Ternyata kamu hanya berjuang sesaat. Lalu menghilang saat perasaanku mulai kau dapat. Kau menjadi penyamar ulung. Memberi harapan, lalu menikam tajam di pangkal jantung. Tak bisa kupercaya, nyatanya kamu memang tega. Tak bisa kumengerti, kamu memang tidak berjuang sepenuh hati. Maka, pergilah bersama ilalang-ilalang mati. Terbakarlah menjadi abu dan tenggelam ke dasar bumi. Kamu memang pernah membuat jatuh pada cinta. Lalu, mengajarkan bahwa ada seseorang yang tak seharusnya diajak bersama.— boycandra
KAMU SEDANG MEMBACA
Harapan
PoetryKetika cinta tak terbalas aku hanya bisa menunggu dan merasakan rasa sakit.