JHOSUA REUBEN CHOI

3.1K 213 104
                                        

Anak tidak pernah baik dalam mendengarkan orang yang lebih tua. Namun Anak anak tidak pernah gagal da Anak lam meniru orang yang lebih tua. Dan satu-satunya pelajaran akhlak paling cocok untuk anak; pelajaran paling penting dalam setiap jengkal waktu kehidupan; adalah, Jangan pernah lukai siapapun.

-Santi Lumban Gaol-

***********
Vote sebelum dibaca

"Mommy"

Oh sialan!!!!!!!
Kata sialan itu adalah teriakan hati Siwon. Suara kecil itu jelas berhasil menghentikan kakinya. Kian lemas saat berbalik dan bagus. Yang diduganya adalah benar.
Panggilan itu untuk Yoona?
Mommy?
Yoona?
Tunggu tunggu!!!
Apa yang tidak diketahuinya?
Apa Yoona sudah pernah menikah setelah mereka berpisah?
Dan sialannya, kenapa Siwon merinding mendengar suara bocah kecil itu. Mengapa hati Siwon bergejolak saat mendengar betapa lembutnya alunan itu menyuarakan kata Mommy.

Untuk pertama kalinya Siwon merasakan tubuhnya bergetar setelah sekian lama, mulutnya terbuka kecil dan matanya tidak beralih dari dua manusia itu. Dari Yoona dan anak itu.

Kepalanya seolah terpukul besi berton-ton ketika dilihatnya Yoona menghapus air mata cepat, membasahi bibir sendiri, berusaha  mengganti ekspresi wajah yang tadi teramat menyedihkan agar sedikit lebih tidak terlihat. Yoona berpura-pura baik-baik saja, dan sangat  memaksa untuk bisa melukiskan senyum setelah menangis pilu.

Bisa dilihatnya Yoona yang berusaha menutupi keterkejutan akan kedatangan sosok itu. Hanya saja mata itu tidak lagi bisa berbohong, karena jelas mata Yoona sudah membengkak dan juga merah.

Pertanyaanya, kenapa Yoona harus melakukan itu?
Kenapa Yoona yang harus membalas panggilan anak itu?
Jadi benarkah itu anak Yoona?
Tapi bagaimana bisa?

Dan lagi, bagaimana bisa Yoona tersenyum sementara Siwon tau jika hati gadis itu pastilah sedang sehancur-hancurnya.

Jawabannya adalah, hanya seorang ibu yang dapat dengan mudah tersenyum kepada anaknya dan mengatakan semuanya baik-baik saja, walaupun dia baru saja mendapat kecelakaan.

Jadi benarkah itu buah hati Yoona?
Lalu kenapa Siwon tidak tau?
Lupakan bagian itu, sebenarnya yang menjadi alasan terbesar mengapa Siwon bisa seperti patung bernyawa saat ini adalah anak kecil itu. Senyumnya yang berlari pelan untuk meraih Yoona, langkah-langkah kecilnya, kedua tangan anak itu yang terbuka bersiap untuk memeluk Yoona, dan wajah itu.

Bagaimana bisa wajah itu bisa seperti itu, bagaimana bisa anak mungil dan lucu itu tersenyum dan langsung memamerkan lesung pipit seperti miliknya. Bagaimana bisa bentuk wajah anak itu bisa seperti miliknya. Bagaimana bisa mata, bibir, serta rambutnya sama seperti miliknya. Semua itu nyaris membuat Siwon jatuh.

Untuk pertama kalinya dirinya merasa menjadi manusia paling idiot di dunia.

Mungkin Siwon bisa saja kehilangan kesadaran setelah keadaan yang teramat mengejutkan itu, hanya saja tidak terjadi saat mata itu mengalahkannya. Matanya memaksa untuk tetap menyaksikan drama ibu dan anak yang tidak begitu jauh dari depannya.

"Mommy menangis?"

"Oh Tuhan sayang, Mommy sangat merindukanmu"

"Jadi karena itukah Mommy menangis? Baiklah aku tidak akan lagi jauh-jauh dari Mommy, aku tidak suka Mommy menangis"

Anak itu membalas erat pelukan Yoona yang justru memecahkan tangisnya, diciuminya terus-menerus puncak  kepala sang anak. Begitu saja rasa sakit itu melebur, bahkan mengasihani anaknya itu. Pelukannya yang seolah mengatakan ibumu gagal membawa ayahmu pulang sayang. Andai anaknya mengerti.

FILANTROPITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang