Chapter 10

5.2K 443 34
                                    

Begitu kaki panjangnya bersentuhan dengan lantai rumah sakit, Donghyuk memaksa kaki itu melangkah super cepat ke ruang rawat yang tadi di beritahu Junhoe tempat Jinhwan berada. Dari kejauhan maniknya menangkap sosok namja tampan itu sedang duduk di salah satu bangku dengan kepala menunduk.

Nafasnya masih terengah saat ia memanggil Junhoe, "apa yang terjadi, Goo!?" Raut kecemasan membalut wajah Donghyuk sempurna, sedikit marah sebenarnya.

"Aku tak tau, dokter sedang memeriksanya," lirih Junhoe lemah, jawaban yang sangat tidak memuaskan bagi Donghyuk. Ia mendengus membuang wajahnya hanya untuk menatap kembali Junhoe dengan tatapan geram.

"Tak tau? Bagaimana kau bisa tak tau! Bukankah aku memintamu untuk menjaganya! Bagaimana bisa kau membiarkan hal seperti ini sampai terjadi!" Cengkeraman Donghyuk yang sudah terkunci di kerah Junhoe, menarik namja itu untuk berdiri paksa.

Bentakan Donghyuk tak mendapat respon, tanpa kalimat, manik Junhoe di depannya seakan menyuruh Donghyuk untuk menekan amarahnya. Donghyuk bukan satu satunya orang yang cemas disini.

Perlahan namja tinggi itu mengatur nafas dan jemarinya ia biarkan melepas kemeja Junhoe. Mengizinkan Junhoe untuk ke tempatnya semula. Donghyuk ikut menempatkan dirinya di samping Junhoe dan menepuk pelan pundak lebar namja yang lebih tinggi.

"Setidaknya kau sudah menjaganya dengan baik," ucap Donghyuk sambil mendengus cukup keras. Tanpa Junhoe mengatakannya pun, Donghyuk sudah bisa melihat manik kelam Junhoe sangat menyiratkan rasa bersalah.

"Maafkan aku, aku hanya ketakutan," ucap Donghyuk lagi merasa tak seharusnya ia bersikap seperti tadi pada namja yang sebenarnya lebih terlihat khawatir darinya.

Donghyuk adalah namja yang sangat mudah panik. Ia sedang menunggu Jinhwan di apartement namja manis itu saat ia mendapat panggilan dari Junhoe yang sedang dalam perjalanan ke rumah sakit. Sesuatu yang tiba-tiba membuatnya tak bisa berpikir jernih terlebih jika itu menyangkut Jinhwan.

Junhoe hanya menatap Donghyuk masih tanpa membuka mulutnya lalu mengangguk kecil.

Pembicaraan sepihak itu terganggu oleh bunyi pintu terbuka, dua orang suster dan seorang dokter sudah selesai dengan pekerjaan mereka, namja berkacamata dan berpostur sedikit lebih tinggi dari Junhoe itu menghampiri Junhoe dan Donghyuk yang sudah menunggunya.

"Goo Junhoe-ssi, kita perlu bicara."

Junhoe mengangguk untuk kemudian menoleh sebentar pada Donghyuk, "tolong kau jaga Jinhwan dulu," pintanya yang mendapat anggukan dari namja manis itu, untuk kemudian segera Donghyuk masuk ke ruangan Jinhwan dengan Junhoe yang berlalu mengikuti sang dokter menuju ruangannya.

***

"Hallo, aku Lee Seunghoon," dokter khusus kandungan yang masih terlihat muda itu memberi jabatan tangannya yang disambut Junhoe dengan ramah kemudian mempersilakan Junhoe untuk duduk di seberang mejanya. Junhoe tak bersuara, ia hanya menunggu sang dokter yang sedang memperhatikan catatan pemeriksaan Jinhwan sambil mendesah ringan.

"Begini Goo Junhoe-ssi," ucap dokter Lee sebelum mulai berbicara lebih banyak, "keadaan Jinhwan-ssi cukup mengkhawatirkan. Sejak awal kehamilan tingkat stressnya sudah sangat tinggi, aku bisa mengerti itu mengingat bagaimana posisimu sebagai orang yang tak biasa." Jelas sang dokter.

Junhoe mengangguk ringan, tak tau bagaimana memberikan respon yang baik dan berakhir Junhoe hanya diam sambil terus mendengar dengan sabar.

"Untuk seorang wanita yang mengandung, mereka punya emosi yang jauh lebih peka, mudah cemas, ketakutan atau khawatir berlebih. Mereka sangat tidak dianjurkan stress berlebihan karena stress itu akan meningkatkan produksi hormon yang bisa membahayakan ibu dan anak. Jika usia kehamilannya sudah melebihi 20 minggu maka itu akan membahayakan calon bayi, namun jika usia kehamilannya masih muda maka yang bisa terjadi adalah keguguran, dan itulah yang sedang terjadi pada Jinhwan-ssi, un_"

Unexpected Love | JunHwan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang