Pamit-4

334 18 4
                                    

"Ayok bang pulang" ajak gue

"Ya udah ayok" jawab bang Zo

"Lah kok?"tanya gue bingung saat gue membuka pintu mobil bang Zo dan melihat Kak Raka.

Gue langsung nutup pintu mobil karena refleks dan gue langsung nyamperin bang Zo.

"Bang itu kenapa ada Kak Raka dimobil?" tanya gue ke bang Zo dengan suara yang kecil.

"Ntar di rumah abang jelasin" ucapnya sok misterius lalu masuk ke mobil. Gue pun melalukan hal yang sama dengan bang Zo.

Di dalem mobil gue cuma diem sambil melihat jalanan. Gue bingung mau ngomong apaan.

"Tumben diem dek biasanya berisik" ucap bang Zo memecah keheningan.

"Ngantuk" jawab gue singkat.

"Ngantuk atau karena ada Raka disini" ejek bang Zo.

"Apaan sih bang" elak gue.

"Tau lu Ken gak jelas" kata Kak Raka.

"Iya dah iya, aku selalu salah kalau sama kalian." ucap bang Zo sok sedih.

"Gaya" ucap gue bareng sama Kak Raka.

"Cie cie yang ngomongnya bareng." ledek bang Zo lagi.

"Yain ae dah" kata gue.

"Rana kan?" tanya Kak Raka ke gue.

"Ehm pedekate" ledek bang Zo lagi.

"Iya kak" jawab gue menghiraukan ledekan bang Zo.

Setelah itu kembali terjadi keheningan.

Jarak rumah gue ke sekolah lumayan jauh dan memakan waktu.

Yang bikin gue kesel sekarang adalah macet. Karena sekarang jamnya anak sekolah pulang.

"Nyalain musik dong gabut nih" ucap gue memecahkan keheningan.

"Pake hp gue aja ya" saran Raka.

"Iya" jawab gue singkat.

Lagu pun mulai mengalun.

Lihat awan disana
Berarak mengikutiku
Pasti dia pun tahu

Ingin aku lewati
Lembah hidup yang tak indah
Namun harus ku jalani

Berdua dengamu pasti lebih baik
Aku yakin itu
Bila sendiri
Hati bagai langit
Berselimut kabut

"Lagunya gak seru" komentar bang Zo.

"Seru kok kan berdua lebih baik dari pada bertiga" balas gue.

"Kode dek?" tanya bang Zo.

"Kode apaan" tanya gue bingung. "Eh nggak ya enak aja, bukan kode itu" jawab gue saat menyadari pertanyaan bang Zo.

"Gue berharap sih itu kode" kata Kak Raka tiba-tiba.

What?! Maksudnya apaan?

"Aduh berasa jadi nyamuk gue" ucap bang Zo sambil fokus ke jalanan.

"Maksudnya gimana kak?" tanya gue ke Kak Raka.

Gue gak ngerti maksud kak Raka tuh apaan. Kalau kata Caca gue itu orangnya gak pekaan.

"Kalau waktunya udah tiba lu pasti tau kok maksud gue tadi apaan" kata kak Raka yang bikin gue tambah pusing.

***

Maksudnya kak Raka tadi apaan. Kalau udah waktunya? Waktu apaan? Gue sama sekali gak ngerti ucapan Kak Raka tadi.

PamitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang