Seorang gadis dengan rambut yang di kepang satu memasuki area sekolah SMA Twist, ia murid baru dan tidak ada satu pun yang ia kenal di sekolah barunya. Wajahnya cukup manis dengan lesung pipi di pipi sebelah kanan-nya.
Tiba-tiba langkahnya terhenti karena di lapangan orang-orang tengah berkerumun dan Ia seperti mencium bau-bau busuk masuk indra penciumannya.
Adeeva Afsheen Myesha. Yang artinya, karunia kehidupan yang bersinar seperti bintang di langit yang menyenangkan.
Seperti namanya, ia sangat periang dan mudah bergaul dengan siapa saja. Walaupun masalah perceraian kedua orang tuanya membuat ia Down, tapi Adeeva mencoba tegar dan tidak terus berlarut-larut dalam kesedihan.
Adeeva mendekati kerumunan dan mencoba menanyakannya pada salah satu siswi yang berada di sana.
"Eh eh ada apaan sih?"
Yang di tanya hanya menaikan sebelah alisnya menatap Adeeva dari atas sampai bawah. Menurutnya tatanan rambut Adeeva sangat tidak modis. Alias, jadul banget.
Adeeva memutar bola matanya dan memilih menerobos kerumunan, ia sangat terkejut dengan apa yang dilihatnya. Sekarang Adeeva tau bau busuk itu berasal darimana.
Seorang cowok dengan gaya yang berantakan tengah menuangkan cairan hitam pada seorang Nerd. Entah cairan apa Adeeva tidak tau, yang jelas aromanya sangat tidak bersahabat dan ada dua cowok di sampingnya yang hanya bersedekap dan cengengesan menyaksikan bullyan yang di lakukan Cowok Berantakan tersebut.
Semua orang hanya menontonnya, bahkan mereka seperti terhibur tanpa memperdulikan bau busuk yang terkoar dari cairan hitam itu. Adeeva bingung kenapa tidak ada satu guru pun yang menghentikan ini semua?
Ia paling tidak suka dengan orang yang sok berkuasa dan ia sangat membenci dengan aksi bully membully.
"BERHENTI!!"
Tepung yang siap di tumpahkan pada wajah si Nerd menggantung di udara.
Adeeva, Adeeva lah yang menyuarakan suaranya. Tanpa ragu ia mendekati ke empat cowok yang berada di lapangan. Semua mata pun tertuju pada sosok Adeeva yang baru mereka lihat tak terkecuali empat cowok yang tengah menjadi pusat perhatian sedari tadi.
Sang pemegang bullyan tak menghiraukan seruan Adeeva dan kembali mengangkat tangannya siap-siap menaburkan tepung pada korbannya, tapi sebelum itu terjadi Adeeva kembali bersuara.
"GUE BILANG BERHENTI!"
Cowok itu pun menghempaskan tepung di genggamannya secara kasar ke sembarang arah dan menghampiri Adeeva dengan rahang yang mengeras. Cowok itu menatap tajam pada tubuh mungil dan sangat aneh menurutnya. Adeeva yang di tatap tajam bak pisau yang siap menancap pun sempat menciut nyalinya, tapi ia mencoba menutupinya dengan membalas menatap cowok di depannya. Bahwa ia tidak takut sama sekali.
"Lo siapa?" tanya sang Cowok dengan suara berat menahan amarah.
Adeeva meneliti gaya pakaian cowok di hadapannya.
Anak sekolah jaman sekarang memang aneh-aneh. Batinnya.
Ganteng sih, tapi memakai anting, rambutnya panjang melebihi kerah seragamnya dan celana yang di bentuk pensil. Kenapa di perbolehkan sekolah disini? Adeeva terus menggerutu.
"GUE BILANG LO SIAPA!"
Adeeva terjerembap karena bentakan itu tepat di depan wajahnya, ia sedikit memundurkan tubuhnya untuk memberi jarak.
"Gue, gue Adeeva" ucapnya tergagap.
"Wih, wih kayanya ceweknya si Nerd nih Nat" Ujar salah satu cowok yang sedari tadi menyaksikan bullyan dengan santainya. "Atau lo cewek bayarannya si Nerd?" Lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sunshine
Teen Fiction"Lo pikir gue bakal nglepas lo gitu aja setelah gue nolongin lo" bisik Nata. "K..kan tadi gue udah bilang makasih, berarti kelar kan?" Nata menggeleng pelan. "Lo harus jadi kacung gue selama sebulan" "What!!! Kacung?! Sebulan?!" "Iya" "Lo pikir gue...