HOPE

2K 171 43
                                    

"Letakkan tangan dihatimu dan tanyakan pada dirimu sendiri, apa yang kau inginkan? Hal pertama yang muncul di benak selalu merupakan keinginan yang benar"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Letakkan tangan dihatimu dan tanyakan pada dirimu sendiri, apa yang kau inginkan? Hal pertama yang muncul di benak selalu merupakan keinginan yang benar"

-Vote Sebelum Dibaca-

#Happy Reading#

"Jangan meneriakiku, menjauhlah. Pergi pada Mommy dan jangan lagi berpikir untuk menganggu pekerjaanku yang sedang membaca"

"Astaga monster kecil ini" Kesal In Na membuang nafasnya panjang, tidak terduga segala jawaban ajaib dari anak itu. Dipandangnya Yoona dan Jhosua bergantian dan menggeleng setelahnya.

"Oh Tuhan, apa yang kau makan saat mengandung anak itu, apa kau menelan abu dari Albert Einstein?"

"Tidak, hanya beberapa kali menelan abu buku yang diciptakan pria cerdas itu"

"Kau bersungguh-sungguh" Heran In Na dan menatap Yoona takjub.

"Tentu saja" Jawab Yoona dengan senyuman, tidak salah predikat bodoh yang diberikan anaknya pada gadis di depannya, bagaimana bisa gadis itu berekspresi percaya?

"Aku bercanda, kau bodoh sekali" Yoona menoyor pelan kepala In Na yang membuat gadis itu meringis. Yoona sedikit bersyukur saat ternyata kehadiran Jhosua berhasil menarik perhatian In Na, setidaknya gadis itu tidak melulu memikirkan kesedihanya.

Setelah panjang kali lebar Yoona dan In Na bertukar pikiran, tapi mereka tidak mendapatkan satu kesimpulan yang pasti, karena seperti apapun Yoona membujuk serta menjelaskan mengenai Hyun Woo, In Na lebih memilih bertahan pada prinsipnya jika dia tidak akan memaafkan pria itu, In Na sudah mendendamkan jika kelakukan pria itu sudah tidak bisa dimaafkannya, dari dipermainkannya hatinya, hingga ketidak adaan kabar pria itu selama dirinya di India, ketidak pedulian pria itu ketika dulu orang tuanya meninggal, termasuk pada bagian jika kepercayaanya diperalat Hyun Woo untuk memenuhi obsesi gila dan jahat dari Hyuna. Yang paling tidak diterimanya adalah, bagaimana bisa pria itu menipunya, mendekatinya dan kemudian mengajaknya berkencan namun untuk wanita lain? Jadi benar dugaanya ketika dulu, jika pria itu memang tidak pernah mencintainya.

Yoona lebih memilih untuk bergerak menuju kaca, setelah semua ini bukankah seharusnya dia kembali? In Na sudah pulih, dan dia juga sadar jika In Na bahkan sudah bisa pulang kembali, dan yang pasti tidak ada lagi yang menjadi urusan Yoona disana. Sekilas dilihatnya In Na yang ternyata kembali asik dengan Jhosua, mereka tidak henti-hentinya berdebat dan saling mengejek. Bukan saling sebenarnya, karena yang terlihat justru In Na yang selalu berdecak kesal lantaran Jhosua selalu melawan kata-kata bahkan mengalahkan argumennya. Yang sangat diherankan In Na adalah, bagaimana bisa anak sekecil Jhosua secerdas itu.

"Astaga menjauhlah, kau mengangguku" Pekik Jhosua saat In Na merasa warna yang diberikan Jhosua pada gambar di bukunya tidak sesuai

"Seharusnya kau beri warna hijau agar terlihat indah"

FILANTROPITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang