Line : ArbaniYsz.
Kami dimana? Bisa keluar sebentar gak?
Zulfa membuka chatnya dan menyimpannya kembali.
"Enak aja, main minta keluar, gak akan," ucap Zulfa.
Line : ArbaniYsz.
Aku ada di depan rumah kamu sekarang.
"Apa? Biarin aja, aku akan keluar pakai baju yang aku suka, sama seperti yang sekarang aku pakai."
Zulfa memakai kaos putih polos, celana panjang kain joger berwarna mistys, kaki celana yang satu di angkat hingga betis dan rambut hanya di ikat 1 ke atas.
"Ada apa kamu memanggi aku keluar?" Ucap Zullfa.
Arbani yang kaget kedatangan Zulfa dengan pakaian yang seperti ini sontak tidak percaya.
"Kamu mau di panggil apa? Sayang? Cinta? Pacarku atau kekasihku?" Tanya Arbani.
Zulfa yang heran dengan pertanyaan hanya diam sambil memandangi wajah Arbani yang berada di depannya.
"Kamu ngomong apa?"
"Bukannya kamu mau kalau aku jadi pacar kamu, dan aku bisa ngelarang-ngelarang kamu."
"Apa? Kenapa aku memakai baju yang seperti ini, timemingnya tidak tepat," ucap Zulfa sambil menutup mukanya dengan kedua tangannya.
"Udahlah, aku udah liat semua kok," sambil menggandeng tangan Zulfa masuk ke dalam rumahnya.
"Cieee yang udah jadian," sahut Prilly.
"Iya dong," sambil merangkul Zulfa.
"Itu si Zulfa kenapa? Kok mukanya di tutup gitu."
"Gak tau, malu kali sama lo."
"Sama gue? Lah kok bisa?"
"Kagak tau gue."
Zulfa melepaskan rangkulan Arbani dan berjalan menuju kamarnya untuk mengganti pakaiannya.
"Lo kok ganti baju, emang lo mau kemana?" Tanya Prilly.
"Iya nih Ly, gue mau keluar bentar ya bareng Zulfa," jawab Arbani.
"Kita mau kemana?" Tanya Zulfa.
"Emang mau tau banget ya?"
Arbani mengajak Zulfa ke taman.
"Kamu di sini mau ngapain?" Tanya Arbani
"Sore gini aku mau naik sepeda," jawab Zulfa.
Zulfa dan Arbani menaiki sepeda yang gayungnya 2.
"Kamu di depan ya Fa," ucap Arbani.
"Ok."
Mereka mulai menggayung sepeda dan berputar beberapa kali di taman.
"Kok makin lama makin berat ya?" Ucap Zulfa.
Zulfa menoleh ke belakang melihat Arbani tidak menggayung sepedanya.
"Ah kamu curang nih, sepedanya gak di gayung."
Mereka mengakhiri bersepeda dan duduk di pinggir taman sambil melihat matahari akan terbenam, Zulfa menyandarkan kepalanya di bahu Arbani.
"Jika saja setiap soreku seperti ini, pasti akan sangat bahagia," ucap Zulfa.
"Selama ada aku, kamu pasti akan bahagia."
"Kamu janji?"
"Iya, aku janji, aku gak akan ninggalin kamu, apa pun itu, mau kamu susah ataupun kodisi kamu kek gimana, aku akan tetap berada di samping kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Charming
DiversosAku adalah seorang gadis yang ceria dengan penuh cerita, semua yang kuinginkan selalu menghampiriku tanpa harus meminta, seperti dunia ini tau kalau aku memang harus mendapatkannya. Yah itu sebelum kau merenggut semua yang kupunya. Hingga akhirnya m...