POV Author
"Bonjour Paris... Bonjour liburan... Bonjour bunga-bunga indah..."
Pemandangan perkotaan yang rapi, bersih terlihat begitu indah jika menelisik dari samping jendela. Puncak menara Paris menjulang tinggi menjelaskan betapa romantisnya menara besi yang dibangun di Champ de Mars di tepi Sungai Seine di Paris tersebut.
Mencoba bangkit dari tempat tidur kemudian melihat keluar jendela. Ternyata benar-benar pemandangan yang luar biasa, manusia yang mulai berlalu lalang di jalan dengan membawa sejuta kepentingannya masing-masing. Mereka bertegur sapa dengan manisnya.
Masih dalam lamunan sambil menyangga dagunya di jendela. Membayangkan berjalan-jalan kemudian makan di Bien Eleve, salah satu restoran steak terbaik di Paris. Jika di lihat dari atas sini hanya berkisar seperdelapan mil. Tidak terlampau jauh jika dipakai untuk berjalan kaki.
"Eemmmm bahagia banget yaa, kalau setiap hari seperti ini"
Arsy bergegas pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Tak membutuhkan waktu lama akhirnya ia selesai mandi, berdandan seperlunya kemudian turun dari hotelnya.
"Waaaah indahhhhhhh..." ia mulai berjalan mendekati pintu.
Mulai menyusuri kota untuk mendapatkan kepuasan yang selama ini sangat ia didambakan yaitu mengitari seluruh sudut kota paris.
"Sebentar, sebentar kenapa dari tadi aku seperti jalan di tempat yaa".
Sambil bernyanyi-nyayi tidak jelas, berputar-putar menyusuri kota. Tak lama kemudian dari arah berjauhan ada mobil melaju kencang, terus melaju mendekat kini ia mulai merasa gugup, ketakutan dan keringat dingin.
BRRRREEEEGKK
"Arsy mengaduh", Sambil mengelus-elus kepalanya.
Memang setiap bangun siang Arsy pasti bermimpi entah itu mimpi apa, tapi pasti ada saja yang mampir di siang bolongnya. Apalagi kali ini Arsy sengaja bangun siang karena kemarin dia sangat sibuk dengan rutinitas kuliah sehingga badannya terasa sangat lelah.
Awal liburan seperti ini merupakan hari yang ditunggu-tunggu dan sangat membuat siapapun senang termasuk Arsy sendiri. Selain bisa membantu orang tuanya, dia juga sering pergi ke panti asuhan untuk bermain-main dengan anak-anak kecil disana. Rutinitas ini sudah berjalan cukup lama, karena kedua orang tua Arsy memang penyumbang tetap di panti asuhan tersebut.
Arsy adalah seorang gadis yang supel, ramah dan sering membantu orang di sekitarnya. Walau rutinitas hariannya membuatnya tidak ada waktu untuk bermain, namun Arsy tidak pernah mengeluh karena keadaan. Apapun yang di kerjakan pasti semuanya dilakukan dengan sepenuh hati. Jadi tidak jarang kalau pelanggan ibunya senang dengan pelayanan Arsy. Keramah tamahannya menjadikan dirinya menjadi orang yang disegani di daerah tempat tinggalnya. Selain itu Arsy juga sangat dikenal sebagai orang yang dermawan dan penyayang.
Nah sekarang masalah yang tidak pernah berkembang dari dahulu adalah mencari pacar. Bagaimana caranya untuk menyelesaikanya memang tidak jelas ujung pangkalnya. Arsy terlihat santai dengan keadaanya tetapi orang disekitarnya yang sungguh sangat sulit menerima semua ini, bagaimana seorang bidadari sepertinya bisa menjomblo sampai saat ini.
...................
Mentari menyusup dari celah rindangnya pohon. Hari berganti hari-hari dan berlalu begitu saja, tapi Arsy belum juga punya pacar. Walaupun orang tuanya berusaha membujuknya agar segera punya pacar. Dia pasti hanya senyum-senyum saja tanpa berkata ataupun merespon permintaan ibunya.
Menurut Arsy tidak penting punya pacar sekarang atau nanti yang terpenting jalani saja hidup dengan baik, kalau memang jodoh tak akan kemana. Prinsip lama yang selalu dipakai oleh Arsy ketika dia di hdapkan dengan masa-masa yang sulit.
Ibunya memang sering menggoda Arsy, tapi justru Arsy jengkel dengan godaan ibunya itu. Didepan ibunya Arsy hanya mengerutkan keningnya seyam-senyum kemudian pergi.
"Buuu, pacar terus yang ditanyain" gumam Arsy.
Ibunya hanya menggelengkan kepala kemudian melajutkan aktifitas dirumahnya. Tidak banyak yang bisa dilakukan ibunya, selain mendoakan supaya Arsy mau dan cepat mengerti kemauan Ibunya.
Sebenarnya wajar saja jika Arsy masih enggan untuk mempunyai pacar, lingkungan yang baik dengan teman serta sahabat yang selalu ada membuatnya tidak merasa kesepian. Bahkan untuk mengharap kesepian pun tak terbersit olehnya.
Beberapa pertimbangan harus diperhatikan jika mengambil keputusan untuk menerima orang baru dalam hidupnya. Karna bukan tidak laku, hanya saja Arsy terlalu cuek untuk masalah ini.
Memang Arsy malas untuk mencari pacar, selain harus yang nyaman, cocok dihati dan masih banyak lagi kriterinya. Dia tidak pernah mau terlibat hal-hal super rumit sepeti itu. Memang ada impian untuk punya pacar, tapi bukan prioritas utama untuknya sekarang.
Arsy tidak mau ambil pusing masalah cinta, tapi sebenarnya dalam jauh dalam anganya dia pernah pula membanyangkan punya pacar. Jalan bersama, tertawa bersama, makan bersama tapi, seperti inilah Arsy pribadi anak yang santai dan tidak menyukai hal-hal ribet. Yang membuat otaknya berkerja keras karena masalah yang dia anggap sepele. Kriteria Arsy sebenarnya tidak muluk hanya putih, tinggi dan bisa membuatnya tersenyum setiap saat. Tapi kriteria ini pasti kurang untuk orang tuanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Récompense
RomanceKisah seorang gadis periang, supel dan cerewet hanya saja dibalik sisi baik dirinya ada satu masalah rumit. Masalah yang seharusnya tidak dialami remaja seusianya. Malas berhubungan dengan yang namanya percinta. Tetapi seperti itulah adanya. Lant...