1#SENIOR HIGH SCHOOL

104 3 2
                                    

Pagi yang seharusnya indah dengan sekejap berubah menjadi pagi yang sangat menyebalkan. Bangun terlambat adalah jawaban dari semuanya. Kalau saja Yayas menolak nongki dengan teman-teman abangnya mungkin tidak akan menjadi seperti ini.

Tapi nasi telah menjadi bubur betapapun penyesalan menyergap benaknya.Yayas tetap sudah terlambat.

Padahal hari ini sudah menjadi hari yang ditunggu-tunggu, bukan saja karena dia akan berganti seragam tapi juga akan mendapat teman -teman baru dan lingkungan yang mungkin saja lebih menyenangkan.

Yayas gadis mungil berkulit putih bening berjalan takut-takut menuju lapangan basket tempat semua murid baru berkumpul.

Diedarkannya pandangan kearah lapangan tempat semua siswa baru sepertinya berkumpul.Mereka sama sepertinya memakai jas berlogo dengan tulisan nama cantik didada seukuran kertas A4.

Dengan cepat Yayas berbalik menatap orang yang berteriak disamping telinganya.

"Baru jadi siswa SMU sehari udah bisa telat lo ya??" teriak senior berwajah jutek kearahnya.
Yayas diam..Mati gue!! jeritnya dalam hati

"JAWAB!!" teriak senior itu lagi.

Dengan satu tarikan nafas Yayas langsung menjawab. Mungkin efek dari kekagetannya barusan.

"Maaf kak..Saya telat karena bangun kesiangan" Ucap Yayas lebih seperti bergumam.

"Jangan-jangan lo sampe lupa pake DALAMAN!!" Teriak Senior itu sarkastik menimbulkan suara riuh rendah tawa dilapangan.

Yayas manyun,sebuncah rasa sebal menusuk hatinya memberi semburat merah diwajahnya yang putih. Yayas kesal.

"Lo punya dua pilihan, yang pertama lo nyiram bunga untuk sepuluh kelas atau.." suara senior itu menggantung sembari tersenyum jutek "Lo bersihin WC belakang sekolah" ucapnya sambil tersenyum tipis.

Itu bukan pilihan!! itu lebih kearah menyiksa mental.Dengan tidak banyak bertanya Yayas berjalan mengambil ember dan pergi kearah kelas X.

Perlahan peluh menetes dari wajah oriental yang tak henti mengomel sejak tadi. Dia masih belu bisa menerima hukuman yang diberikan. Ini semua karena Mas Andre kalau saja dia tidak mengajak ikutan nongki-nongki semalam mungkin ini semua tidak akan pernah terjadi.

"Lo dipanggil sama senior yang tadi ngasih hukuman" Suara seorang anak cowok memecah kesunyian

"Udah lo sana pergi! lo mau ngetawain gue?" Tanya Yayas ketus

"Dasar aneh" ucap anak cowok itu sambil beranjak pergi.

Yayas lalu mengayun langkahnya kesal membuat sepatu mahalnya bermandi debu dan tanah basah.
Didepan kelas dia masih enggan masuk sampai suara para seniornya beradu seperti sendok dan rantang yang beradu.

"Lo duduk didepan samping kiri" Tunjuk senior berwajah blasteran dengan sok bossy.

Yayas berjalan mengikuti perintah seniornya..

Mampus itukan cowok tadi yang dia bentak..Mati gue!!

Dengan dagu diangkat Yayas berjalan seolah tidak terjadi sesuatu,kemudian duduk tenang disamping cowok bertampang datar itu.

"Lo punya dua pulpen gak?" tanya Yayas setengah berbisik

"Lo punya pulpen lebih gak?" Yayas mencoba bertanya lagi tetapi cowok disebelahnya tetap tidak menjawab.

"Lo budek ya?" Yayas mulai kesal

Cowok itu menatapnya sinis "Gue hanya mau ingetin kalau-kalau lo lupa kalau namanya murid kesekolah pastinya bawa peralatan tulis bukannya bawa makeup buat moles" Cowok itu berkata telak menampar rasa egonya.

Yayas berdecih.."Kalau ada uler sama lo dihutan gue pasti milih bunuh lo daripada uler"

"Gue gak butuh ceramah lo!" cowok itu balas mendengus.

Ya ampun mimpi apa dia semalam sampe sudah setengah hari berjalan rasa-rasanya hanya kesialan yang menyambutnya. Dimulai dari senior sok bossy, hukuman yang membuat telapak tangannya melepuh samai sebangku dengan cowok frezzer yang kaku minta ampun.

Seorang senior maju kedepan kelas memberi pengarahan kepada siswa baru untuk menulis cita-cita mereka dan hal apa yang akan mereka raih tiga tahun kedepan kertas itu akan dibagikan nanti saat malam prom night nanti.

Yayas melirik cowok berkulit coklat didepannya sedang serius menulis, sebenarnya dia cakep juga sih. Garis-garis wajahnya tegas hidungnya mancung,bibirnya padat berisi satu lagi badannya tegap seperti atlet renang hanya saja dia terlalu jutek untuk diajak berteman.

"Cita-cita lo pilot ya?" tanya Yayas pelan hampir tak terdengar.

"Hah??" ucap cowok itu tak mengerti

"Lo pengen jadi pilot?" tanya Yayas sambil berbisik. Cowok itu hanya menggeleng

"Gue pengen jadi dokter" sambung Yayas sambil mengedipkan matanya..

Begitulah hari itu dilaluinya tanpa ada yang menyenangkan

Mang Budi: Neng..Mang gk bs jmpt..Ban gembos tadi lindas paku.Lg nambal skrg.

Yayas: aq sm taxi aj.

Yayas berjalan kearah gerbang sekolah yang terlebih dulu melewati tempat parkir, matanya melotot menatap si frezzer mulai menstater motornya.

Yayas mendekat,memberanikan diri mendekat kearah motor vixion hitam yang sudah dimodif terlebih dahulu.

"Gue bisa numpang motor lo gak?" tanya Yayas malu-malu "Mang Budi gak bisa dateng ban mobil gembos lindas paku tadi" sambung Yayas panjang lebar.

"Arah mana?" tanya anak cowok itu lebih seperti bergumam

Yayas ingin menjawab tapi entah mengapa bibirnya terasa kelu.

"Kalo sampe lima menit lo tetep gak jawab jangan nyesel gue tinggal lo sendirian disini" ucap cowok itu kesal.

"Eh...Oh....Griya Lontar Permai Blok A3 no 4" ucap Yayas gelagapan.

Sepanjang perjalanan Yayas berulang kali memperbaiki cara duduknya, jujur saja baru kali ini dia dibonceng. Ada sensasi tersendiri ternyata saat angin berhembus menyapu wajah dan membuat rambut yang dikuncir menari..Ada desiran aneh yang tiba-tiba menelusup direlung hati yang bahkan tak pernah terjamah..

"Ini rumah gue..Kalau-kalau lo mau main" ucap Yayas kikuk sambil menunjuk rumah minimalis berlantai dua.
Cowok itu masih memegang stang motornya dan melirik sekilas rumah asri nan cantik didepannya.

"Ok gue balik dulu" Ujar cowok itu datar..Refleks Yayas menahan tangan cowok itu sebagai isyarat jangan pergi dulu.

"Siapa nama lo?hmmmmpp kita belom kenalan" Yayas mengulurkan tangannya

"Damian Adera, panggil aja Dera"
Gue "Louise Adyassari panggil aja YAYAS" Yayas nyengir memperlihatkan giginya yang putih.

Motor vixion itupun berlalu pergi..




---------

cerita ini bakalan panjang karena bakal dimulai dari tahap perkenalan,persahabatan,pacaran,LDR-n, mungkin jg smpe nikah..Mohon kritik n saran yg membangun jgn lp votenya jg..Aq gk mw php kalian yg udah bc krn blm jls mw d publish tiap hr ap..Aku hx seorang ibu RT plus abdi negara yg nulis disela-sela wkt luang..Mhn pengrtianx

Salam hangat..

The Best of MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang