[The Last] : Chapter 3

5.3K 455 18
                                    

Airin POV

Pagi ini aku bangun dengan kepala berputar -bukan dalam artian sebenarnya , melainkan aku merasakan kepalaku pusing sekali dengan pandangan berputar.
Aku mencoba untuk duduk namun secepatnya aku melemparkan diriku untuk kembali berbaring karena rasa pusing ini.
Sudah dipastikan ini akibat penyakit darah rendahku.
Semalam aku tidak bisa tidur , dan mengakibatkan aku hanya tidur selama 3 jam.
Waktu yang terlalu singkat untuk orang yang mempunyai tekanan darah sepertiku untuk beristirahat.
Seharusnya aku sudah tahu akan terjadi hal seperti ini , maka dari itu aku segera merogoh laci di meja nakas samping ranjangku.
Aku mendesah lega saat tanganku menemukan obat penambah darah yang memang kusimpan disana.

Aku masih dalam keadaan berbaring dengan mata terpejam setelah meminum obat.
Aku harus memastikan rasa pusingku sudah sepenuhnya hilang sebelum aku bersiap untuk sekolah.

Sekolah ya ?

Bisakah aku tidak pergi ke tempat itu ?

Membayangkan apa yang akan kujumpai disekolah nanti , membuat pusingku kembali terasa.

Aku memutuskan untuk berfikir positif jika tidak ingin terus berbaring seperti saat ini.

Masalah ada untuk di hadapi , bukan dihindari. Hadapi masalahmu seberat apapun yang ada di fikiranmu. Karena percayalah masalah tidak seberat itu jika kau berani untuk menghadapinya.

Tiba tiba saja kalimat itu terngiang di otakku.

Kalimat yang pernah dikatakan oleh seseorang kepadaku saat aku mengeluhkan masalahku padanya.

Aku tersenyum mengingat hal itu. Dan senyum pertamaku ini memberikan efek yang baik bagiku , karena setelahnya saat aku membuka mata dan beranjak dari ranjang. Pusing tidak lagi menyerang kepalaku.

"Masalah~ aku datang ..."

Aku menertawakan kalimatku sendiri. Entah bagaimana aku jadi merasa begitu bersemangat untuk pergi ke sekolah. *dasar labil -,-

~000~

Aku tiba di sekolah 30 menit sebelum bel berbunyi. Aku bersyukur akan hal itu karena sekolah masih sepi.

Setelah sampai di kelas , aku segera duduk di bangku yang kini menjadi tempat duduk ku.
Sebenarnya seperti yang dikatakan Cho Kyuhyun songsangnim , aku mempunyai teman sebangku yang bernama Min Yoongi.
Akan tetapi seharian kemarin aku tidak bertemu dengannya.
Yang aku tak sengaja dengar dari obrolan anak anak yang lain , calon teman sebangku ku kemarin memutuskan untuk bolos seharian.
Well~ aku mungkin akan sebangku dengan anak tukang bolos yang mempunyai banyak catatan kenakalan.

Eh , tapi aku tidak boleh berfikir negatif terlebih dahulu.
Apalagi aku belum pernah bertemu secara langsung dengannya.

Ahh masa bodoh lah.

Saat aku melirik jam tangan berwarna biru dengan gambar boneka beruang yang juga berwarna biru milikku , aku mendapati masih tersisa waktu 20 menit sebelum bel masuk berbunyi.
Akupun memutuskan untuk menyambung tidurku yang hanya beberapa jam.

Kupakai tudung hoodie kesayanganku agar lebih nyaman untuk kemudian kurebahkan kepalaku diatas kedua lenganku yang sudah kulipat diatas meja.

The Last [Suga BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang