/Prolog/
"Kamu memiliki satu jam."
Salah seorang pria berpakaian hitam itu berhenti di depannya berbicara langsung tanpa diminta. Gadis itu berusaha mengabaikan dengan melewati tubuh pria itu, namun tetap saja pria itu mengikutinya kemanapun gadis itu akan pergi.
"Kamu hanya memiliki satu jam, kamu mendengarnya bukan?"sahut Pria berpakaian hitam itu lagi.
Gadis itu kembali menghindar dengan akalnya yang lain. Namun tetap saja pria berpakaian hitam itu selalu mengikutinya. Berulang kali gadis itu menggerutu sebal, nyata nya orang ini selalu ikut kemanapun tujuannya.
Gadis itu merapikan pakaiannya, di sebuah ruangan yang terpencil dari keramaian itu, gadis yang sejak tadi melarikan diri itu mengganti pakaiannya. Lemari yang ada di depannya bertuliskan 'Renata Restaurant' tempat gadis itu bekerja setiap harinya. Kali ini ia mendapatkan jadwal malam, jadi dia harus terjaga melayani kasir restoran besar ini.
Merasa dalam keadaan sibuk, gadis itu tetap mengabaikan segala perkataan pria berpakaian hitam itu.
"Aku adalah malaikat. Setidaknya bersikaplah sopan karena Tuhan yang mulia mengutusku menemuimu, lalu memberikan segala berita itu."Ucap malaikat itu yang sejak tadi mengikutinya.
Gadis itu menarik napas sejenak. "Saya menyerah,"
"Apa alasannya?"
"Saya tidak akan memohon untuk tetap membuatnya ada di sisi saya. Jika Tuhan yang maha mulia menginginkan dia, ambillah."
Malaikat maut itu terkekeh. "Apa alasannya?"
"Saya sudah siap kehilangan."jawab gadis itu penuh penekanan.
Malaikat itu tertawa, meski suasana restoran ini sepi karena hari menjelang malam, tetap saja suara malaikat pria itu memenuhi pendengaran gadis itu. Entah seberapa keras gadis itu berusaha mengabaikan, tetap saja hal itu selalu menganggu dirinya sejak tadi.
"Kamu punya satu jam, setelah itu tidak ada kesempatan lagi. Segalanya akan lenyap, termasuk ingatanmu."jelas Malaikat itu lagi.
Gadis itu menyeka keringat yang ada di keningnya sendiri. Dia menoleh dimana pria itu berdiri, lalu menatapnya tajam penuh arti.
"Saya bilang, saya sudah siap kehilangan. Jadi pergilah,"
Malaikat itu menerimanya. "Baiklah, aku akan pergi. Dan waktumu akan habis saat ini juga."

KAMU SEDANG MEMBACA
A Man Who Came From Wattpad [ 🔜 ]
Fiksi RemajaBagaimana jika kunci kehidupanmu adalah seseorang yang keluar dari wattpad?