01 - Masa Orientasi

393 18 7
                                    

Rasa cemburu ini tak seharusnya ada antara aku dengannya
-Disa Pramesita

Alarm merah muda terus menggema diatas nakas. Dengan setengah terbangun Disa mematikannya dan kembali berbaring di kasur empuk miliknya.

Ia bukan tak ingat tentang hari pertama masuk SMA, tapi ia hanya malas mengikuti masa orientasi yang membosankan baginya.

Tak lama suara deru motor ninja berhenti di depan rumahnya, ia mengetahui siapa empunya.

"Disaaa!! Buruan berangkat,jangan kebo lo" seru laki-laki sembari membunyikan klakson.

Disa tak menggubris, ia menutupi kedua telinga nya dengan bantal sambil menggerutu,

"Davka jelek berisikk!!"

Laki-laki itu bernama Davka sahabat kecil Disa, mereka berdua diterima di SMA Garuda , sekolah yang diidamkan keduanya .

Sudah menjadi kebiasaan Davka menjemput Disa karena kedua orang tua Disa yang sibuk bekerja dan mempercayakan hal ini ke Davka.
Seakan gemas melihat kebiasaan sahabatnya, Davka menjahili Disa dengan menyalakan mesin motor terus menerus hingga menyebabkan kegaduhan.

Brrumm brruumm brruumm brruumm

Para tetangga kesal hingga melabrak Davka yang hanya terkekeh tanpa rasa bersalah.mereka menyuruh Davka berhenti dan sebagian berteriak memanggil Disa.Tak lama Disa dengan muka bantal keluar karena mendengar keributan di depan rumahnya.

"Ada apa sih" kata Disa sambil menguap lebar dengan rambut acak- acakan.

Suasana yang gaduh menjadi tawa . Para tetangga tak terkecuali Davka tersebu terrtawa terpingkal-pingkal melihat Disa yang memakai piyama Mickey mouse

Disa yang menyadari hal itu merasa malu dan kembali ke kamarnya sambil berteriak,

"5 menit Dav tungguuuu"

***

Setelah Disa bersiap, mereka bergegas berangkat menuju sekolah. Tetapi permasalahannya waktu sudah menunjukkan pukul 7 tepat.

"Buruan Dav, udah telat nih" gerutu Disa sambil menepuk bahu Davka
Davka berdecak kesal, " Salah siapa kebo"

Hening. Tak ada yang memulai percakapan hingga motor Davka terhenti di lampu merah dekat sekolah .

"Marahhh" kata Davka sambil melihat ke arah spion

Disa tak menjawab, ia hanya melengos ke arah lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disa tak menjawab, ia hanya melengos ke arah lain.

"Ntar gue beliin boneka Mickey mouse deh," sahut Davka yang teringat piyama Disa tadi pagi, gemas pikirnya.

"Davkaaa ih!" Gerutu Disa sambil memukul-mukul punggung Davka

"Gamarah lagi kan" kekeh Davka yang melanjutkan kemudi motornya.

***

Motor Davka sudah terparkir rapi , beruntung saja tidak ada satpam yang menjaga.

Dengan santai dan mengobrol mereka menjalankan rencana Davka yaitu pergi ke barisan kelas tanpa ada yang mengetahui. Tapi sayangnya mereka tertangkap basah oleh para seniornya.

"Hei, Kalian berdua" teriak laki-laki berwajah oriental

"Eh Abang" cengir Davka sambil menuju kearah seniornya, diikuti Disa yang mengekor di belakangnya.

"Abang Abang emang gue tukang siomay! Udah jam berapa ini, mana name tag kalian?" Cerca seniornya yang ternyata bernama Farel Wijaya

Farel tak sendiri ia bersama wanita yang berada disampingnya. Dengan jelas Disa melihat kakak kelas nya itu curi-curi pandang terhadap Davka. Wanita tersebut bernama Verly yang merupakan anggota OSIS paling cantik dan berbakat tentunya.

"Gausah galak-galak Rel" kata Verly berusaha mencuri perhatian

Dengan cepat Davka mengambil name tag dan menunjukkan ke seniornya. Tetapi sayang, Disa tidak sempat membawa nya.

"Udah telat gak bawa name tag juga. Maunya apa?" Teriak Farel

Disa hanya menunduk, Davka yang geram mencoba sabar untuk tidak terusulut emosi. Ia mencoba menenangkan sahabatnya itu sambil berkata,

"Gue yang bakal tanggung hukumannya"

***

Lari lapangan 20 kali.
Itulah hukuman yang di dapat Davka, sepele memang permasalahan nya. Tapi yang embuat hukumannya berat adalah sikap Davka yang nyolot terhadap Farel.


Dari pinggir lapangan, Disa berdiri lemas tak tega melihat sahabatnya itu. Ia merasa bersalah dengan kebiasaan nya yang terlambat bangun dan menyepelekan hal-hal kecil .

Disisi lain, Verly yang mencoba mendekati Davka sudah mempersiapkan minuman dingin yang akan ia berikan pada Davka nanti .

"Tinggal 1 putaran lagi dek, semangat" teriak Verly yang membuat telinga Disa memanas

Sementara Farel hanya menatap acuh seolah bangga ia bisa memberikan hukuman untuk anak nyolot seperti Davka

"Huh selesai juga gue" desis Davka sambil melirik ke arah Disa


Disa tersenyum hampir menangis tepatnya, ia bergegas menghampiri Davka. Namun, Verly sudah terlebih dahulu memberikan minuman dinginnya sambil mengelap keringat Davka yang bercucuran.

"Rasa cemburu ini tak seharusnya ada antara aku dengannya" gumam Disa menatap nanar keduanya.

Secret FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang