5. KEMARAHAN ARA

72 8 1
                                    

Bunga Sakura meninggalkan kelasnya, dia berlari dengan tangisan di wajahnya. Bintang pasti mengira jika ciuman itu adalah ciuman pertama Bunga Sakura. Bintang salah,  itu bukan ciuman pertama bunga sakura. Bunga Sakura memasuki toilet dan mengunci pintunya dengan rapat. Banyangan masa lalunya muncul lagi. Kenapa harus sekarang bayangan itu muncul? Bunga Sakura mencuci wajahnya berkali-kali. Mencoba menghilangkan banyangan masa lalunya. Bayangan yang selalu mengganggu setiap waktunya. Perlahan dia mulai tenang dan menghapus air matanya.

"Loe harus kuat" ucap Ara menyemangati dirinya sendiri

Ara kembali ke kelasnya, untungnya Bintang sudah tidak ada. Bu Hernani pasti menyuruhnya pergi. Beliau pasti tau kalau Bintang bukan siswa kelas XII IPA 1.

"Maaf bu saya tadi ke toilet sebentar, maaf tidak sempat pamit" ucap Ara sopan

Bu Hernani hanya mengangguk dan mempersilahkan Ara kembali ke tempat duduknya. Bu Hernani adalah guru bahasa indonesia. Hari ini mereka semua di minta untuk membuat Puisi yang nantinya akan di bacakan di depan kelas. Bu Hernani keluar dari kelasnya, memberi waktu untuk siswa-siswinya untuk mengutarakan perasaannya.

"Jam kedua nanti penilaian, jadi jangan buang waktu kalian. Saya akan kembali di jam kedua pelajaran saya" ucap Bu Hernani tegas

"Paham ya" ucap Bu Hernani lagi

"Paham bu"

Semua tampak memikirkan apa yanga akan mereka tulis. Ara memang pintar. Dia ahli dalam segala bidang. Saat semuanya sibuk dengan fikiran mereka, Ara justru tertidur. Berharap hari ini cepat berlalu. Karena hari ini begitu lelah untuknya.

Hampa

Aku tidak mengerti apa yang terjadi
Lidahku kelu, hatiku mati rasa
Pedih untuk di kenang
Hampa di rasakan

Meski mulut berkata iya
Tapi hati berkata tidak
Meski mulut berkata tidak
Tapi hati berkata iya

Seperti dalam ruangan gelap
Pengap dan hampa di rasa
Aku hanya bisa mengatakan
Hatiku hampa

-Mario-

-o0o-

Bel pelajaran berakhir, Bintang sudah berdiri di depan pintu kelas XII IPA 1. Bukan menunggu Rio, laki-lali itu menunggu Bunga Sakura. Dia ingin meminta maaf kepadanya. Tapi sampai kelas kosong tidak terlihat ada tanda-tanda keberadaannya. Kemanakah gadis itu pergi? Apakah dia belum kembali sejak tadi?

"Loe tumben nungguin gue" ucap Rio cuek

"Kepedean, ngapain coba gue nungguin loe" ucap Bintang cuek

"Bunga Sakura ijin pulang awal" ucap Rio kemudian

"Sapa juga yang nanya" ucap Bintang meninggalkan Rio

Rio berjalan membuntuti Bintang dan sekarang mereka berjalan bersama. Rio menatap Bintang dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Kelihatan jelas kalau loe nyariin cewek aneh itu" ucap Rio kemudian

"Gue ngerasa bersalah aja udah nyium dia, gue rasa itu friss kissnya. Buktinya dia langsung kabur" ucap Bintang dengan wajah yang sulit di artikan

"Siapapun bakalan malu di cium di depan umum, apalagi ciuman bibir. Di negara kita itu gak pantes adegan kaya gitu" ucap Rio kemudian

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang