Rumah Kost

189 4 0
                                    

Bicara soal ngumpul hemat , mungkin nongkrong di kamar kost salah satu teman ditemani segelas kopi dan beberapa batang sudah bisa menghilangkan penat soal tugas - tugas kuliah yang belakangan cukup banyak apalagi jika sedang akhir bulan yang otomatis sudah menipis.

Tapi kali ini aku tidak akan bicara soal horrornya isi dompet saat akhir bulan , tapi horrornya rumah kost yang dihuni oleh teman satu kampusku ini.

Suatu sore aku sukses ketiduran di kostan temanku , selain karena kelelahan aku juga kurang tidur pada malam sebelumnya . Aku terbangun saat malam hampir semakin larut , aku melihat temanku yang masih asik bermain game di depan komputernya . Karena merasa tak enak aku putuskan untuk segera pamit pada temanku , tapi ia mencegahku dan menyarankanku agar menginap saja.

Tapi aku tetap memilih pulang ke kostanku saat itu , karena rasanya lebih nyaman jika aku tidur di kasurku sendiri . Ia mengizinkanku dan memberikanku kunci pintu depan kostan ini , perlu kalian tahu kalau kamar temanku ini berada di lantai 2 , tangga menuju lantai 2 ini juga hanya bisa dilewati oleh satu orang saja , jadi jika ada yang naik atau turun salah satunya harus mengalah terlebih dahulu .

" Ntar kalau udah dibawah , teriak aja , biar lu lempar aja kuncinya ntar gw tangkep "

Begitu ucapnya saat itu , ya tentu saja karena ia sedang bermain game online dan sedang tidak bisa di pause . Aku mengangguk lalu berpamitan padanya , karena waktu sudah hampir tengah malam hampir seluruh penghuni kost sudah tertidur atau sedang asik sendiri di kamarnya masing - masing . Aku menuruni tangga lalu tiba di lantai satu hingga aku secara tak sengaja melihat sesuatu di ujung lorong lantai 1 dekat pintu depan kostan tersebut.

Aku melanjutkan langkahku dan berpikir ada orang yang sedang berada di dekat pintu masuk , tapi alangkah kagetnya aku saat melihat kalau yang kulihat itu bukanlah manusia utuh . Ituu kepala !! sebuah kepala yang melayang yang entah darimana munculnya !!.

Aku menghentikan langkahku dan berharap kepala tersebut tidak menyadari keberadaanku , tapi mau bergerak pun aku rasanya tak bisa saat itu . Tubuhku terasa membeku karena diliputi rasa ketakutan , suaraku pun rasanya tak mengeluarkan suara hingga kepala yang melayang itu tiba - tiba berhenti sesaat seperti sedang melihatku.

Seluruh wajahnya tertutup oleh rambutnya yang panjang dan kumal , rasa takutku semakin memuncak saat kepala itu dengan perlahan melayang tepat kearahku . Aku hanya memohon agar kakiku bisa bergerak saat itu , tapi rasanya sungguh berat sekali . Hingga kepala itu semakin mendekat dan terus mendekat.

Aku hanya terus terpaku di salah satu anak tangga seperti orang bodoh ! , hingga kepala itu hanya berjarak beberapa centi dari arahku . Tapi kepala yang melayang itu seperti menghiraukanku begitu saja dan terus melayang di sampingku menuju ke lantai 2 .

Tak lama setelah itu tubuhku terasa lemas dan aku langsung berlari kearah pintu depan lalu membuka pintu tersebut dengan tangan yang masih gemetar , aku tak mau menoleh ke belakang karena aku takut jika kepala tersebut muncul lagi mengagetkanku. Setibanya di pintu depan aku langsung melempar kunci ke kamar temanku dan lanjut berlari sampai - sampai aku melupakan motorku yang masih terparkir di kostan temanku itu.

Setibanya di kostan aku betul - betul tidak bisa tidur karena kepala yang melayang itu masih terbayang - bayang olehku , hingga aku dikagetkan dengan telpon dari temanku yang menanyakan kenapa aku meninggalkan motorku dan malah berlari seperti orang ketakutan. Aku tentu saja menceritakan semuanya tapi ia sama sekali tak percaya , karena selama setahun ia menghuni kostan tersebut tak pernah sekalipun penghuni di kostan ini yang mengalami hal ganjil seperti itu.

Bedtime StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang