Part 3

893 13 2
                                    

Setelah Fahri pulang ke tanah air, tak beberapa lama kemudian ia menikah dengan Aisyah.

"Ini bu foto Aisyah, dia adalah istriku" ucap Fahri.
Fahri mengirimkan foto Aisyah kepada ibundanya melalui ponsel.
Fahri menikah dengan Aisyah tanpa kehadiran ibunda tercintanya, dikarenakan ibundanya sedang sakit. Tapi mereka sudah memiliki restu dari kedua orang tua mereka.

"MasyaAllaah cantiknya istrimu ri" ucap ibunda Fahri kagum
"Alhamdulillah bun, makasih yaa hehe" Ucap Fahri sambil tersenyum.
"Bunda jadi tidak sabar ingin segera kesana" ucap ibunda Fahri
"Iya bun, Fahri kangen bunda. Fahri tunggu kedatangan bunda ya" ucap Fahri.

Setelah 6 bulan pernikahan, Fahri dan Aisyah belum juga memiliki keturunan. Hal ini yang membuat ibunda Fahri geram, dan ingin segera melihat langsung keadaan anaknya.

Seminggu kemudian, ibunda Fahri datang ke Jakarta.

"Fahri, apa kabar kamu nak? Bunda sangat rindu denganmu" ucap ibunda Fahri sambil meneteskan air mata
"Alhamdulillah baik, seperti yang bunda lihat" ucap Fahri
Sambil mencium tangan kanan ibundanya

"Bunda, perkenalkan ini Aisyah" ucap Fahri sambil memegang bahu Aisyah
"Assalammu'alaikum bunda" ucap Aisyah sambil mencium tangan kanan ibundanya Fahri.
"Wa'alaikumussalam" jawab ibunda Fahri sambil mengelus kepala Aisyah

"Ayo bun, silahkan masuk. Aisyah sudah masak masakan kesukaan bunda loh" ucap Fahri dengan raut wajah yang gembira
"Wah, terima kasih ya Aisyah. Maaf bunda jadi merepotkan" ucap ibunda Fahri
"Tidak apa-apa bun. Aisyah justru sangat senang bisa memasak makanan kesukaan bunda" ucap Aisyah sambil tersenyum manis.

Di meja makan..
"Fahri, Aisyah, kenapa sampai sekarang kalian belum memiliki keturunan? Bukankah kalian sudah lama menikah?" ucap ibunda Fahri penasaran
"Entahlah bun, Mungkin belum saatnya. Aku dan Aisyah hanya bisa berdo'a dan berusaha. Hasilnya, biar Allah yang menentukan" ucap Fahri
"Bukannya begitu ri. Bunda ingin segera menimang cucu. Jadi, lebih baik kalian periksa ke dokter. Bunda khawatir ada masalah dengan kalian" ucap ibunda Fahri
"Iya bun, besok kami akan coba periksa ke dokter" ucap Fahri

Keesokan harinya Fahri, Ibunda Fahri, dan Aisyah pergi ke dokter.
"Dok, bagaimana.. Apakah ada masalah dengan kami?" ucap Fahri tegang
"Sesuai data yang sudah kami terima dari lab, ibu Aisyah tidak bisa memiliki keturunan" ucap Dokter
"Apa dok? Saya tidak bisa mempunyai keturunan?" sahut Aisyah kaget
"Iya bu benar. Tapi ini baru prediksi dokter" ucap dokter

Aisyah memeluk Fahri sambil menangis
"Maafkan aku ya Fahri" ucap Aisyah
"Kenapa harus minta maaf? Tidak apa-apa Aisyah. Kamu tidak perlu khawatir, aku menerima kamu apa adanya kok" ucap Fahri sambil menenangkan Aisyah.

Setelah ibunda Fahri mengetahui bahwa Aisyah tidak dapat memberikan keturunan, ia menjadi semakin kesal dengan Aisyah.

Sesampainya dirumah, Fahri membawa Aisyah ke kamar untuk istirahat. Aisyah sangat terpukul mendengar vonis dokter tadi. Lalu Fahri keluar dari kamar. Ibunda Fahri datang dan menarik tangan Fahri.

"Ada apa bun? Kok tangan Fahri ditarik seperti ini?" ucap Fahri kebingungan

Aisyah tidak sengaja mendekat ke pintu, dan mendengar pembicaraan Fahri dengan bundanya

"Bunda mau kamu menikah lagi" ucap ibunda Fahri dengan raut wajah kesal
"Menikah lagi? Untuk apa bun? Apakah untuk mempunyai keturunan? Aku tidak mau bun" ucap Fahri kesal
"Kenapa tidak mau? Tujuan menikah itu untuk mempunyai keturunan, jadi kalau Aisyah tidak bisa memberikan keturunan untuk apa kamu pertahankan dia?" ucap ibunda Fahri dengan nada tinggi

Hijrah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang