Bagian12

11.4K 656 2
                                    

Aku pulang larut malam.aku pikir,aku akan dimarahi karna pulang telat.saat aku membuka pintu.aku melihat suasana rumah yang sangat sepi.aku langsung menuju ke kamarku.tidak berapa lama ponselku mulai berbunyi dan aku melihat nama mama tertera di depan layar.aku langsung mengangkatnya.

"Halo...anna"ucap suara diseberang sana

"Iya halo ma.mama sama papa lagi dimana?"

"Maafin mama karna baru bisa kasih tau kamu sekarang.Mama sama papa tadi mendadak mendapat telpon dari nenek kamu.kata nenek,penyakit kakek kambuh lagi dan sekarang kakek lagi di rumah sakit.untuk sementara waktu,mungkin kami akan tinggal dirumah kakek dan nenekmu.dan sekarang kami dalam perjalanan menuju ke rumah sakit"jelas mama

"Jadi,mama sama papa berapa lama tinggal di sana?"

"Kami akan tinggal disana,sekitar 2 minggu.tapi itu semua tergantung dengan kesehatan kakekmu"

"Tapi itu lama banget ma..."ucapku merajuk

"Iya mama tau,tapi mau gimana lagi.kami tetap harus kesana dan kesehatan kakekmu adalah hal yang sangat penting untuk saat ini"

"Iya ma....aku ngerti.aku cuma berharap agar kakek cepat sembuh"

"Iya sayang.jaga diri kamu baik-baik,selama kami tidak ada"

"Iya ma...."

Setelah itu sambungan langsung terputus.aku langsung berbaring di tempat tidur dan mulai menutup kedua mataku.namun,deringan pada ponsel membuatku terbangun kembali.aku langsung mengangkatnya,tanpa melihat siapa yang menghubungiku.

"Halo..."ucapku malas

"Halo sayang,gue kangen sama lo.tadi pagi gue kerumah lo,tapi lo gak ada di rumah.lo pergi kemana?"ucap suara di seberang sana.dan aku langsung terkejut,karna aku mengenal siapa pemilik suara itu.tapi aku berusaha menghilangkan keterkejutanku.

"Itu bukan urusan lo.terserah gue mau pergi kemana.dan lo gak berhak ngelarang-ngelarang gue"ucapku geram

"Gue pacar lo.jadi itu urusan gue juga dan gue berhak tau kemana pun lo pergi"ucapnya dengan suara yang meninggi

"Gue bukan pacar lo lagi.kita udah putus.apa masih kurang jelas yang gue bilang kemarin hah..."

"Gue gak perduli sama yang lo bilang kemarin.bagi gue,lo itu masih pacar gue and gue gak akan pernah mutusin lo.karna lo itu cuma milik gue.selamanya milik gue dan gak akan ada yang bisa ngambil lo dari gue.termasuk gerald."ucapnya dengan tegas dan penuh janji.dan aku langsung merinding mendengarnya.tapi aku berusaha untuk tidak takut.

"Hentikan semua omong kosong lo itu!gue bukan milik siapa-siapa dan lo gak berhak mengklaim gue"

"Hahaha....Itu semua bukan omong kosong.karna kenyataanya lo itu memang milik gue dan lo harus nerima itu semua"ucapnya kejam

"Lo benar-benar udah gila dan lebih baik lo pergi ke rumah sakit jiwa, buat cek kewarasan lo itu"ucapku geram

"Oh....so sweet banget sayang.ternyata lo masih perduli sama gue.tenang aja sayang,gue masih waras kok.gue cuma tergila-gila aja sama lo"ucapnya santai sambil terkekeh

"Terserah lo mau bilang apa,gue gak perduli.and jangan ganggu gue lagi"ucapku frustasi

Tanpa menunggu jawaban darinya.aku langsung memutuskan sambungan,dan menonaktifkan ponselku.sekarang aku benar-benar ketakutan.dia seperti seorang psychopath dan parahnya lagi,dia terobsesi padaku.apa yang harus aku lakukan sekarang?aku sama sekali tidak tau harus berbuat apa.jika bukan karna tantangan bodoh itu,hidupku pasti akan aman dan baik-baik saja.tapi semua itu sudah terlambat,sekarang hidupku dipenuhi dengan kegelisahan dan rasa takut.dan itu semua juga terjadi karena kebodohanku yang langsung menerima tantangan bodoh itu dan tidak memikirkan resiko yang akanku terima.
Memang benar,penyesalan selalu datang terakhir.dan itulah yang aku rasakan sekarang.pada akhirnya aku menyesali semua kebodohanku itu, dan sayangnya itu semua sudah terlambat.

My Possessive NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang