Chapter 7 : Hello, Goodbye

2.3K 266 64
                                        

Di sore hari yang mulai dingin itu, Yena berjalan sendirian menyusuri jalan yang entah akan membawanya ke mana. Badut beruang besar yang membuatnya begitu tertarik hingga lepas dari jangkauan sang ayah menghilang setelah memasuki sebuah gang kecil dan baru pada saat itulah Yena tersadar, ia telah berada sangat jauh dari ayahnya.

 Badut beruang besar yang membuatnya begitu tertarik hingga lepas dari jangkauan sang ayah menghilang setelah memasuki sebuah gang kecil dan baru pada saat itulah Yena tersadar, ia telah berada sangat jauh dari ayahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ahjussi," panggil Yena pada seorang paman berkaki panjang di depannya dengan suara serak hampir menangis.

"Maukah Ahjussi mengantar Yena pulang ke rumah?"

Paman berkaki panjang itu melepas kacamatanya untuk melihat lebih jelas tangan kecil siapa yang menggenggam tangannya begitu erat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Paman berkaki panjang itu melepas kacamatanya untuk melihat lebih jelas tangan kecil siapa yang menggenggam tangannya begitu erat. Paman berkaki panjang itu sialnya adalah Oh Sehun, mantan calon suami ibu Yena dan satu-satunya lelaki yang sangat dibenci oleh ayah Yena. Namun keduanya sama-sama tak tahu, baik Sehun maupun Yena, mereka tidak tahu apa-apa tentang satu sama lain.

"Hei anak manis, kenapa kau sendirian? Di mana orang tuamu, hm?" tanya Sehun lembut pada Yena, lelaki itu berjongkok, mensejajarkan tinggi badannya dengan gadis kecil yang masih menggenggam erat tangannya.

"Yena nakal, Ahjussi. Yena mengikuti badut beruang dan sekarang Yena kehilanganAppa. Yena tidak tahu Appa di mana." Yena mulai menangis tersedu di hadapan Sehun, membuat Sehun pun tak bisa menghilangkan rasa ibanya.

Sehun tersenyum, "Jadi namamu Yena? Ahjussi bisa memanggilmu Yena?"

Yena mengangguk.

"Kalau begitu, Yena, di mana rumahmu? Ahjussi akan mengantar Yena pulang, tapi ada syaratnya!"

"Apa itu?" tanya Yena sambil menyeka airmata dan mengatur kembali nafasnya.

"Temani Ahjussi makan dulu ya? Ahjussi lapar sekali."

"Ne! Ahjussi!" balas Yena sangat antusias. Gadis itu seketika dapat kembali ceria dan mulai melupakan kesedihannya berkat kebaikan hati si paman berkaki panjang, Oh Sehun.

Sehun yang saat itu memang sedang berjalan-jalan sendirian dengan pakaian tertutup ―agar tak dikenali para penggemarnya― demi menghilangkan rasa jenuh serta sakit kepalanya akhirnya menemukan moodbooster yang bisa membangkitkan semangat dan mengundang tawanya. Kalau dipikir-pikir, rasanya aneh sekali bagi seorang Oh Sehun untuk bisa merasa nyaman dengan anak kecil. Biasanya bagi Oh Sehun, anak kecil itu selalu rewel, nakal, dan tak mau diatur, hanya bisanya membuat darah tinggi saja.

BATHROOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang