Sudah hampir satu minggu seorang Bintang Khatulistiwa di skors, dan sudah seminggu pula hubungan Bintang dan Jovita kandas. Hampir seluruh siswa Pelangi Jaya mendekati Bintang dan ingin merebut hatinya. Tapi, sejauh ini belum ada yang membuat Bintang tertarik. Bintang masih fokus dengan gadis yang baru dia kenal, Bunga Sakura.
Ini adalah hari pertama Bintang berangkat sekolah setelah masa hukumannya selesai. Bintang berjalan seperti biasanya, dengan tangan kanannya yang sibuk mendrible bola basket.
"Tang" panggil seseorang
Bintang menoleh malas, di tatapnya seorang laki-laki yang kini tengah berjalan di sebelahnya. Siap lagi kalau bukan Mario Ferdino Marcello alias Rio. Sahabat terbaik Bintang. Rio memang tidak terlalu tampan, tapi gayanya yang cuek dan coolnya bisa membuat banyak gadis terpana. Membuat para gadis penasaran dengannya. Wajah Rio itu manis, jadi tidak bosan untuk di lihat. Rio juga merupakan most wanted di Pelangi Jaya.
"Kenapa lagi sama loe dan Aga?" tanya Rio serius. Bintang menyerngit, lalu memasang wajah cueknya. "Bukan urusan loe!" ucap Bintang tegas. Rio mendecak sebal, baru kali ini Bintang terlihat berbeda.
"Serah loe kalau gak mau cerita" ucap Rio enteng. Bintang melempar bola basketnya asal. Dia merasa frustasi sekarang.
"Kampret!" teriak seseorang meringis."Siapa yang ngelempar bola?" tanyanya tajam. Bintang dan Rio berjalan ke sumber suara.
"Mega!" teriak Bintang heran. Mega menoleh cepat."Kak Bintang?" tanya Mega heran. Tapi kemudian gadis itu menatap tajam ke arah Bintang. "Ini pasti kerjaan loe" ucap Mega menyodorkan bola basket.
"Sorry" ucap Bintang terkekeh sumbang. Rio menatap Mega tak berkedip, tatapannya benar-benar sulit di artikan. Mega menaikan alisnya, sepertinya dia pernah melihat pria di samping Bintang.
Deg
Mega menelan ludahnya susah payah, dia merasa sangat malu sekarang. Apalagi Rio terus menatapnya, membuat Mega menjadi salah tingkah. Rio tersenyum kecil, membuat Mega terkekeh pelan.
"Loe cewek yang waktu itu kan?" tanya Rio menatap Mega tanpa berkedip. Bintang menaikan alisnya bingung, ada apa dengan Rio dan Mega.
Bintang menatap Mega dan Rio bergantian "Kalian kenapa?" tanya Bintang dengan alis yang terangkat.
"Gak papa" ucap Mega dan Rio kompak. Bintang semakin pusing melihat Mega dan Rio. Ada apa di antara mereka?
"Gue duluan!" teriak Mega berlari ketakutan. Rio hanya tersenyum tipis, bahkan sangat tipis.
"Dasar cewek aneh" ucap Bintang heran. Rio hanya diam tak berkedip menatap ke pergian Mega. Mega dan Rio memang pernah bertemu di jembatan, saat Mega mengira jika Rio akan bunuh diri.
-oOo-
Terdengar bunyi bel panjang, artinya sekolah di bubarkan. Bintang sudah berdiri di depan kelas XII IPA 1. Bukan menunggu Rio, tapi laki-lali itu menunggu Bunga Sakura. Semua gadis sudah mengerubungi, mereka mencari perhatian Bintang agar mau menjadi pacarnya.
"Bunga Sakura!" teriak Bintang mengejar Ara. Sejak Bintang menunggunya, gadis itu hanya melewati Bintang tanpa menyapa.
"Loe lupa? Loe itu guru private gue" ucap Bintang tegas. "Kenapa loe malah ninggalin gue? Loe mau kabur?" Pertanyaan dari Bintang membuat gadis itu berhenti berjalan. Wajahnya masih datar, membuat Bintang menaikan alisnya bingung.
"Kenapa.. gue salah ngomong ya?" Lagi-lagi pertanyaan Bintang tak terjawab, gadis itu hanya diam menatapnya. Membuat Bintang salah tingkah.

KAMU SEDANG MEMBACA
BINTANG
Teen FictionBintang, pria yang sangat populer karena keburukannya. Dia hanya pria kesepian yang butuh kasih sayang. Perilaku yang dia tunjukan hanya bentuk pencarian perhatian. Dia sangat membenci Ayahnya yang tidak pernah perduli dengannya. Segalanya berubah k...