja menggangu Rini. ini membuatku menjadi kesal dan terus berusaha melindunginya namun tiba-tiba saja, semua orang terkejut dan adapula yang berteriak kecil.

"Rian meminum-minuman cewek judes itu" teriak dari salah satu penggemarnya yang ada disana. Mendengar ucapan itu aku menoleh kesamping dan ternyata benar, cowok hidung belang itu meminum minumanku.Tentu saja aku tidak suka melihatnya dan langsung merebut minumanku itu dari tangannya.

"wah, maaf. Aku sangat ingin meminum jus jeruk, jadi saat melihatnya aku kehilangan kontrol"

"bukankah minumanmu itu, jus jeruk juga?" tanyaku yang memang melihat minumannya adalah jus jeruk

"apa, benarkah??, hahahaha..... ternyata aku mempunyai jus jeruk" jawabnya santai sambil tertawa tanpa dosa namun yang paling tak terduga adalah orang-orang yang ada disana juga ikut tertawa bersamanya. Aku merasa seperti hidup di alam lain, karena hanya akulah yang tidak tertawa bersamanya. Rini yang duduk didepanku juga tertawa, namun kenapa tatapannya terlihat sedih dimataku. Jus jerukku yang telah diminumnya membuatku berpikir "jika aku meminum ini, apakah ini sama saja dengan ciuman tidak langsung?" dan tanpa sadar menatapnya lagi. Dia yang menyadari tatapanku itu berbalik sambil tersenyum kepadaku. melihat senyumannya itu membuat jantungku berdetak lebih cepat. Aku tidak ingin dia mempermainkanku lagi jadi kuputuskan untuk pergi dari kantin itu tanpa menyentuh minumanku lagi. Kejadian inilah yang membuatku tidak ingin makan di kantin sekolah itu, jadi lebih baik aku membawa bekal setiap hari daripada diganggu lagi oleh cowok hidung belang itu.

Hari ini tidak secerah kemarin awan mendung menutupi sinar matahari yang menandakan akan datangnya hujan, aku dan Rini ke sekolah sambil memegang payung untuk berjaga-jaga. Saat perjalanan menuju kesekolah ternyata benar, hujan turun.

"kakak" ucap Rini pelan dengan tatapan sedih itu lagi.

"ada apa dek?"

"apa kakak menyukai Rian?" tanyanya tiba-tiba yang membuatku gugup

"siapa yang akan menyukai cowok hidung belang sepertinya"

"baguslah, karena Rian sepertinya menyukai kakak"

"apa!!!, kau salah dek, cowok hidung belang itu tidak pernah menyukaiku. Dia hanya suka menjadikanku sebagai mainannya saja"

"maianannya??"

"ah, bukan mainan. Lebih tepatnya suka mengerjaiku hanya untuk kesenangannya saja, tidak ada perasaan sama sekali terhadapku." Jelasku. Setelah mendengar penjelasanku tatapan sedih Rini itu hilang, membuatku senang melihatnya.

Bel istirahat telah berbunyi, dengan semangat aku menunggu para anggota Six itu keluar dari kelas agar makanan yang kubawah ini dapat kunikmati. Namun, ketika para personil Six itu pergi ternyata Andre yang duduk disampingku malah tidur ditempatnya. Setelah kupikir-pikir ternyata Andre tidak pernah keluar kelas, selalu menghabiskan waktunya untuk tidur. Melihatnya tertidur, aku pikir tidak akan ada gangguan tapi ternyata aku salah karena saat hendak membuka bekal yang kubawah. Personil Six yang paling menyeramkan itu terbangun dan langsung menatap bekal yang kubawah. Tatapannya terhadap bekalku itu membuat perasaanku tidak enak, jika saja perpustakaan tidak melarang membawah masuk makanan mungkin aku akan makan disana. Aku berusaha untuk tidak memperdulikan tatapannya itu namun setiap sendok yang masuk ke dalam mulutku selalu dia perhatiakan dengan teliti. Hal itu membuatku terganggu, oleh karena itu aku memberanikan diri untuk menawarkannya meskipun makanan yang kubawah saat itu hanyalah sisa nasi goreng tadi pagi. Aku pikir dia tidak mau memakannya karena dia hanya diam namun saat hendak melanjutkan makananku, dia menarik tanganku yang memegang sendok dan mengalihkannya kemulutnya. Semua yang ada disana sangat terkejut terutama para fans yang ada diluar jendela yang setiap hari terus memperhatikan cowok menyeramkan ini.

MY FIRST KISSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang