Part 2

40.1K 1K 1
                                    

***

Ashilla POV

Sudah dua hari aku dan Cakka berada dirumah berdua, sifat cueknya membuatku kadang canggung untuk memulai pembicaraan. Semenjak kejadian jariku teriris pisau aku dan Cakka atau sebenarnya dia, memutuskan untuk makan diluar saja. Bagus deh, aku juga tidak perlu repot-repot memasak untuknya.

"Halo, Mama kapan pulang sih, Shilla kangen," diseberang sana Mama hanya terkekeh. Sudah dua hari juga aku tak mendengar suara Mama, jadi hari ini ku luangkan waktu setelah pulang sekolah untuk menelfon Mama.

"Hallo sweety, lagi ngapain anak Mama?" Mama menyahut setelahnya.

"Lagi nyantai nih Ma... Ma Shilla kangen nih,"

"Cakka apa kabar sayang?"

Ck.

"Mama kenapa sih, anaknya kangen yang ditanyain malah kabar orang lain,"

"Iya deh maaf, maksud Mama kabar kamu sama Cakka?"

"Dia sih baik-baik aja, Shilla yang lagi gak enak badan,"

"Hah, kalian gak ngapa-ngapain kan selama Mama sama Papa nggak dirumah?"

Astaga Mama!

"Ya enggak lah Ma, seolah-olah tuh Shilla ngerampok Bank deh Mama sampai kaget gitu,"

"Hehe, besok Mama udah pulang kok, Bi Asih juga pulang besok katanya,"

"Yesssss!"

"Iya-iya, baik-baik ya sama Cakka,"

"Hmm,"

"Bye sayang,"

"Bye Ma,"

KLIK.

Dua detik setelah sambungan telefon terputus, ponsel ku bergetar menandakan ada pesan baru yang masuk.

Dari Cakka.

From : Cakka Bhakti

To : Me

Gue agak telat pulang, soalnya ngerjain tugas dr bu Ira dirmh Alika.

Alika? Keningku berkerut, sedetik kemudian aku baru ingat bahwa kami ada tugas kelompok yang diberikan Bu Ira.

Tapi kenapa harus Alika? Bukannya teman sekelompok Cakka ada yang cowok ya, eh bodo amat mau sama alien juga gue gak perduli tuh.

Kurasakan cacing-cacing diperutku mulai berteriak meminta asupan makanan, ku lihat jarum jam dinding yang mengarah ke angka 3 dan aku menyadari kalau aku belum makan siang, pantas saja. Setelah mengantarkanku kerumah Cakka langsung pergi, katanya ada buku yang tinggal di sekolah dan sekarang katanya dia akan telat pulang karena ada tugas kelompok, berarti aku harus mencari makan siang ku sendiri.

Yap, sendiri.

Karena tidak menemukan bahan makanan yang dapat ku masak dan alasan lain karena sebenarnya kemampuan memasakku belum juga berkembang, aku memutuskan untuk delivery makanan cepat saji saja. Untuk sesuatu yang bisa dibuat mudah, aku tidak ingin membuatnya jadi ribet.

***

Author POV

Jarum pendek di jam dinding kamar Shilla sudah menunjuk kearah angka 7. Berarti sudah 5 jam berlalu ia sendirian dirumah atau sebenarnya sudah 5 jam berlalu Cakka pergi. Shilla berusaha untuk tetap tenang dan berhenti memikirkan 'mengapa?' tapi hati kecilnya terus saja mendesaknya untuk segera menghubungi Cakka.

Bukan Pernikahan DiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang