Part 4

677 13 0
                                    

*dipadang*

Setelah seminggu lamanya Aisyah dan Fahri di Padang, namun Aisyah belum juga diberi keturunan.

"Kamu ini bagaimana sih Aisyah, masa sudah seminggu disini belum hamil juga. Masa sama sekali tidak berpengaruh. Padahal suasana disini lebih nyaman" ucap Ibunda Fahri geram

"Sabar bun. Bunda jangan terus-terusan memarahin Aisyah, dia tidak tau apa-apa bun" ucap Fahri sambil memegang bahu ibunya

Aisyah hanya bisa terdiam dan menangis. Dia langsung lari menuju kamarnya.
Fahri mengikuti Aisyah hingga ke kamar. Dan berkata
"Sayang, tidak usah kamu dengarkan ucapan bunda tadi ya"

"Bunda kamu benar ri, aku istri yang gak berguna. Sekarang aku ikhlas ri jika kamu ingin menikah lagi demi bunda." ucap Aisyah sambil menangis

"Kamu ini bicara apa, aku tidak akan menikah lagi. Aku hanya ingin berdua bersamamu hingga akhir nanti." ucap Fahri sambil memeluk Aisyah

*di Amerika Serikat*

(Seminggu kemudian)
Catrine dan Azzam segera menuju bandara untuk pergi ke Indonesia.
Sesampainya di dalam pesawat, Catrine menangis bahagia karena sudah tidak sabar bertemu dengan Fahri.

"Fahri, sebentar lagi kita akan bertemu. Aku sangat merindukanmu." ucap Catrine sambil menagis.

"Hey, Why are you crying?" ucap Azzam kebingungan

Catrine hanya terdiam dan menghapus air matanya.

Sesampainya di Indonesia, Catrine dan Azzam naik Taksi menuju ke rumah Azzam.

"Assalammu'alaikum, de ini a'a udah di Taksi mau pulang kerumah, kamu siapin satu kamar ya buat temen a'a" ucap Azzam yang sedang menelepon adiknya.

"Wa'alaikumussalam, iyaa 'a nanti syifa siapin. Hati-hati dijalan yaa 'a. " ucap Fitri adiknya Azzam

Azzam langsung mematikan telepon genggamnya.

"Zam, kamu sudah memberi kabar ke Fahri kalau kita udah di Indonesia?" ucap Catrine

"Oiyaa, Astaghfirullah aku lupa. Iya sebentar ya" ucap Azzam

-nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, silahkan hubungi beberapa saat lagi-
"Yah, ga aktif lagi nomornya. Apa dia ganti nomor ya" ucap Azzam sambil terus menerus mencoba menghubungi Fahri

(Sesampainya dirumah Azzam)

"Assalammu'alaikum.." ucap Azzam dan Catrine sambil mengetuk pintu

"Wa'alaikumussalam" ucap Fitri sambil membuka pintu

"Ya Allaah a'a, fitri sangat rindu denganmu. Bagaimana kabar a'a? A'a sehat kan?" ucap Fitri sambil memeluk Azzam

"Iyaa alhamdulillah a'a sehat. Oiya kenalin ini temen a'a namanya Catrine. Sementara waktu dia akan tinggal bersama kita disini". Ucap Azzam sambil menunjuk Catrine

"Oh yausudah, pasti a'a dan teh Catrine capek, silahkan masuk.. Fitri sudah siapkan makanan untuk kalian" ucap fitri

*di meja makan*

"Azzam, kita kapan kerumah Fahri?" ucap Catrine
"Kita kan baru saja sampai, lebih baik kamu makan lalu istirahat, besok pagi baru deh kita kesana ya" ucap Azzam sambil memegang piring

"Oiya 'a, waktu itu ibunya 'a Fahri datang kerumah nanyain a'a. Trus salam juga buat a'a" ucap Fitri
"Ibunya Fahri ngapain kesini? Yaudah nanti a'a tanya langsung saja sama Fahri" ucap Azzam

Keesokan harinya, Azzam bergegas kerumah Fahri
Sesampainya disana, Azzam mengetuk pintu rumah Fahri

"Assalammu'alaikum, Fahri" ucap Azzam
"Wa'alaikumussalam" ucap pembantu Fahri sambil membukakan pintu
"Ada Fahrinya? Saya Azzam temannya Fahri" ucap Azzam

"Duh maaf den, mas Fahrinya belum pulang. Dia masih di Padang dengan istrinya " ucap pembantu Fahri

"Hah? Istri? Sejak kapan Fahri menikah, dia tidak memberi kabar apapun ke saya" ucap Azzam kaget

"Sudah hampir setahun mas setau saya" ucap pembantu Fahri

"Oh yaudah mba makasih ya" ucap Azzam
"Iya sama-sama" ucap pembantu Fahri

Azzam segera pergi ke pesantren milik Fahri. Dia ingin menanyakan nomor telepon Fahri.

"Assalammu'alaikum, afwan.. Saya Azzam temannya Fahri, boleh saya minta nomor teleponnya?" ucap Azzam kepada pengurus pesantren

"Afwan, ada perlu apa ya antum minta nomor telepon nya?" ucap pengurus pesantren

"Ana ada perlu dengannya, ana itu teman dekatnya Fahri di Amerika" ucap Azzam
"Oh baiklah, ini nomornya" ucap pengurus pesantren sambil memberikan nomor teleponnya Fahri
"Syukron" ucap Azzam sambil tersenyum

Azzam langsung menelepon Fahri

"Assalammu'alaikum ri, ini aku Azzam" ucap Azzam sambil bergembira
"Wa'alaikumussalam, Azzam.. Apa kabar? Wah kamu sudah di Indo?" ucap Fahri
"Alhamdulillah aku baik ri, kamu sudah menikah ri? Kok tidak mengabarkan aku dan Catrine?" ucap Azzam

"Maafkan aku zam, aku sudah berusaha mengabari mu tapi kamu dan Catrine sulit sekali dihubungi" ucap Fahri
"Kapan kamu balik ke Jakarta? Catrine ingin bertemu kamu ri" ucap Azzam
"Sekitar seminggu lagi zam, aku masih ada urusan disini. Nanti kalau aku sudah di Jakarta, aku pasti akan kabarin kamu" ucap Fahri

"Oke, aku tunggu kabar darimu ri" ucap Azzam
"Oiya zam, gimana kabar Catrine? Dia baik-baik saja kan?"ucap Fahri
"Iyaa, alhamdulillah. Sudah dulu ya, aku harus segera pulang kerumah" ucap Azzam
"Yausudah zam, Assalammu'alaikum" ucap Fahri sambil mematikan telepon
"Wa'alaikumussalam" ucap Azzam

Sesampainya dirumah..

"Azzam, kamu sudah bertemu dengan Fahri? Dia apa kabar?Baik-baik saja kan?" ucap Catrine mendesak

Azzam hanya terdiam, dia takut jika dia memberitahu bahwa Fahri sudah menikah akan membuat Catrine kecewa dan jatuh sakit.

"Azzam.. Kamu kenapa diam saja?ada apa? Beritahu aku zam" ucap Catrine sambil menatap mata Azzam

"Fahri baik-baik saja, dia ada di Padang sekarang. Seminggu lagi dia baru akan pulang ke Jakarta" ucap Azzam

"Sungguh? Yasudah, aku boleh minta nomor handphone nya? Aku ingin sekali mendengar suaranya" ucap Catrine memohon dengan mata yang berkaca-kaca

"Baiklah, ini nomornya" ucap Azzam sambil memberikan nomor handphone Fahri ke Catrine

Catrine segera bergegas ke kamar dan menelepon Fahri.

"Hallo, Assalammu'alaikum. Ini siapa ya?" ucap Fahri

"Wa'alaikumussalam.. Fahriiiii" Ucap Catrine sambil menangis. Dia tak kuasa menahan air matanya

"Catrinee, How are you? I miss you so much" ucap Fahri

"I'am fine, I miss you very much" ucap Catrine sambil menangis.

"Kapan kamu ke Indonesia? Maaf ya aku sulit dihubungi"ucap Fahri

"Kemarin. Kamu kapan ke Jakarta? Aku sangat rindu denganmu ri, kamu jangan lama-lama ya di Padang" ucap Catrine

"InsyaAllaah seminggu lagi, aku masih ada urusan disini. Tapi aku janji aku tidak akan berlama-lama disini" ucap Fahri

"Aku pegang janjimu ri. Aku mohon kamu memberi bukti ya. Aku tunggu. See you. Assalammu'alaikum" ucap Catrine sambil mematikan handphone

"Iyaa aku janji. See you too. Wa'alaikumussalam" ucap Fahri

Catrine sangat bahagia bisa mendengar suara Fahri walaupun hanya lewat telepon genggam. Dia akan terus bersabar menunggu kedatangan Fahri.

Hijrah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang