#RebelsGift 🎁
#RebelsMensiveParty 🎉Nama : Juvenia
Username WP : ju_ve_niaJessi menyentuh tanda hijau pada ponselnya yang memutar lagu Wildest Dream milik Taylor Swift sejak tadi.
"Halo. Kenapa?" ternyata itu adalah panggilan dari nomor ponsel Veron – pacarnya.
"..."
Telinga Jessi sakit mendengar apa yang dikatakan oleh orang yang menjadi lawan bicaranya di ponsel. Sakit yang mengalir dari telinganya menuju jantung dan dipompakan ke seluruh tubuhnya. Air mata yang baru saja mengering karena berakhirnya hubungannya dengan Veron kini berhasil kembali lolos ke kedua pipi mulus Jessi.
Jessi segera memberhentikan taksi yang lewat. Setelah tiba di tempat tujuan, Jessi berlari ke meja informasi tanpa menghiraukan tatapan aneh dari orang-orang yang berada di sekitarnya.
"Suster, korban tabrakan beberapa saat lalu yang bernama Veron di ruangan mana? Tolong cepat beritahu saya." Jessi benar-benar panik. Tadi yang meneleponnya bukan Veron, melainkan seorang polisi. Ia mengatakan bahwa Veron melakukan aksi kebut – kebiasaan Veron kalau sedang membuang emosi yang tidak menyenangkan – dan berhasil mengalami luka parah, sehingga dilarikan ke rumah sakit.
© © © © ©
"Ikut saya, Bu. Tapi sebelumnya, Anda jangan terkejut. Pasien tersebut baru saja menghembuskan nafas terakhirnya sepuluh menit yang lalu." Aku membeku tepat di depan pintu ruangan tersebut. Suster tersebut membukakan pintunya dan membiarkanku masuk.
Aku berlutut di samping kasur, di mana seseorang yang sangat aku cintai terbujur kaku. Perlahan tapi pasti, air mataku kembali menetes setetes demi setetes membentuk aliran di pipiku. lagi. Aku menangis tersedu-sedu sambil mengulangi kalimat "Aku sangat mencintaimu. Jangan tinggalkan aku." Berkali-kali – walaupun aku tahu dia tak bisa mendengarkanku dan tidak mungkin kembali lagi.
© © © © ©
Di sini aku sekarang. Seorang diri. Acara pemakaman Veron telah selesai beberapa jam yang lalu, namun aku masih betah di sini. Aku menatap tumpukan tanah tersebut dengan tatapan sedih tanpa bisa kucegah.
Kini hanya berjuta kata 'andaikan' yang ada di pikiranku. Andaikan bukan karena sedikit kesalah pahaman yang terjadi. Andaikan aku tidak berargumen dengan Veron, dia pasti tidak akan melakukan aksi kebut yang merengut nyawanya sendiri. Kini Veron telah dikubur oleh setumpuk tanah. Semuanya telah berakhir. Fatal.
© © © © ©
Jessi kini kembali menjalani harinya seperti hari semula. Namun, semuanya telah berbeda. Dunia baru. Itulah kata yang tepat untuk Jessi. Dunia baru tanpa Veron. Jessi selalu terlihat murung dan sedih. Matanya tidak bercahaya seperti biasanya. Aurah yang dipancarkan tidak seceria biasanya.
Dia sangat sedih, sangat terpukul, tidak memungkinkan bibirnya untuk membentuk senyuman. Bagaimana seseorang bisa tersenyum, jika sumber senyuman itu telah pergi. Bagaimana seseorang akan bahagia, bila sumber kebahagiaannya telah pergi untuk selamanya. Sebuah kepergian mutlak yang tidak mungkin dapat kembali seperti semula.
Kini tangisan menggantikan kenangan indah.
© © © © ©
Seperti hari-hari biasanya, aku berjalan kaki menuju ke toko roti di mana aku bekerja sebagai manager. Mau tak mau aku harus membiasakan diri dengan dunia baruku tanpa Veron. Orang yang selalu meneleponku setiap pagi. Orang yang selalu menemaniku. Orang yang mengantarku ke mana-mana. Orang yang menjadi rumahku untuk bercerita. Orang yang tidak pernah bosan mendengarkan kisahku. Orang yang bersedia menjadi tempat pelampiasan emosiku – walaupun sebenarnya dia tidak bersalah.
Aku harus melupakannya. Aku tidak dapat lagi bertemu dengannya karena terpisah oleh alam. Bagiku, semua kenangan manis telah digantikan air mata.
Hingga aku melihat seseorang yang sedang meminum secangkir susu dari etalase toko roti dimana aku bekerja. Dia juga melihat ke arahku dan tersenyum sejenak sebelum tatapannya kembali beralih ke tab di tangannya.
Veron?Tidak. Aku salah. Veron telah meninggal. Itu tidak mungkin Veron.
Tiba-tiba aku teringat sesuatu.
Adik Veron yang hilang selama bertahun-tahun, memiliki wajah yang sama persis dengan Veron saat masih remaja. Jangan katakan dia... Deron? Cinta pertamaku?
Dunia baruku dimulai sejak kepergian Veron. Tapi sekarang aku menyadari, kisah cinta baruku mungkin baru akan dimulai sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rebels Gift [ November ]
Conto#RebelsGift #RebelsMensiveParty Berbagai cerita perjuangan menuju Dunia Baru.