Chapter 5:God-knows-what-the-f-is-that

102 9 2
                                    

"HARRY!HARRY!"Aku langsung berlari menuju pintu,mengedor-ngedor sambil memutar kenop pintu yang tidak bisa dibuka.

Kau pernah merasakan seperti jantungmu baru saja jatuh ke perutmu?Soalnya,aku merasakan seperti itu sekarang.Keringat dingin bercucuran dari keningku dan aku tidak berani untuk melihat ke belakang.

Tiba-tiba kakiku terasa tertarik diikuti dengan pekikan kecilku--oke itu pekikan besar.Air mata mulai bercucuran dari mataku--tidak,tidak,jangan buat nasibku seperti orang kulit putih di film horror klise.

Aku berteriak lagi saat kakiku ditarik lebih kuat--aku masih tidak berani untuk melihat ke belakang ya Tuhan.

"HARRY!HARRY!GODDAMN--HARRY!!!!!!"Raungku,masih menahan badanku yang mulai bergerak karena ditarik oleh Tuhan-tahu-apa-itu.

"Robin!Robin!Kau bisa mendengarku?"

"Ya--"Kemudian kata-kata itu berubah menjadi teriakan ketika aku dilempar ke dinding oleh Tuhan-tahu-apa-itu.Kepalaku terbentur sisi rak buku--kurasa darah keluar dari dahiku.

"Robin!Apa yang terjadi?!"Harry menggedor-gedor pintu dengan keras "Sialan--ada apa dengan pintu terkutuk ini---"

Suara bang! keras membuatku memekik--Harry berhasil membuka pintu dengan pistol revolver yang baru dia tembakkan ke gagang pintu.Tapi sebelum dia bisa menolongku aku melihatnya kelihatan dipukul oleh Tuhan-tahu-apa-itu.Aku sama sekali tidak bisa melihat 'benda' ini,tapi aku bisa merasakan kalau dia disitu.Dia disitu sedang bergulat dengan Harry.

Harry kelihatan sedang bergulat dengan udara kosong--kecuali aktingnya sangat bagus.Dia mengambil buku terdekat yang bisa ia raih lalu memukul membabi buta.Kemudian dia terjatuh lagi--kelihatannya Tuhan-tahu-apa-itu baru saja memukulnya tepat di wajah.

Darah langsung keluar bercucuran dari hidungnya yang bersemu merah,dengan sigap dia langsung menahannya--matanya melotot siap untuk menerkam Tuhan-tahu-apa-itu.

Dia kemudian menggumamkan sesuatu---aku tidak bisa mendengarnya terlalu jelas karena beberapa alasan seperti--halo,aku hampir pingsan disini--kedua,dia berbisik dengan volume sangat kecil.

Lalu aku melihat sesuatu yang luar biasa--yang hampir tidak bisa masuk di akalku seutuhnya.

Aku melihat cahaya putih yang begitu terang,kurasa ini akan membutakan mataku seutuhnya.Refleks,aku langsung menutup mataku sambil bergidik ngeri.

Lalu,semuanya menjadi gelap.Gelap sekali,aku tidak bisa melihat apapun.

.

.

Aku tidak tahu apa yang terjadi,yang kuingat hanyalah Harry yang berada didepanku sedang membisikkan sesuatu.

Aku membuka mataku pelan-pelan,berkali-kali aku mengejapkan mataku--sebelum pada akhirnya mataku berfungsi penuh.Aku melihat sebuah atap berwarna putih yang sedikit kumuh.

Aku mencoba untuk duduk,dimana ini sebenarnya?

"Halo"

"AH!"Pekikku.Refleks,aku tersentak kaget.Aku melihat anak kecil sedang duduk manis di depanku.Kurasa umurnya sekitar 8-9 tahun.Rambut coklat keemasannya dikepang dua lalu di wajahnya bertebaran bintik-bintik coklat.

22th Avenue Street Paranormal InvestigatorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang