4#CINTA SENDIRI

34 2 0
                                        

Tiga hari berlalu tanpa aktivitas berarti.
Yayas cuma makan , tidur, membaca novel online yang belum sempat dibaca atau sekedar membuka youtube untuk melihat aksi panggung idolanya,  Adera. Oh tentu saja ini Adera yang artis itu bukan si Damian Adera si pembolak balik hati Yayas.

Mengingat Dera membuat hati Yayas menghangat.
Sekalipun sikapnya begitu sulit ditebak dan semau gue tetap saja pesonanya mampu membuat seorang Louise Adyassa ketar ketir menahan dentuman hati yang bergejolak.

Kalau saja perasaan dapat diatur, kalau saja rasa bisa kita pilih sesuai keinginan kita mungkin Dera bukanlah pilihan yang tepat.
Dia terlalu datar, terlalu sulit ditebak tapi itu diluar kuasa Yayas untuk menyukai si frezzer yang sukses mencuri hatinya.

Yayas duduk di gazebo samping rumahnya. Gazebo ini khusus dirancang papanya sebagai tempat mereka berempat melepas penat.

Sebagai seorang dokter bedah umum, Ratna mamanya kerap bekerja lebih dari delapan jam Sehari. Papanya, Dito seorang arsitek yang sering bepergian keluar kota bahkan bisa tidak puang berminggu-minggu, Beruntung kantor Dito langsung disebelah rumah mereka. Dito lebih memilih membangun CV sendiri dibanding bekerja diperusahaan milik orang lain sedangkan Andre sekarang sedang menjalani masa koas yang membuat waktunya menjadi lebih sedikit bersama keluarga.

Semilir angin perlahan membawa rambutnya menari mengikuti arah mata angin, Rambut yang jika dipotong harus dengan persetujuan papanya terlebih dulu.

Inah, asisten rumah tangga  berjalan tergopoh-gopoh kearah Yayas yang menatapnya dengan pandangan heran.

"Non, ada temennya yang nyari" sesaat mata Yayas melotot menandakan kebingungan dibenaknya.

"Non" Inah memanggil namanya lagi.

"Oh..Eh..Suruh kesini aja " pinta Yayas masih dengan nada bingung.
Yayas bahkan tidak mempunyai sahabat semenjak dulu. Dimasa SMP dia bahkan kerap dibully oleh El and the gank. Itu semua membaut nyali Yayas ciut duluan untuk memiliki sahabat selayaknya remaja lain.

Inah berjalan menjauh, Yayas kembali mengerutkan keningnya mencoba menebak siapa yang datang.

Lamunannya terhenti, mata sipitnya melotot menampilkan wajah super bego khas Yayas kalo sedang bingung.

"Ehh lho kok?" Yayas gelagapan

"Gue kesini diutus temen-temen untuk ngasih lo ini" Cowok itu maju satu langkah menyodorkan buku pelajaran bersampul coklat.

Yayas bengong..

"Gue gak punya waktu untuk lihat muka lo yang kayak orang bloon" Cowok itu berkata ketus, membuat Yayas sadar.

"Eh...Ohh..Ternyata.." Ucapan Yayas menggantung, Membuat cowok itu mengernyit.

"Lo diem-diem perhatian sama gue ya?, lo suka sama gue?" Yayas tersenyum malu-malu. Ditembak pertanyaan seperti itu membuat si cowok mendengus kesal.

"Gue gak punya waktu untuk ngomong hal gak penting sama lo, gue ingetin aja kalau-kalau lo lupa, gue kesini karena hanya gue doang yang tahu dimana rumah lo. satu lagi, banyak kok temen yang care sama lo kecuali..." Ucapan cowok itu menggantung membuat Yayas melongo" Kecuali.. El and the gank dan .....gue pastinya" Ucapannya barusan sukses membuat Yayas sakit hati.

Yayas menahan rasa getir yang menelusup..betapapun dia berusaha sekuat tenaga meraih hati Dera, cowok itu tetap tak tersentuh, hati Yayas mencelos.

Kenapa Dera  harus datang melambungkan angannya dan kembali melempar jauh kedasar bernama patah hati?, Kenapa dia harus sok perhatian dengan mengantar buku catatan yang jelas terlewatkan karena Yayas harus menjalani masa skorsingnya?

Dera baru saja hendak beranjak ketika tangan Yayas menahannya.

"Sebentar" ucap Yayas memohon

"Apa lagi?" tanya Dera malas

"Apa lo bilang tadi??lo gak care
sama gue? lo bohongkan?kasih tau gue ap alasannya lo gak bisa care seperti temen yang lain? Tanya Yayas dengan suara bergatar.

Dera terlihat menarik nafasnya kesal

"Karena..Karena apa yang ada di diri lo buat gue muak. Lo cuma cewek manja yang sukanya menyusahkan orang, cewe  yang gak pernah buat gue nyaman!" ucapan Dera barusan mengoyak perasaan cewek berwajah oriental didepannya, perlahan Yayas melepas genggaman tangannya mempersilahkan Dera pergi dari hadapannya.

Senja mulai beranjak malam,Semburat hitam mulai nampak menghiasi angkasa, sosok tubuh mungil duduk dikursi goyang menghadap kearah belakang perumahan. Perlahan rinai hujan yang turun tak tentu musim itu membuat wajah cantik Yayas menjadi pias.

Apa yang dialaminya sore tadi membuat hatinya remuk redam, matanya bengkak menandakan dia banyak menangis. Menangisi orang yang bahkan tak pernah mengarapkan kehadirannya.

Ternyata patah hati itu sesakit ini bisik hati Yayas, mungkin hanya aku yang terlalu sayang tetapi kamu tidak!

Bunyi ketukan pintu membuat Yayas tersadar dari lamunannya tetapi rasa malas dan suasana hatinya yang sedang buruk membuat Yayas tidak bergeming dari kursi malasnya

"Dek, ditungguin makan tuh dibawah" teriak Andre dengan suara bas khasnya.

"Aku entar aja makannya, aku masih nyatet catatan yang ketinggalan maaaass" Yayas balik teriak

"Okehhhh" langkah Andre terdengar menjauh.

Yayas baru teringat catatan yang diantar si manusia frezzer tadi sore..Satu tekad muncul dikepala mungilnya.

Tekad untuk menunjukan kalau dia bukan cewek manja yang hanya bisa menyusahkan, cewek yang hanya bisa membuat orang lain muak, akan dia tunjukan dia jauh lebih baik dari apa yang dipikirkan orang-orang tentang dirinya.

Yayas mengmbil kertas karton berwarna pink dari atas lemarinya, kemudian direntangkan di lantai granit kamarnya yang dingin dan  mulai menulis skala prioritas untuk dua tahun kedepan...

1) belajar dengan sungguh2 😁
2)masuk kelas IPA 😸
3)tembus FK di PTN 😜😚😘

Dia tersenyum kecut melihat hasil tulisannya, kita lihat aja der..Lo atau gue yang terus ngejar?? Gue sumpahin lo bakal naksir berat sama gue!!

--------------
jangan lupa coment sama votenya yah

The Best of MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang