Rico

0 0 0
                                    


Kevin memasuki sebuah restoran dekat kantor perusahaan Thomas dan hendak istirahat makan siang disana.
Ini hari pertama nya masuk kerja. Lebih dari dua minggu, ia harus menjaga Grace yang sakit dan sekarang sudah sehat. Gwen dan Thomas juga sudah kembali kemarin, dia dan Grace yang menjemputnya di bandara. Karna Gwen yang meminta.

Setelah duduk di salah satu bangku dekat jendela, yang memperlihatkan sebuah taman besar disana, ia tersenyum kecil. Sangat jarang ia menikmati ini, karna kesibukannya bekerja membuat Kevin lupa akan dunia luar.

Suara seorang pelayan yang berdehem pelan membuat Kevin menoleh dan mengangguk mengambil menu dari sang pelayan. Pelayan wanita itu tak melepaskan pandangannya dari Kevin yang sedang membolak balikan menu yang ada disana. Setelah selesai, Kevin menyebutkan pesanan nya tanpa melihat ekspresi si pelayan yang menatap nya memuja.

Dengan enggan, pelayan itu pun meninggalkan meja Kevin dan siap untuk menyajikan pesanan pria tampan itu.

Saat Kevin sedang menunduk melihat ponsel nya, "apa kau Kevin ? Kevin Endrue Charlos ?" Kevin mendongak an wajah nya saat seseorang menyebutkan namanya. Seorang pria tinggi, berpenampilan berkelas sedang tersenyum padanya.

Kevin mengkerutkan keningnya, "apa saya mengenal anda ? Dan duduklah..." setelah pria itu duduk. Kevin pun kembali menanyakan hal yang sama. "Apa saya mengenal anda ? Sampai anda menyebutkan nama panjang saya?" pria itu tersenyum dan mengangguk.

"Kau mengenalku Kevin... Dan jangan berbicara se-formal itu. Karna kita teman." Kevin lagi-lagi mengkerutkan keningnya. Siapa dia? Aku tak mengenalinya. Batin Kevin dalam hati.

Pria itu yang mengerti akan kebingungan yang di alami Kevin, ia pun mengulurkan tangan kanan nya pada Kevin, "jika kau lupa padaku, mari kita berkenalan kembali." pria itu tersenyum. Kevin pun mengangguk dan membalas uluran tangan pria di hadapan nya sambil terus bertanya-tanya dalam hati.

"Aku Rico,Kevin. Bocah kecil yang selalu kau sapa si pensil!" Kevin pun membulatkan matanya tak percaya. Dan reflek Kevin memeluk Rico. "Kau? Kau Rico ?" Rico mengangguk. Kevin pun melepaskan pelukannya masih tak percaya dengan apa yang di katakan pria itu.

"Kau ? Bagaimana bisa ?" tanya Kevin masih dengan kebingungannya."tentu bisa,Kevin!" jawab Rico kalem sambil terus tersenyum.

"Maaf aku tak mengenalmu. Karna kau seperti sedang renkarnasi. Sangat berubah! Dulu, dulu kau sangat kurus bahkan aku memanggilmu si pensil. Hahaha..." Kevin tertawa sangat kencang sekali, membuat Rico juga ikut tertawa.

Tak lama kemudian pesanan Kevin dan Rico datang. Tadi Kevin memesan kembali makanan untuk Rico.

"Dan lihatlah ini? Kau seperti seorang atlet. Kau sangat mempesona." kata Kevin berdecak kagum. Rico hanya terkekeh mendengar nya.

"Kau juga Kevin. Kau semakin tampan. Bahkan pelayan tadi hampir menumpahkan late ini ketanganku karna terus memperhatikan mu. Untung saja aku mengambil nya sebelum benar-benar tumpah..." Rico menggelengkan kepala nya mengingat kelakuan seorang pelayan yang tadi menyajikan pesanan mereka.

"Oh ya,Kevin. Bagaimana gadis yang aku lamar itu?" Kevin menatap Rico penuh arti dan mengangguk sembari tersenyum. "Dia tumbuh dengan baik,Rico. Dia cantik sekali."

"Apa boleh aku melihat gambar nya di ponselmu?" Kevin pun mengangguk dan menyerahkan ponselnya pada Rico.

Rico pun membulatkan matanya melihat gambar Kevin bersama seorang wanita yang cantik sekali sedang berada di pantai dengan musim panas mengiasi alamnya. Ia menatap Kevin dan kembali melihat gambar itu.

"Apa kau bercanda,Kev? Dia cantik sekali..." Rico sama sekali tak mengalihkan pandangan nya dari ponsel Kevinm "tidak. Aku tidak bercanda. Adik ku memang cantik. Mm... Apa kau ingin bertemu dengan nya ?" Rico pun menggeleng dengan cepat.

True Love Story !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang