Siang itu ruangan divisi Keuangan Akunting sepi. Jam di dinding menunjukkan pukul 12.15.
Dimana penghuninya?
Tentu saja semua sedang menikmati makan siangnya.
Kecuali, Ayunda. Wanita cantik yang merupakan Manager di divisi tersebut masih betah diruangannya beserta dengan pekerjaan yang masih enggan di tinggalnya.
Dia menanggalkan kacamata dan memijat pelipisnya saat handphone nya tiba tiba berbunyi."Ibu Negara"
Setelah melihat nama itu yang tertulis di benda pipih itu.
Ayunda menghembuskan nafasnya lelah.
Terang saja,karena mama nya selain menanyakan keadaannya dia pun pasti menanyakan keadaan percintaaannya..
Memang usia Ayunda sudah matang untuk menikah.
Bahkan banyak teman-temannya yang bukan hanya sudah menikah tapi juga telah memiliki anak.Sambil bersandar di kursinya Ayunda pun mengangkat telponnya.
"Halo bun"
"Kak,udah siang. Udah makan belum?"
"Belum bun,bentar lagi kakak keluar buat makan. Kenapa bun?"
"Udah lama tau kamu ga pulang,pulang lah bunda kangen. Sekalian kenalin lah calonmu. Tau ga,temen bunda di sebelah rumah kemarin anaknya lahiran. Lucu banget tau kak anaknya."Mendengar ucapan bundanya,ayunda semakin memijit pelipisnya. Bagaimana cara bilang ke bunda bahwa pacarnya lah yang enggan untuk pergi ke Bandung menemui ortunya. Setiap ditanya alasannya dia selalu bilang belum siap dan akan datang untuk langsung meminangnya. Tapi itu entah kapan dan ayunda sudah lelah memberikan bermacam alasan agar ibunya mengerti.
Boro boro bahas anak,bahas rencana pernikahan pun masih hanya bahasan ringan dan belum benar benar direncanakan."Bun,nanti juga ayunda nyusul kok. Cuman sekarang belum waktunya aja"
"Hah kamu,selalu bilang gitu waktunya kapan coba kak. Oh iya,bunda mau minta tolong yaa. Di kamar apartemen kamu masih ada kamar kosong kan kak?"
"Masih bun,kenapa?"
"Anak temen bunda mau kuliah di Semarang. Itu tuh Tante Citra. Udah lama kan kamu ga ketemu. Tapi anaknya dia belum memutuskan mau kuliah dimana. Jadi dia mau liat liat dulu kampusnya. Jadi selama itu,boleh ga dia nginep di apartemen kamu dulu sementara?"
"Boleh boleh aja sih bun"
Sambil mengingat ingat siapa Tante Citra sepertinya tetangganya dulu semasa kecil. Dia dulu pernah satu sekolah dengan anak perempuannya.
Karna dia sempat pindah rumah karena ikut dinas ayah nya. Ayunda tidak ingat karna itu sudah lama sekali."Beneran? Oke nanti bunda kasih alamat kamu yaa kak. Kemungkinan dia dateng besok atau lusa"
"Iya bun,sip"Telpon pun ditutup..
Ayunda memang tinggal di Semarang sendirian setelah mendapatkan pekerjaan disana. Menikmati kebebasannya dari aturan-aturan rumahnya lebih tepat bundanya.
Ayunda merupakan anak tunggal jadi pantas saja orang tua nya agak protektif padanya.
Setelah mengetahui anaknya diterima kerja di Semarang pun. Mama nya sangat tidak setuju untuk melepasnya.
Tapi setelah aksi mogok makan dan janji akan selalu pulang minimal sebulan sekali. Akhirnya orang tuanya mengijinkan.
Walaupun terkadang ia lupa janji itu karena malas ditanya tentang pernikahan yang ia pun menginginkan nya tapi entah kapan akan terlaksana.Ia pun beranjak dari ruangannya membawa hp dan dompet dan menyusul teman sekaligus bawahannya untuk makan siang.
…..…………………
'Yun, sini'Setelah melihat temannya Mega melambaikan tangannya di meja paling pojok kantin dia pun mendatangi meja tersebut.
"Pojok banget nih milihnya"
"Sengaja biar bisa deket kaca,sekalian cuci mata liat cogan lewat diluar haha"
Ucap MegaDisitu ada Mega sang sahabat dekat sekaligus anak buah kantornya. Ada juga Nina,Putra dan Ninda. Mereka tim Akuntan Keuangan di sebuah perusahaan swasta.
"Halah cogan,mau nambah stok lagi lo?"
"Iya nih,gacukup apa liat gue. Gue juga cogan" Putra protes.
"Cogan dari mana lo? Yang ada mata gue nambah sipit liat lo mulu tiap hari"
"Eh nin,gabung ngobrol dong main hp doang lu"
"Males dah,mending liat cogan di Hp gue. Ganteng banget tau. Buat gue ngehalu mulu'
"Mana liaat"Ninda pun menunjukan hp kepada mega,putra dan ayunda.
"Dih,ini sih gue tau. Jason kan?
Gila ganteng banget tuh cowo. Brondong pula. Rasanya pingin gue bungkus. Ya kan yun?"
"Ganteng kok ganteng. Tapi yang gue butuhin tuh cowo serius bukan cuman ganteng doang diumur gue yang segini"
"Dih,malah curhat si ibu"
"Iyalah,umur gue udah harusnya begitu. Klo dia mau serius sama gue sih. Gue ga masalah da brondong juga. Langsung gue bungkus ke Bandung nemuin ortu gue'
"Yah haluuu nih orang,banyak yg suka sama dia. Gakkan ke notice lah tante tante macem lo"
"Sialan!"Mereka pun tertawa tawa dan menghabiskan makan siang mereka..
...................
Ting Tong
Ting TongSuara bel apartemen Ayunda berbunyi terus sedari tadi.
Diliatnya jam di atas nakas pinggir kasurnya.
Jam menunjukan pukul 6."Dih gilaaaa,siapa yang dateng ke rumah gue sepagi ini. Kagak tau apa sekarang weekend. Sialan!"
Dengan muka bantal dan rambut acak acakan dan menggunakan piyama seadanya dia pun keluar kamar dan segera membuka pintu karena bel pintu itu terus berbunyi.
Dilihatnya pria tampan masih muda berkulit putih memgunakan hoodie putih dan celana jeans hitam. Membawa 2 koper dan kresek di tangannya. Wajahnya familiar."Siapa sih?"
"Maaf selamat pagi. Maaf mengganggu. Apakah benar dengan Ayunda Putri Wijaya?"
"Iya benar,siapa yaa pagi pagi banget dateng ke rumah saya?"
"Gue Jason William Winata, gue anak Ibu Citra. Gue kesini untuk tinggal sementara. Bukankah harusnya tante widya udah konfirmasi ke lo yaa?"Lah bentar...
Bukannya anak yang mau tinggal disini tuh cewe yaa?
Kok bunda ga ngasih tau klo cowo.
Apa ga takut anaknya diapa apain."Bentar bentar,kamu anaknya tante citra yang mau tinggal disini? Aku kira anak yang cewe yang mau tinggal disini. Kok jadi kamu?"
"Yaa emang saya yang mau kuliah,itu cici saya udah lulus dan nikah disana. Ngapain kuliah lagi disini. Saya adiknya. Kalo ga percaya telpon lagi aja tante widya nya."
"Oh gitu,oke deh"Duh gimana nihh..
Masa aku izinin masuk wilayah yang temen gue aja ga gue izinin masuk. Berasa privasi kan!"Yaudah kamu masuk dulu,nanti gue telpon bunda gue lagi. Pasti cape kan?"
"Nih gue bawa bubur buat sarapan. Gue yakin lo pasti belum sarapan. Baru bangun tidur kan lo?"Sialan. Gue berpenampilan bagai babu depan cogan ini.
"Thanks deh,gue mandi dulu baru makan. Kamar lo yang pintu biru depan sebelah kamar gue. Klo mau istirahat lo istirahat aja."
"Sip"Ayunda pun bergegas masuk kamar dan mengambil handuk. Sambil mengerutu di hati kenapa dia berpenampilan seperti itu. Malu sekali rasanya. Image nya hancur sudah.
Sekalian setelah mandi dia akan ngamuk ke bundanya kenapa mengizinkan dirinya tinggal bersama lawan jenis.TBC
Maaf typo...
Semoga kalian suka. ❤️
Like dan comment yah biar makin semangat bikin ceritanya.
Thanks,bubu. 😍
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENITY - Jason William Winata
RomansaMempersembahkan untuk para korban halu Jason William Winata. Biar makin lancar kita ngehalu nya 😂 Happy Reading~ ---------------- Kau membuatku merasa spesial dan khawatir disaat yang bersamaan. Bisakah kau menyakinkanku? Benarkah kau memilihku dar...