2. Quali Sono le Opzioni? (YuiHisoka)

138 21 7
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Quali Sono le Opzioni?

By: YuiHisoka
.
.
.

"Selamat datang di Êpilogi, kami memiliki tiga korban di sini yaitu satu perempuan dan dua orang laki-laki. Mereka akan di ikat di langit-langit dan harus memilih cinta atau nyawa. Sebelum itu kami akan memberi waktu untuk mereka mengucapkan kata-kata terakhir," teriak pria tersebut dengan senyum devilnya begitu jelas di wajahnya.

PROK!

PROK!

Riuh penonton semakin menjadi-jadi saat tiga korban akan siksa begitu keji. Mereka bukan penonton biasa, mereka seorang psyopath untuk melihat adegan berdarah.

"Max, kau mencintaiku bukan? Buktikan cintamu sekarang juga!" teriak perempuan tersebut—Katie Brook penuh harap dengan selingkuhannya yang masih tergantung seperti dirinya.

Max menghela nafas kasar keputusannya begitu rumit, ia menyesali melakukan hubungan dengan Katie. Awalnya hanya kencan tetapi ia dipergoki oleh pacarnya dan diculik segerombolan yang ia tidak kenal lalu berakhir di sini. "Baik, apapun untukmu," lirih Max tapi masih terdengar oleh perdengaran Katie.

"Peter, kau kekasihku. Kau pernah berjanji bukan untuk mengkorbankan nyawamu untukku?" tanya Katie berusaha membujuk Peter untuk mengkorbankan nyawanya untuk dirinya sendiri.

"Tentu saja, dear." Senyuman Katie pun mengembang, dia yakin bahwa ia akan selamat dan masih bisa menikmati dunia yang begitu indah.

"Waktu kalian habis, apa pilihanmu?" tanya pria pembawa acara tersebut—Cole. Cole pun mulai mendekati sebuah tali yang masih terikat di tiang-tiang langit. Dan di bawah sana terdapat penggiling daging raksasa masih berputar cepat.

"Ayo tentukan pilihan kalian." Cole pun mengeluarkan sebilah pisau untuk memotong salah satu dari mereka untuk dikorbankan.

"I'm sorry, Katie. Aku memilih nyawa," ungkap Max membuat Katie membulatkan matanya. Katie berharap Petter akan menolongnya.

"Pilihan yang bagus. Dan kau bocah apa pilihanmu?" tanya Cole mulai menghampiri Petter.

"Nyawa," jawab Petter dengan singkat dengan wajah bengisnya ia tujukkan untuk Katie.

"Aku mohon Petter, aku janji akan setia untukmu." Katie menangis berusaha membujuk Petter agar merubah keputusannya. Petter hanya membuang muka tidak mau melihat kekasihnya yang masih setia menangis sembari memanggil dirinya.

Cole mulai menghampiri seutas tali milik Katie dan mengeluarkan pisaunya. "Maaf nona, waktumu habis." Cole pun melemparkan pisaunya ke arah tali Katie.

TAK!

CRASH!

Tubuh Katie pun hancur hanya kurung waktu 5 detik dan di akhiri tepuk tangan begitu keras.

***

'Dunia begitu indah,' pikir Cole sembari menikmati vodka di genggamannya. Tak lama Cole mendengar pintu terbuka begitu saja.

CKLEK!

Ia pun menoleh dan dua pria tersebut langsung menghampirinya. "Mana bayaran kami, Cole!" kata pria tersebut. Pria itu tidak sendiri ada seseorang di sampingnya.

"Ck! Bersabarlah, Max." Cole pun mengeluarkan amplop di balik jasnya. Max pun segera mengambilnya, ia pun menghitungnya dengan senyum menggembang.

"Lumayan, ayo Petter kita pergi." Max pun menggenggam tangan Petter dan pergi begitu saja.

"Dasar pasangan gay... Mungkin aku harus mengkorbankan kalian berdua." Cole melanjutkan acara minumannya dengan senyum liciknya.

.

..

...

END

____________________________________

Note:

Epilogi: pilihan

Quali Sono le Opzini?: apa pilihanmu?

***


copyright©2016 _ YuiHisoka 

Follow wattpadnya ya. 😊
Baca works nya, jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote & comment.

Tunggu cerita selanjutnya.

Love,

-Family of Paper&Ink-

The Little Story...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang