••002••

2.6K 162 10
                                    

•[DIA]•

"Din kantin yuk? laper nih" ujar Amel sambil menoel-noel tubuh Dinda pelan.

"Hmm.. Tapi gue udah bawa bekal nih"

"Yah gue gak punya teman dong ke kantin. Gimana kalo lo makan di kantin aja bareng gue ya ya ya" bujuk Amel dengan muka puppy eyes.

"Yaudah sekalian gue mau beli minum juga deh" jawab Dinda tak tega, lagi pula memang benar Dinda tak ingat membawa botol minumannya. Mereka pun ke kantin bersama. Beberapa pasang mata melihat Dinda aneh. Apa yang salah dengan dirinya? Padahalkan biasa saja. Ah mungkin karena Dinda murid baru.

Sesampai di kantin mereka duduk di bagian pojok kiri kantin. Amel memakan beberapa cemilan yang ada dimeja sambil menunggu namanya dipanggil untuk mengambil makanannya sedangkan Dinda memakan isi bekalnya dengan santai setelah membeli sebotol air mineral. Tiba-tiba Iqbal dan juga Boby menghampiri mereka.

"Hai Din boleh gabung gak?" ucap Iqbal langsung duduk tanpa menunggu jawaban dari Dinda dan Amel.

"Yee.. belom juga di jawab udah duduk aja" cibir Amel.

"Bal mana Sesil? Kok gak bareng kalian?" tanya Amel yang tersadar bahwa temannya yang satu ini tidak bersama mereka.

"Katanya sih tadi mau ke perpus dulu ngembaliin buku yang udah seminggu belom dikembalikan sama dia. Biasa lah dia kan kutu buku" jawab Iqbal. Ya kutu buku tak tepat waktu.

"Lo pada mau pesan apa nih?" ucap Boby dan mendapatkan tatapan membingungkan dari teman-temannya 'tumben'

"Eh tumbenan lo baik mau pesanin kita toh biasanya lo yang nyuruh gue mesanin, caper ya? Atauuu ada maunya?" jawab Dimas sambil menunjuk-nunjuk serta menyipitkan kedua matanya kepada Boby. Sedangkan Boby dengan wajah malasnya dari tadi berdiri menunggu jawaban kedua temannya ini.

"Gue nasi goreng sama es jeruk aja deh" ujar Iqbal menengahi tatapan maut mereka.

"Lo pesan apa Dim buru!" ucap Boby.

"Gue samain aja deh hehe.." jawab Dimas sambil cengengesan. Yelah tadi aja tatap-tatapan kek mau makan orang.

Tanpa babibu Boby langsung berdiri dan memesan bebrapa makanan yang telah ia pesan.

Selang beberapa menit kemudian Boby datang membawa pesanan teman-temannya.

"Yee datang..! Nih makanan kalian" menyodorkan piring yang berisikan nasi goreng dan juga minuman.

"Lo kenapa sih Bob kayaknya seneng banget? Atau lo kesambet?" ucap Iqbal yang menatap heran ada apa dengan kelakuan temannya yang satu ini. Mencurigakan

"Gue biasa aja kok, gak usah gitu juga kali ngelihatnya ntar lo cinta sama gue" jawab Boby yang jelas-jelas menyembunyikan sesuatu.

Mereka yang mendengarnya hanya bergidik jijik mendengar kalimat terakhir Boby.

"Udah-udah cepet makan ntar bel nih, adu mulut mulu lo berdua" ujar Dimas sambil memakan nasi gorengnya.

"Halah bilang aja lo kelaperan!" sahut Boby.

Dinda dan Amel yang dari tadi duduk dan memakan makanannya hanya terkekeh geli melihat kelakuan teman sekelasnya ini selalu berdebat tak tahu tempat.

kringggg

Bel masuk pun berbunyi
Dimas dan geng sudah dahulu dari Amel dan Dinda ke kelas takut guru killer memarahi mereka karena terlambat masuk kelas.

Why HIm? (EDITING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang