Drunk

841 39 6
                                    


Taehyung menatap wajah Jimin, ia menyadari sesuatu. Kini wajah Jimin semakin memerah dan terdapat sebuah tenda di celananya. Ia tak tahu jika alkohol bisa menyebabkan Jimin menjadi seperti ini, Taehyung terdiam sejenak.

Sejak kapan ia menyimpan alkohol di lemari pendinginnya?

Ah, ia ingat. Temannya memberikan alkohol saat ia berulang tahun. Tetapi, mengapa Jimin menjadi- Ah! Alkohol itu pasti telah dicampur sesuatu. Segera ia mengambil handphone nya dan menghubungi temannya.

'Ada apa?' jawab temannya di seberang telepon.

"Apa kau mencampurkan sesuatu pada alkohol yang kau berikan padaku?"

Di ujung telepon, temannya tertawa "Haha apa kau sudah meminumnya? Tenang saja, aku hanya memasukkan obat perangsang."

Mata Taehyung membulat, "PERANGSANG?! APA KAU SUDAH GILA?!" teriak Taehyung.

"Tenanglah, itu hanya obat perangsang."

"BAGAIMANA AKU BISA TENANG? SESEORANG TELAH MEMINUMNYA DAN ITU BUKAN AKU!" ucap Taehyung final kemudian melempar sembarangan teleponnya.

.

.

.

.

Taehyung membawa Jimin yang mabuk ke dalam kamarnya dan membiarkan Jimin duduk di ranjangnya, "Jimin, apa yang kau rasakan?"

"N-ngh panashh."

"Apa aku bisa melepas kemejamu? Bukan kah kau merasa panas?"

"Hmm y-ya." Ucap Jimin dengan mata yang tertutup.

Kini Taehyung membenarkan posisi Jimin agar bersandar pada kepala ranjang, perlahan ia membuka kancing kemeja Jimin. Ia merasakan jika salivanya menetes saat melihat kedua nipples yang mulai terlihat dari balik kemeja.

Taehyung benar-benar kehilangan akal sehatnya.

ia menatap bibir jimin yang sedikit terbuka, perlahan ia menghapus jarak diantara mereka. Taehyung memejamkan matanya, ia merasakan hembusan napas jimin yang terengah-engah dan

chu

ia mencium bibir kissable milik Jimin kemudian melumatnya secara intens, tangannya memelintir nipples jimin secara bergantian. Jimin hanya bisa memejamkan matanya, menikmati sensasi yang baru pertama kali ia rasakan.

Jimin merasakan jika napasnya mulai sesak, "M-mhhh." Lalu kakinya menendang sembarangan hingga menyentuh penis Taehyung yang sudah menegang.

Sebenarnya Jimin ingin Taehyung melepaskan ciumannya, karena ia sudah tak bisa bernafas lagi. Tetapi Taehyung menyalahartikan tendangan itu, ia pikir Jimin menginginkan yang lebih dan akhirnya Taehyung melumat ganas bibir kissable Jimin hingga benda itu membengkak dan ia memberikan gigitan pada bibir bawah Jimin sampai mengeluarkan darah.

"A-akh!"

Tanpa berpikir lagi, Taehyung memasukkan lidahnya. Mengabsen seluruh gigi Jimin kemudian menggoda Jimin dengan menyentuh langit lagit yang menimbulkan sensasi geli, tak lupa ia mengajak lidah Jimin untuk bertarung. Tetapi Jimin menjadi passive dan Taehyung tidak suka itu.

Taehyung menghisap dan membelit lidah Jimin dan menekannya, dan usahanya berhasil. Sekarang Jimin mulai menggerakkan lidahnya untuk membalas lumatan Taehyung.

Jimin memukul dada Taehyung dengan tenaga yang tersisa, ia sangat butuh oksigen. "N-ngh Tae lepashh."

Setelah ia mendengar permintaan Jimin, akhirnya ia melepaskan tautannya dan tercipalah benang benang saliva yang menetes dari sudut bibir Jimin kemudian jatuh ke dagu hingga ke leher.

Black MarketWhere stories live. Discover now