Memendam rasa sejak lama, namun tak berani berkata. Itulah yang dialami Disa, yang notabenya menyukai Davka, sahabat lamanya.
Perasaan tersiratnya itu tersimpan rapat, dan tak ada satu orang pun yang dapat melihat. Karena ia menyadari, memiliki Davk...
" Bahagia tercipta dari hal yang dianggap sederhana"
Davka Wardana
Dinginnya malam tak dapat mengganggu pikiran Disa. ia sedari tadi masih saja mencoba menyelesaikan tugas matematika yang tak kunjung selesai, rumit baginya.
Line, suara notifikasi sosmed tersebut berhasil membuyarkan pikirannya. Mata nya terbelalak ketika melihat Davka mengirimnya pesan line.
Davka :
Sa, jangan lupa besok ada tugas matematika" [Read]
Disa :
Kurang no 1 nih Dav, gak ketemu daritadi jawabannya [Read]
Davka send a picture
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Disa terkaget ternyata Davka mengirimnya jawabannya yang daritadi tak kunjung dapat ia selesaikan
Disa:
Makasih banyak Dav, aku salah ngitung ternyata , pantes daritadi gak ketemu jawabannya [Read]
Davka: Besok pagi gue jemput ya gak ada penolakan [read]
Jantungnya berdesir cepat,giginya menggigit bibir bagian bawah.Ia bingung tidak tau harus membalasnya apa. Tetapi ia sudah terlanjur membaca line dari Davka.
Line, suara notifikasi dari sosmed yang sama terdengar lagi tak berselang lama setelah Disa membaca pesan Davka.Matanya dibuat terbelalak untuk kedua kalinya ketika melihat isi pesan tersebut.
Davka: Jawab atau gak aku telfon nih [read]
1 panggilan tak terjawab dari Davka Wardana
Disa :
Oke Dav makasih, maaf gak bisa angkat takut bunda ku kebangun [read]
Disa memilih menenggelamkan wajahnya dalam selimut dan bergegas tidur. Karena malam sudah menunjukkan pukul 22.30
*****
"Disa, selai nya mau ditambah?" tanya bunda.
Sarapan bersama keluarga kecilnya yaitu ayah dan bunda nya merupakan kebahagiaan bagi Disa. Maklum ia hanya anak semata wayang.
"Enggak bun. Ini sudah cukup" jawabnya sambil tersenyum manis.
"Asalamualaikum" , Suara seorang cowok yang tidak asing bagi Disa muncul. Ia masih terdiam dengan roti yang sedari tadi belum ia kunyah.
