For someone

1.1K 45 0
                                    

~~
Untuk seseorang (yang tak perlu ku sebutkan identitasnya).

Ini bukan pertama kalinya aku memutuskan untuk pergi.
Tak dapat kuhitung sudah berapa kali aku melakukannya.
Aku ingin berdamai dengan masa dimana kau terlalu ku puji dikehidupanku.
Sayang,aku terlalu lemah.
Karena hingga saat ini aku masih saja menyimpan rindu.

Senyumanmu.
Tak dapat kuhindari.
Tak dapat kulewatkan.
Paras dari wajahmu.
Ku curi walau sedetik atau seperempat detik saja.
Walau,pandangan ini harus lebih berhati-hati.
Karena,sesungguhnya pandangan adalah awal dari perbuatan yang tidak diinginkan.

Aku mencoba.
untuk menutup kedua mata ini.
Sekaligus memohon ampun.
Karena,aku masih saja melakukan kesalahan.
Pada dirimu.
Sebuah nama yang selalu aku sebut.
Ketika sepertiga malam telah hadir.
Disaat itu hatiku merasa.
Bahwa lantunan doa yang ku kirimkan.
Kini menghampiri.

Ini memang tak adil bagiku.
Karena hanya satu sisi.
Ada yang berjuang serta berusaha.
Untuk menyampaikan keinginan telah menggumpal di dada.
Namun,aku sadar.
Egois jika aku mementingkan inginku.
Tetapi tidak pada inginmu.

Mungkin karna rasa ini terlalu dalam.
Hingga aku lupa.
Bahwa engkau masih menjadi bayangan ilusi.
Kutuliskan indah dalam impian.
Nyaris enggan menceritakan saat-saat tersakit karena hati masih menyimpan posisi tersendiri untuk dirimu.

Dan,bagaimana aku bisa terluka sesempurna ini?
Bagaimana aku bisa merasa tercampakkan hanya karena perasaan yang seharusnya membawa kebahagiaan?
Apa karena waktu belum tepat?
Atau karena aku hanya bisa memandangimu tanpa bisa menemuimu?
Kuanggap ini teka-teki dan bukan hal yang kebetulan terjadi.

Ini adalah takdir.
Yang harus ku lalui.
Kunikmati.
Setelah itu ku pisahkan moment yang ada baiknya jika seharusnya itu dilupakan.
Dan,itu mungkin termasuk moment dimana waktu mengizinkanku mengenal dirimu.
Walau hanya sebatas nama.
Namun tidak dengan kisahmu.

HarapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang