Enam Belas

9.9K 385 28
                                    

Republish

Forgive Me, my baby Love....





"Katakan padaku, Steve? Berapa banyak Dinamit Body lainnya yang sudah datang ke kantormu?" tanya Miki langsung membalikan badan menghadap Steve begitu mereka sudah tiba di rumah yang sekarang ada di ruang keluarga. Miki mendelik menatap pria itu dengan berkacak pinggang ganas.

Steve menatap Miki dengan kening mengerut sambil berusaha susah payah untuk melonggarkan dasi yang serasa mencengkik lehernya seperti ular. Dari dulu Steve memang tidak bisa memasang atau melepaskan dasi yang mengikat lehernya ini. Yang melakukan pekerjaan memasangkan dan melepaskan dasi itu tugas Miki semenjak ia resmi mengenalkan dirinya CEO perusahaan Ayahnya.

Bukannya cemas atau apa Steve malah terkekeh lucu mendengar kata perumpaan Dinamit body yang digunakan Miki, sekaligus meringis karena dasi yang ingin ia segera lepaskan tidak lepas-lepas sedari tadi dari lehernya.

Mendengar kekehan keluar dari mulut pria itu, wajah Miki merengut bete sambil memajukan tubuhnya membantu Steve untuk melepaskan dasi pria itu.

"Siapa yang kamu maksud dengan Dinamit Body, Mimi?" kekeh Steve masih geli mendongakkan kepalanya agak ke atas supaya Miminya lebih mudah untuk melepaskan dasi yang sudah membelit lehernya ini.

Mata Miki langsung melotot kesal.Tangannya yang memegang dasi dileher Steve menarik ketat ke arah leher itu dengan satu tarikan. "Katakan!!!" desak Miki lagi mengancam tanpa ragu-ragu.

Steve langsung meringis tertahan saat lehernya tercekik kembali. Astaga! Miminya ini sangat liar seperti singa betina kalau sedang cemburu begini. Steve sih sangat senang, bahagia malah melihat ini pertama kalinya gadis itu cemburu untuknya. Tapi karena cemburunya itu sekarang Steve tidak bisa bernapas karena lehernya tercekik. "Okey.. okey... slow down baby.. calm down..." melihat ancaman di mata Miki. Steve langsung saja mengerutkan keningnya berpikir. Segera mengingat-ngingat, karena nyawanya berada di tangan gadis yang di cintainya sekarang, "Ehm... lima, tujuh atau lebih... entahlah aku sudah lupa, baby.. kenapa? Kamu tidak perlu memikirkan hal yang tidak penting itu." jawabnya kalem tersenyum sambil mengedikan bahunya dengan santai tidak perduli.

Tujuh!!!! Mata Miki langsung melotot tajam. Sudah tujuh wanita Dinamit Body yang menghamipiri tunangannya, dan pria itu malah menjawab dengan santainya. Mengatakan kalau itu tidak penting sama sekali.Grrr.... Ingin sekali Miki mencengkik pria itu dengan dasi yang berada di kedua genggaman tangannya ini sekarang, hingga napas terakhir pria itu. Karena menjawab dengan santainya lalu bertanya 'kenapa'.

Miki menyentak melepas dasi itu dari leher Steve lalu menatap cowok itu bengis. "Kamu bilang kamu mencintaiku! Tapi sama sekali tidak memahami perasaanku! Dasar Steve BODOH!!!" teriak Miki marah, menghentak kakinya ke lantai lalu berlari menaiki tangga ke atas menuju kamarnya. Meninggalkan Steve yang bengong seorang diri, karena baru kali ini dirinya dikatakan 'Bodoh' oleh tunangannya sendiri.

"Eleh... eleh... tumben Den Stephen bertengkar sama Non Miki... biasanya mah Den Stephen mesra banget tiap hari." gumam Bik Jumpi membuat Steve menoleh pada Bik Jumpi dengan wajah masih speechless. Kaget. Kapan Bik Jumpi berada diantara mereka (??) saat mereka tiba. "Ini nyang harus Bibik laporkan sama Nyonyah dan Tuan Besar!" seru Bik Jumpi lagi bersemangat berbalik ke kamar belakang tempat tidur khusus pembantu untuk menelpon ke London memberi laporan khusus pada majikannya tentang perkembangan hubungan anaknya dengan Steve.

"Hah?!?" longo Steve, yang biarpun melongo seperti itu. Devil Steve masih terlihat ganteng.

Sekali lagi wajah Steve dibuat bengong, yang kali ini dilakukan oleh pembantu rumah tangga mereka sendiri. Jadi selama ini yang jadi agen pelaporan adalah Bik Jumpi???

Always My Devil ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang